"Bukannya kau akan menjadi milikku? Apa sekarang aku tidak berhak menyentuh milikku?"
-
-
-
-
-
Author POV
Ini bukan kali pertamanya jantung Chanyeol berdetak dengan tidak karuan gara-gara Taerin, di saat jantungnya berdetak dengan cepat Chanyeol hanya diam dan menganggap semua baik-baik saja, ia diam karena ia tidak ingin tahu apa arti dari detakan jantungnya.
Karena jika Chanyeol sudah tahu arti dari detakan jantungnya, itu akan membuatnya bingung, ia menerima Taerin bukan berarti jika ia memberi sebuah harapan kecil pada Taerin, Chanyeol menerima Taerin karena ia merasa jika ia menemukan sesuatu yang selama ini ia cari, sesuatu yang sudah lama hilang dari hidupnya, ia menemukannya kembali.
Chanyeol tetaplah Chanyeol, ia memang menemukan hal tersebut pada Taerin, seperti detakan jantung yang tak karuan, tiba-tiba ia tersenyum sendiri tanpa alasan, Chanyeol yang selama ini tidak pernah memperdulikan orang lain entah sejak kapan menjadi orang yang perduli karena sebenarnya ia adalah orang yang tidak perduli.
Chanyeol diam dan kembali berpikir, lamban laun dan secara perlahan ada perubahan dalam dirinya dan itu di sebabkan oleh Taerin.
Semua hal Chanyeol anggap angin lalu, ia tidak perduli apa itu masa lalu, apa itu rasa sakit dan apa itu penghianatan, ia hanya ingin semua hal yang ia alami baik-baik saja, tapi bagi Chanyeol, hidupnya tidak pernah baik-baik saja, disaat ia sudah merasa hidupnya tenang, datang seseorang yang membuat keadaan di hidupnya kembali lagi.
Taerin yang masih berdiri dengan gaun pengantinnya melihat Chanyeol yang masih melamun, Taerin tahu, setelah ini pasti ada perubahan sedikit pada Chanyeol, entah perubahan seperti apa itu.
Chanyeol itu seperti daun putri malu, yang tak disentuh akan tetap pada bentuknya dan di sentuh akan berubah dari bentuknya, ibaratnya, jika Chanyeol melamun itu seperti dirinya yang lama akan datang lagi, padahal diri Chanyeol yang baru sudah ada.
"Chanyeol, kau baik-baik saja?" Tanya Taerin, Chanyeol melihat Taerin sebentar lalu mengangguk.
Tiba-tiba Chanyeol bangkit dari duduknya, "Aku tunggu di mobil," Ucap Chanyeol lalu berjalan pergi menuju pintu.
"Tapi Tuan belum mencoba tuxedo yang Tuan pilih," Ucap pegawai tersebut.
Chanyeol memberhentikan langkahnya, "Aku tidak peduli," Jawab Chanyeol dingin, kini ia benar-benar sudah keluar dari ruangan tersebut.
Taerin menghebuskan napasnya, yang ia tebak benar, Chanyeol akan seperti ini. Beda di saat Chanyeol meminta maaf dengan lembut pada Taerin saat di rumah sakit, bahkan hanya mencoba tuxedo Chanyeol tidak peduli dan lebih memilih untuk pergi.
Taerin diam memandang kepergian Chanyeol, ia meremas bagian bawah gaunnya yang mengembang dengan cantik, Taerin menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu tersenyum. Ia beralih pada pegawai yang masih berdiri di sebelahnya, pegawai itu hanya tersenyum.
"Nanti akan aku bujuk dia. Siapa tahu dia mau mencoba tuxedonya," Ucap Taerin tenang. "Kalau dia mau mendengarkan aku," Gumam Taerin sambil tersenyum kecil.
"Mari Nona, saya bantu untuk membuka gaunnya," Ucap pegawai tersebut sambil membawa ke tempat yang sama seperti tadi.
Setelah beberapa menit mengganti gaun pengantin dengan pakaian biasa, akhirnya Taerin selesai, ia membungkukkan badannya pada pegawai yang sudah melayaninya sebelum pergi menyusul Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Troublemaker
Fanfic[Complete Story] #105 IN FANFICTION (01.02.17) Dunia ini sempit menurutnya. Bukan salah Tuhan, karena Tuhan mencatat disetiap lembar buku hariannya tentang kehidupan mahluk-Nya. Ada yang seperti ini atau seperti itu. Tapi jika dia menginginkan dunia...