David.

647 22 0
                                    

"Dosen itu!!!"

Tubuhku lemas, jantungku berdebar tidak beraturan. Aku meraih tas punggungku dan aku berlari pergi dari situ. Rasanya sudah ingin terjatuh tapi aku mencoba untuk memaksakan kakiku untuk berlari dari tempat itu. Tuhan, aku takut sekali. Aku terus berlari berusaha menjauh terus dan terus hingga...

Bbrrmm!!! Tinn!!!

"Astaga! Pak, ada apa?"
"Itu non Twen, ada orang yang tiba-tiba menyebrang."
"Astaga, ayo di lihat pak."

Dan...

"Astagah Kayra! Kamu ga apa-apa"
"Aaa!!! Aaaa!!! Aaa!!! Hiks! Hiks!"
"Pa! Pa! Ayo bantu bawa dia masuk."
"Baik non."
~~~
"Tante Vara!!!"
"Astaga! Ada apa Twen!? Kayra kenapa!?"
"Aku ga tahu tante. Panggil dokter dulu aja sebelum keadaan Kay lebih parah aku bakal antar Kay ke kamarnya."
"Iya tante telpon dokter dulu."
~~~
Aku masih mengingat tatap matanya. Tatap mata yang tajam dan jahat. Dia mendorongku, dia memegangku erat dan mengikatku di sebuah sofa panjang. Mukaku ditampar, rambutku dijambak, bajuku dia tarik kesana kesini sehingga tak berbentuk lagi. Mulutku dia tutup dengan perekat kertas berwarna hitam. Mulutku sama sekali tidak berdaya, aku ingin berteriak minta tolong tapi aku tidak bisa. Mataku terus mengucurkan air mata menahan ketakutan dan kesakitan. Tanganku tak bisa melawan karena tali tambang mengikatku sangat erat begitupun kakiku diikatnya dengan erat sehingga aku tidak bisa melarikan diri kemanapun.
"Gadis cantikku hanya untukku, semalaman suntuk, hanya bekerja untukku."

"Kayra!!! Sadar Kay!!! Kayra kamu dengar saya? Saya dokter Talia, kamu tidak perlu takut lagi. Kayra! Sadar kay."
"Dokter... Dok... A... Aku takut dokter... Dokter tolong aku takut!!! Hiks, Hiks!!!"
"Kamu tenang, tutup mata kamu, kamu tidur dan kamu coba tenang. Tidur Kay, tidur."

Bruk!

"Kayra kenapa dok?"
"Mari kita bicara di luar."
~~~
"Begini, Kayra sedang mengalami shock jadi tadi saya melakukan hypno terapi untuk dia bisa tenang, tadi dia sempat melamun dia mengingat hal buruk yang pernah dialaminya dahulu. Entah soal dosen atau soal cowok."
"Jangan-jangan gara-gara si Raka itu!"
"Raka yang sedang dekat sama Kayra?"
"Iya dok! Dia lagi deket banget sama Kay! Jangan-jangan kasusnya sama kaya dulu? Dia tiba-tiba ditinggal gitu aja?"
"Tapi aku merasa bukan itu Twen. Dia bilang dia takut, kayanya ini tentang kejadian dosen itu."
"David? Tapi kan dia ada di penjara dok."
"Iya juga tapi kita ga tahu kan bisa saja dia sudah bebas."
"Bisa jadi ya dok!!! Wah keparat itu memang seharusnya bukan dimasukan ke penjara tetapi di hukum mati saja!"
"Sudah, sekarang kamu pulang saja ini sudah sore Twen. Saya yang akan menjaga Kay dan menenangkan tante Vara."
"Baik kalau gitu dok saya pulang dulu."
~~~
Aku masih bingung Kay kenapa dan kenapa dia bisa tiba-tiba di situ? Jalan Mangga? Rumah siapa disitu? Eh! Tapi... Kay kan bilang mau pulang bareng sama Raka. Apa jangan-jangan Raka yang ngebuat Kay begitu? Aku harus kasih tahu Sam sekarang!

Bisakah kamu melihatku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang