#27 : Revealed

13K 1K 22
                                    

"Kau tahu kepingan-kepingan kaca yang telah kau pecahkan dan kau sembunyikan itu telah melukaiku? Tidak. Tidak, rasa sakitnya tidak seperti digores kaca. Tapi, bagaikan sebuah batu kenyataan yang menimpaku. Sakit. Sangat. Kecewa. Begitu."

-

-

-

-

-

Author POV

Sampai sekarang Chanyeol bingung apa yang terjadi pada Taerin hingga istrinya itu sangat ingin pulang ke Korea sekarang juga padahal baru saja mereka sampai di California. Entah bagaimana cara Taerin, mereka bisa mendapat penerbangan menuju Korea saat itu juga. Sedangkan Chanyeol hanya mengikuti sambil menarik dua koper, miliknya dan milik Taerin.

Chanyeol lupa, Taerin bisa melakukan apapun yang ia mau. Bisa saja pesawat yang barusan mereka tumpangi menuju Korea adalah pesawat milik Taerin. Kemungkinan itu sangat mungkin. Kini, mereka berdua menumpangi taksi menuju rumah Taerin. Saat ini adalah waktu yang pas untuk bertanya, padahal Chanyeol sangat mengantuk, mengingat ini sudah mau pagi.

"Jadi.. apa kau bisa memberitahuku alasan kenapa kau tiba-tiba mendadak ingin pulang?" tanya Chanyeol sambil menahan uapan lebar dari mulutnya, mengantuk.

Taerin diam cukup lama lalu menghembuskan napas, "Kartu As sudah terbuka. Jadi aku ingin pulang, meminta penjelasan tentang Kartu As itu." jawab Taerin yang membuat Chanyeol semakin mengantuk karena tidak mengerti.

"Apa yang kau katakan? Aku tidak mengerti." Chanyeol menutup matanya dan menaruh kepalanya di pundak Taerin, ingin tidur. "Memang kapan kau main kartu? Hm?" tanya Chanyeol tetap memejamkan matanya.

"Bukan. Hanya saja aku tahu sebuah rahasia yang selama ini disembunyikan dariku dan keluargaku." jawab Taerin. Chanyeol membuka matanya, ia mulai penasaran maksud-maksud dari ucapan Taerin.

"Rahasia? Apa?" tanya Chanyeol. Taerin diam sambil memandang  Chanyeol lama, "Kau tidak mau memberitahuku?" tanya Chanyeol lagi. "Jangan seperti itu. Kalau aku penasaran sampai besok bagaimana?" Chanyeol melengkungkan bibirnya ke bawah.

Taerin mengambil sesuatu dari dalam tas tentengnya lalu mengeluarkan benda itu dan menyerahkannya pada Chanyeol. Foto tadi. Foto yang membuatnya harus pulang secepatnya. Chanyeol menyipitkan matanya, lalu menatap Taerin dan menatap foto itu lagi. "Appa-mu?" tanya Chanyeol, Taerin mengangguk.

"Lalu siapa kedua yeoja ini?" Chanyeol menunjuk dua orang yeoja. Satunya adalah wanitaㅡyang Chanyeol yakin adalah ibu dari gadis kecil di tengah-tengah kedua orangtuanya. Tunggu.. Chanyeol menatap Taerin cukup lama, Taerin tampak tersenyum kecil, berusaha menguatkan dirinya sendiri.

"Dia, lelaki itu appa-ku dan kedua yeoja itu bukanlah aku atau eomma-ku. Itulah yang menjadi pertanyaanku saat ini." seperti tahu arti dari tatapan Chanyeol, Taerin menjawab begitu saja.

Chanyeol membuang napasnya. Dia memandang gadis kecil difoto itu, seperti tidak asing dimatanya, "Siapa gadis kecil ini?" tanya Chanyeol pelan, tidak ingin Taerin terlalu tertekan dengan foto ini.

"Kalau kau tahu. Kau akan terkejut and please... hug me," Taerin menundukkan kepalanya, berusaha menahan tangisannya. Chanyeol memeluk Taerin, mengelus punggung Taerin lembut. "Nayoung." ucap Taerin. Tangan Chanyeol berhenti bergerak, tatapan matanya kosong.

"Dunia itu sempit. Kadang sempit itu menguntungkan karena Tuhan mempertemukan kita dengan mudah.. tapi kadang sempit itu menyakitkan dan kita sempat berpikir 'Dunia ini sempit sampai aku tidak bisa bernapas' tapi sempit itu membuat kita tahu sebuah rahasia. Jadi jangan pernah menyesal karena dunia ini sempit." Chanyeol kembali mengelus punggung Taerin, membiarkan Taerin menangis di dada bidangnya.

Mr. TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang