#01 : Red Hair

40.2K 2.2K 35
                                    

"Tidak mau. Aku mau pergi jika kau tidak ikut bersamaku,"

-

-

-

-

-

Author POV

Seorang menghebuskan napasnya lelah karena menghadapi seseorang yang sangat keras kepala. Kini Chanyeol duduk dengan tenang di hadapan seorang Seonsaengnim yang sedang memijit pelipisnya.

Chanyeol menyisir rambutnya dengan tangannya kebelakang, ia bosan karena Seonsaengnim dihadapannya ini belum kunjung membuka suara tapi malah memijit pelipisnya.

"Park Chanyeol. Sudah berapa kali saya bilang, rambut setiap siswa dan siswi harus hitam, tapi kenapa rambut anda berwarna merah? Itu melanggar peraturan," Ucap Park Seonsaengnim.

"Eomma tidak usah bicara se-sopan itu padaku. Ayolah, aku bosan warna rambutku hitam terus, aku ingin merah. Apa salahnya?" Tanya Chanyeol seolah tidak bersalah.

Eomma Chanyeol adalah Ketua Yayasan sekolah Seoul Of Perfoming Arts, jadi sekolah ini milik Eomma Chanyeol.

"Tentu itu salah karena kau telah melanggar peraturan," Jawab Park Seonsaengnim.

"Apa perlu aku buat peraturan baru jika siswa dan siswi di sekolah ini boleh mewarnai rambut mereka? Akan ku beri pengumuman seperti itu nanti," Ucap Chanyeol yang membuat Eomma-nya memijit pelipisnya, lagi.

"Harusnya sebagai anak dari Ketua Yayasan kau bisa memberi contoh yang baik pada seluruh siswa maupun siswi di sekolah ini," Ucap Park Seonsaengnim, Chanyeol mengangkat bahunya tidak peduli.

Tok..Tok..Tok..

Seorang mengetuk pintu ruangan Park Seonsaengnim, "Masuk," Ucap Park Seonsaengnim, orang tersebut masuk sambil membawa berkas-berkas yang banyak di tangannya.

"Choi Seonsaengnim menyuruh saya untuk memberikan ini pada Park Seonsaengnim," Ucap Taerin, Park Seonsaengnim tersenyum.

"Letakkan disini," Suruh Park Seonsaengnim pada Taerin, Taerin meletakkan berkas-berkas di atas meja seperti yang disuruh.

Chanyeol yang melihat Taerin datang hanya membuang napasnya kasar, "Aku kira kau sudah mati ternyata kau masih hidup. Kau tidak jadi bunuh diri?" Tanya Chanyeol, Taerin membungkukkan badannya dan lebih memilih untuk tidak menjawab pertanyaan Chanyeol.

"Apa yang kau katakan?! Jaga bicaramu!" Bentak Park Seonsaengnim sedangkan yang dibentak hanya diam dan bersikap tidak peduli. "Maafkan Chanyeol. Dia memang seperti itu," Ucap Park Seonsaengnim pada Taerin.

Taerin tersenyum, "Tidak apa. Saya permisi," Taerin membungkukkan badannya lagi, tapi sebelum ia pergi, Park Seonsaengnim menghentikannya.

"Taerin-sshi tunggu!" Ucap Park Seonsaengnim, Taerin menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Park Seonsaengnim. "Tolong sekarang kau ajak Chanyeol pergi ke salon untuk mengganti warna rambutnya, setelah itu kembali lagi ke sekolah," Ucap Park Seonsaengnim, Chanyeol membulatkan matanya kaget sedangkan Taerin hanya mengangguk.

"Aku tidak mau pergi ke salon bersamanya. Aku bisa pergi sendiri," Tolak Chanyeol.

"Eomma tidak percaya padamu, bagaimana jika kau malah bolos, itu akan membuat masalah semakin rumit. Eomma tidak ingin Appa-mu sampai tahu," Jawab Park Seonsaengnim, Chanyeol menghebuskan napasnya.

Mr. TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang