Kamu ternyata tidak mengenalku.

953 36 0
                                    

Gudeg. Yes. Gudeg adalah makanan khasnya Jogjakarta. Tapi sebenarnya yang aku suka dari lauknya gudeg itu sedikit mungkin aku cuma suka ayam suwir, nangka, dan telur. Aku ga suka olahan makanan yang aku anggap aneh, seperti cecek atau entahlah apa namanya. Bentuknya biasanya kotak dan kenyal seperti jelly.
"Gudegnya satu ya bu, makan disini."
"Iya mbak, minumnya?"
"Em, engga bu. Aku bawa air mineral"
Entah kenapa mamahku selalu menyaran aku untuk bawa air mineral, mamahku tidak terlalu suka teh katanya lebih sehat air putih di banding teh. Jadi ya begitulah, aku membawa air minum sendiri menurutku itu emang benar.
"Ini mbak."
"Makasih ya bu."
"Habis dari gereja ya mbak?"
"Iya bu. Kok bisa tahu? Ibu ke gereja juga?"
"Iya, mbak gerejanya sama kaya ibu tapi ibu ambil ibadah yang pertama yang mulai jam 6 pagi. Ibu selesai ibadah, mbaknya baru mau mulai ibadah."
"Oh gitu toh. Aku ga pernah lihat ibu, karena sekarang udah kenal kalau ibu ketemu saya lagi saling sapa ya bu."
"Iya mbak, pasti. Mari di makan dulu gudegnya mbak."
Orang-orang Jogja memang sangat ramah ya! Apalagi pedagang, dengan cara ramah mungkin bisa menambah point plus tersendiri di mata pengunjungnya. Mmm... Habis ini aku ingin kemana lagi ya? Oh iya, aku kan bawa kamera, aku bakal foto" seisi Jogja ah!
"Bu, ini bumbu yang ibu minta."
"Oh, iya ndo. Makasih ya ndo."
Aku tersenyum kepada anak manis itu. Anak perempuan bertubuh kecil sekitar berumur 12 tahun membawa pesanan yang diminta ibunya.
"Hai! Siapa namamu?"
"Kartika, kak"
"Oh, kamu sangat cantik, Tika!"
"Makasih kak."
"Sama-sama, adik. Oh iya, jadi gudegnya berapa bu?"
"20 ribu, mbak."
"Ini, kembaliannya ibu ambil aja."
"Aduh jangan mbak, jangan! Ibu ga enak jadinya."
"Mmm... Gimana untuk kembaliannya aku ambil foto ibu dan Kartika, 2x pengambilan. Oke? Wait, aku keluarkan kamera"
"Iya udah kalau gitu, mbak."
"Ayo, Satu... Dua..."

Cekrek!!! Cekrek!!!

"Ini satu untuk ibu. Satu untuk aku. Oke?"
"Wah bagus Tik hasilnya"
"Oke, aku pergi dulu ya bu. Dah, Tika"
Gambaran seorang ibu dan anak yang sangat sempurna. Hidup dalam kehidupan yang sederhana tetapi mereka terlihat sangat bahagia. Tapi...
"Wait! Aku ga asing dengan pria yang masuk ke dalam toko kue di dalam foto ini, tapi siapa? Berkaca mata? Tas punggung coklat? Hah!? Itu Asst. Dosen itu! OMG!!!"
Oke! Tekadku bulat. Ayo balik ke toko kue itu."
~~~
"Toko Araya Wijaya"
Ayo masuk, Kay. Mari atur rencana, pertama masuk dan kedua sapa dia selayaknya murid dan dosennya. Tapi mana dia ya? Atau dua udah keluar? Tapi masa secepat itu? Kayanya belum deh. Ayo cari Kay! Cari, cari, cari, cari... Got it! Dia kayanya suka manis, dia lagi beli brownies. Andai kamu tahu pak, di mataku kamu sudah lebih dari cukup untuk dikatakan manis.
"Hai pak."
"Oh hai, mmm... Siapa ya?"

Bisakah kamu melihatku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang