#21 : Permission & Promise

18.2K 1.3K 31
                                    

"Baik kau maupun aku. Jangan ada yang mengucapkan atau menginginkan perpisahan sebelum dan setelah menikah nanti,"

-

-

-

-

-

Taerin POV

Duduk diam sambil melihat tanaman yang subur di hadapan adalah kegiatan yang sedang aku lakukan, duduk di ayunan kayu yang panjang sambil mengayunkan kaki ku sesuai dengan irama lagu yang sedang aku nyayikan, aku tidak bernyayi, hanya saja bersenandung kecil. Sudah satu minggu sejak ulang tahunku dan kejadian itu berlalu, ujian kelulusan juga sudah selesai, dan hari kelulusan sudah berlangsung kemarin.

Selama satu minggu ini, semua berjalan baik. Aku dan Chanyeol juga mulai semakin dekat dan akrab. Jujur, aku sedang memikirkan kata-kata Chanyeol padaku waktu itu. Ia pernah meminta ijin padaku tapi saat itu aku hanya diam, aku kira ia sudah melupakan ijin yang ingin ia minta padaku, tapi ternyata tidak.

Ia membuatku serasa ingin mati saat ia tiba-tiba ingin bicara empat mata denganku. Kami membicarakan itu disini, di ayunan kayu ini, di rumah Keluarga Park. Saat itu wajahnya terlihat tenang tapi ada sedikit keseriusan.

Flashback On

(Taerin POV)

Disini aku dan Chanyeol, duduk dengan tenang namun ada kecanggungan. Ia mengatakan jika ia ingin bicara denganku, ini sudah pukul dua belas malam, tentu semua penghuni rumah ini sudah terlelap. Hanya aku dan Chanyeol yang belum.

Chanyeol membuang napasnya, "Kau tahu aku ingin bicara apa?" Tanya Chanyeol, aku menaikkan sebelah alisku.

"Aku tidak tahu. Memang kau ingin bicara apa?" Tanyaku balik.

Ia kembali diam, sepertinya ia masih was-was untuk mengatakannya, mengakatan hal yang aku tidak tahu apa itu. Aku tersenyum melihatnya, jika ia ingin bicara padaku dan malah menjadi beban untuknya, lebih baik tidak usah membicarakannya, walau aku tidak akan tahu nantinya seperti apa.

"Jika kau tidak bisa mengatakannya. Tidak usah. Aku tidak-" Belum genap aku menyelesaikan ucapanku, Chanyeol kembali membuka suaranya.

"Kau ingat? Aku pernah meminta ijin padamu dan saat itu kau hanya diam. Apa kau masih ingat? Aku ingin membicarakan itu padamu. Aku ingin meminta ijin," Ucap Chanyeol. Aku ingat dan sekarang aku terasa ingin mati saja sekarang.

Bagaimana jika Chanyeol meminta ijin untuk kembali lagi bersama Nayoung, haruskah aku bilang 'Iya'? Atau sebaliknya?

"Meminta ijin apa?" Tanyaku ragu lalu menundukkan kepalaku, aku siap mendengar perkataan apapun yang akan Chanyeol katakan padaku. Walau itu melukai perasaanku, aku akan siap.

"Aku meminta ijin padamu. Memberiku waktu untuk menerimamu ke dalam kehidupanku. Kau tahu kita akan menikah dan kita akan terus bersama sampai Tuhan yang memisahkan kita. Aku perlu waktu untuk menerima itu semua. Kau juga tahu, masa laluku selalu membuatku takut untuk memulai sesuatu yang baru lagi. Dulu aku pernah bilang kau tidak akan bahagia setelah menikah denganku.. tapi setelah aku pikir-pikir lagi. Kau berhak bahagia bersamaku. Karena kita akan selamanya bersamanya,"

Butuh waktu juga untukku mencerna semua ucapan Chanyeol barusan, aku berpikir dua kali setelah mendengarnya. Apa yang Chanyeol katakan padaku sekarang adalah kebenaran? Atau ia hanya ingin bermain-main saja?

Mr. TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang