Daisy P.O.V
Ini sudah lusa setelah hari Gabriel mengajakku ke pesta itu. Aku bingung memilih dress. Aku mendapatkan dress-dress indah dari beberapa online shop yang menginginkan aku menjadi artis mereka.
Bagus sih aku tak perlu keluar uang membeli dress. Hehe.. Aku hidup sangat berkecukupan disini. Aku mendapatkan gaji double dari Cafe setelah itu mendapatkan beberapa orang yang menawarkan aku menjadi artis online shop mereka.
Aku mendapatkan keuntungan dengan keahlianku bermakeup. Aku membuat wajahku terlihat seperti model, tapi tanpa makeup pun aku cantik.
Akhirnya aku memilih salah satu dress yang kurasa bukan dari para online shop itu. Ini milikku yang kubeli saat ada diskon besar-besaran. Harganya terjangkau aku jadi ingin membeli semua, tapi keadaanku saat itu belum seperti sekarang uang yang ku bawa hanya pas untuk membeli baju ini jadi ya aku beli.
Mungkin ini saja terlihat bagus. Aku tersenyum setelah mendapatkan pakaian.
(Abaikan orangnya ya)

Tring... Tringg... Tringg...
Bunyi bell apartemen membuatku kembali ke dunia nyata. Aku membukan pintu menemukan orang yang mengantarkan paket untukku. Ia menyuruhku menandatangani kertas sebagai bukti bahwa barang tersebut sudah berada di tanganku. Setelah itu tukang post itu memberiku dua buah paket. Aku menerimanya tidak lupa mengucapkan terima kasih.
Kotak pertama dari Gabriel dia mengirimkan topeng buat nanti malam dan ada tak lupa pesan berisi,
'Berdandan yang cantik aku akan menemuimu menjemputmu!'
Hahh... Astaga Gabriel. Aku sangat mencintaimu, Gabriel. Aku memejamkan mata membayangkan sesuatu yang manis bersama Gabriel.
Aku mencintai Gabriel! Astaga aku ingin pingsan jadinya gara-gara membayangkan
Gabriel dan aku bersama.Astaga! aku mengacak rambutku kesenangan!
Aku lupa ada satu paket lagi. Hmm namanya D. Kerivan. M ? Siapa perasaan engga ada temen namanya Kerivan?
Aku membuka paket itu berisikan sebuah mahkota kecil tapi kutebak ini benar-benar berlian. Siapa yang mengirim ini? Apa tukang post tadi salah kirim?
Aku menyukai itu. Tapi apa bakalan cocok dengan pakaianku? Aku mencoba bersama dengan topengku.
Menawan. Ucapku dalam hati sambil tersenyum-tersenyum sendiri. Tidak, mungkin saja mahkota nyasar. Aku kan ga punya teman nama Kerivan?
Aku mengerutkan kening melihat ada sebuah kartu ucapan.
'Semoga kau menyukainya. -D. KERIVAN. M'
Aku mengerutkan kening ini milik siapa? Kurasa ini bukan punyaku.
Drrtt... Drrttt...
Aku melihat handphoneku bergetar di samping kotak-kotak ini. Nomor tidak di kenal? Aku mengangkat panggilan itu.
"Hallo. Ini siapa ya?" Tanyaku setelah menyapa.
"Hey Mine. Aku yang mengirimkan paket jangan lupa mahkota itu kamu pakai oke." Ucapnya. Baru saja aku ingin menjawab sambungan telfon terputus!
"Apaan sih! Kurang kerjaan banget! " omelku kesal. Dia belum sempat bertanya!
Apa harus aku pakai ini mahkotanya? Aku mulai bergelung dengan pikiranku sendiri. Memakai mahkota ini atau tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Man is Rich
RomansaDia sangat berbeda. Dari sikap hingga wajah yang mulus, mata yang menghipnotisku, badan yang montok, dan yang palingku suka! Bibir sexy yang tebal miliknya! Susah sangat susah menyingkirkannya dari pikiranku, sepertinya aku terobsesi dengan gadis i...