#22 : Just Hope

16.2K 1.2K 4
                                    

Always - Yoon Mi Rae

"Kenapa aku hanya bisa berharap kepada seseorang yang hanya menjadi angan-angan bagiku?"

-

-

-

-

-

Author POV

Chanyeol mengelilingi seluruh rumahnya hanya untuk mencari Taerin yang hilang entah dimana, dia menaiki tangga, menuju kamarnya, dengan langkahnya yang tidak sabaran ia berjalan menuju kamarnya, tanpa mengetuk pintu, Chanyeol langsung membuka pintu kamarnya, dan seketika matanya membulat.

Dengan posisi Taerin yang mempunggunginya, Chanyeol dapat melihat jika Taerin hanya menggunakan handuk yang menutupi tubuhnya, seketika pipi Chanyeol memerah. Chanyeol masih mematung di ambang pintu bahkan saat Taerin memutar tubuhnya dan melihat pelaku yang berani-beraninya tidak mengetuk pintu.

"CHANYEOL!!" Teriak Taerin menggema, Chanyeol terlihat salah tingkah, bahkan tidak ada tanda darinya jika ia akan pergi, Chanyeol masih diam di ambang pintu dengan wajah bodoh, salah tingkah, malu, semuanya menjadi satu.

Dengan memasang wajah yang setenang mungkin, Chanyeol mengatakan, "Aku tunggu kau dibawah. Gunakan pakaian yang cantik dan sopan. Dan.. kau harus tampil cantik, tidak usah dengan make up yang berlebihan. Intinya, kau harus cantik malam ini." Ucap Chanyeol, Taerin ingin bertanya kenapa ia harus berdandan cantik karena setahunya ia tidak akan pergi kemana-mana malam ini, apalagi pergi bersama Chanyeol.

Sebelum ingin bertanya, Chanyeol sudah menutup pintu, "LAIN KALI KUNCI PINTU JIKA TIDAK MAU DILIHAT!" Itu teriakan Chanyeol, Taerin tersenyum mendengarnya.

"Memang kenapa harus malu? Bukannya Chanyeol itu calon suamiku? Aku hanya kaget saat melihat namja tinggi berdiri di ambang pintu dengan wajah bodoh dan salah tingkah, ia terlihat seperti maling yang hampir ketahuan mencuri sesuatu."

Taerin menuruni setiap anak tangga yang berada di rumah Keluarga Park, sudah cukup lama ia tinggal disini bersama Keluarga Park, calon keluarganya nanti. Meski awalnya hanya sekedar perjodohan yang tidak disetujui oleh kedua pihak yang bersangkutan, tapi akhirnya kedua pihak itu menyetujui dan mulai dekat hingga kini, dan pihak yang dimaksud adalah Chanyeol dan Taerin.

Setelah lulus dari SOPA, Chanyeol dan Taerin menganggurkan diri dulu sebelum mencari universitas masing-masing, sebelum kembali disibukkan dengan kegiatan sebagai mahasiswa atau mahasiswi. Mereka juga perlu waktu untuk semakin dekat sebelum mereka bersama selamanya. Membuat nyaman satu sama lain adalah priotitas paling penting yang kini mereka tengah coba.

Walau kadang canggung atau ambigu, mereka tetap berusaha saling nyaman, walau Taerin sudah lebih duluan nyaman dengan Chanyeol, jelas, itu sudah dari dulu. Hanya tinggal Chanyeol yang perlu menyesuaikan diri dengan Taerin, walaupun sudah hampir berhasil, tapi Chanyeol malah membuang jauh tentang fakta itu.

Jika dirinya mengatakan jika ia sudah nyaman dengan Taerin, otaknya dan mulutnya saling berkerja sama dan mengatakan jika ia tidak nyaman dengan Taerin, masih sama seperti dulu-dulu, berbeda dengan hati dan jiwanya yang telah merasa nyaman dengan Taerin, otak dan mulutnya memang tidak bisa diajak kompromi untuk urusan jujur-jujuran.

Chanyeol bodoh. Bahkan dia menyadari itu. Hanya ketakutan karena masa lalu yang tidak ingin terulang lagi walau menurutnya tidak mungkin terulang lagi. Tapi siapa yang tahu siasat Tuhan selain Tuhan sendiri. Harusnya Chanyeol sudah jujur dari dulu tentang perasaannya, harusnya Chanyeol tidak terus menyangkal perasaannya, harusnya Chanyeol tidak perlu pura-pura didepan Taerin seolah ia tidak tertarik dengan yeoja itu, harusnya ia tidak begitu, harusnya ia tidak begitu.

Mr. TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang