"Harusnya kau sadar. Dia itu siapaku lalu aku itu siapamu,"
-
-
-
-
-
Author POV
Chanyeol menjambak rambutnya dengan frustasi, Taerin masih berada di ruang ICU, bahkan saat Chanyeol ingin masuk ke dalam ruang ICU beberapa perawat melarangnya, Nayoung yang duduk di sebelah Chanyeol hanya bisa tersenyum miris, Nayoung berpikir, sebegitu khawatirnya Chanyeol sampai ia terus menjambak rambutnya? Yang Nayoung tahu, Chanyeol yang dulu tidak pernah se-khawatir ini dengan seseorang, bahkan saat Chanyeol tahu Appa-nya seragan jantung dulu, Chanyeol tidak se-khawatir ini. Chanyeol memang khawatir pada Appa-nya saat tahu jika Appa-nya serangan jantung, tapi saat ini ke-khawatiran Chanyeol berbeda.
Ia terlihat begitu tersiksa saat melihat Taerin yang tidak berdaya dibawa oleh Uisa dan perawat.
Chanyeol yang awalnya menundukkan kepalanya lalu mengangkat kepalanya dan yang ia lihat Sehun dan seorang namja sedang menyandarkan dirinya di tembok rumah sakit dengan wajah yang khawatir.
Tebakan Chanyeol benar, namja yang tidak ia kenal tersebut adalah orang yang menabrak Taerin, namja itu berjalan pergi setelah mengangkat telepon, tapi dengan cepat Chanyeol memutar lengan namja itu lalu meninjunya.
Bugh!
Namja itu jatuh tersungkur di lantai rumah sakit sambil memegang sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar, sontak hal yang Chanyeol lakukan pada namja itu membuat orang-orang yang berada di sekitar ruang ICU menatap Chanyeol kaget.
"Apa kau ingat ucapanku? Jika Taerin tidak baik-baik saja. Aku sendiri dengan tanganku yang akan membunuhmu!" Ucap Chanyeol sambil menarik kerah baju namja itu agar kembali berdiri.
Sehun yang awalnya tidak perduli dengan keadaan pun akhirnya angkat bicara, "Apa kau tahu, hal apa yang membuat Taerin berlari ke jalan raya?" Tanya Sehun tiba-tiba, Chanyeol menatap Sehun dengan tatapan bertanya. "Semua hal itu ada alasannya. Kau marah padanya juga ada alasannya, tapi tidak berguna juga jika kau membunuhnya. Jika dia mati apa Taerin akan hidup? Apa seperti itu pemikiranmu?" Sambung Sehun lagi yang membuat Chanyeol menjambak rambutnya lagi.
"Lalu menurutmu Taerin sudah mati begitu?!" Bentak Chanyeol sambil berjalan ke tempat Sehun tapi Nayoung menghentikannya.
"Tidak. Bukan itu maksudku. Apa kau mengerti kata Misalnya namja itu mati apa Taerin akan hidup? Apa kau tidak mengerti maksudku?" Tanya Sehun, Chanyeol diam, ucapan Sehun benar, tapi itu belum membuatnya memaafkan namja yang menabrak Taerin begitu saja.
"Nayoung. Sebaiknya kita tinggalkan dulu mereka. Ikut aku," Ucap Sehun lalu menarik tangan Nayoung pergi meninggalkan Chanyeol dan namja tidak dikenal itu.
Chanyeol membuang napasnya kasar, Sehun dan Nayoung sudah benar-benar pergi entah kemana, Chanyeol melihat ke arah namja itu lagi dan untuk kedua kalinya, Chanyeol meninju namja yang entah siapa namanya.
Bugh!
"Kau benar-benar sialan! Apa kau dengar! Sialan!" Bentak Chanyeol tepat di depan wajah namja itu.
Saat Chanyeol ingin meninju namja itu untuk ketiga kalinya, seseorang menahan lengan Chanyeol, "Chanyeol hentikan!" Ucap Taemin yang menahan tangan Chanyeol.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Troublemaker
Fanfiction[Complete Story] #105 IN FANFICTION (01.02.17) Dunia ini sempit menurutnya. Bukan salah Tuhan, karena Tuhan mencatat disetiap lembar buku hariannya tentang kehidupan mahluk-Nya. Ada yang seperti ini atau seperti itu. Tapi jika dia menginginkan dunia...