Seven

14.4K 705 15
                                    

"Hai semua! Maaf aku telat pesawatnya delay cukup lama." Seseorang datang sambil tersenyum. Orang itu bertemu tatap dengan Daisy. Daisy yang melihat orang itu kaget.

"Daisy..." bisik si Orang itu.

Daisy P.O.V

Aku tertegun melihat siapa yang berdiri disana. Dia? Kenapa harus bertemu disini?

"Duduklah, Honey." Ucapan Kerisan membuatku sadar saat itu juga dan menggenggam erat lagi tangan Dave.

Tangan Dave membuatku merasa aman. Jadi aku terus memegang tangan Dave.

Dia duduk di samping Dave. Huh.. kenapa dunia sesempit ini.

"Perkenalkan ini calon istri Dave." ucap Arabella tiba-tiba aku mulai panik. Aku harus tenang dan menunjukan bahwa aku wanita tangguh.

"Christian." ucapnya memperkenalkan dan mengulurkan tangannya.

"Daisy." ucapku juga dan menjabat tangannya hanya sebentar dan segera kutarik. Aku kembali menggenggam tangan Dave yang membuatku nyaman.

Keluarga ini mulai berbincang-bincang kembali setelah kami berkenalan. Aku hanya diam tak terlalu mengikuti perbincangan mereka dan mengelus tangan Dave bosan.

"Kau bosan, Sugar?" Bisik Dave. Aku hanya menjawab dengan mengangguk. Aku bosan dan juga gerah dengan sikap Kerisan dan Christian yang seakan-akan romantis!

"Kita keluar ya?" tanyanya. Aku tersenyum sumigrah. Aku benar-benar bosan dan ingin menjauh dari pasangan menyebalkan ini!

Dia bangkit dari duduknya dan berpamitan pada keluarganya. Aku juga tak lupa berpamitan.

Aku memakai topengnya kembali dan melihat Dave kesusahan memakainya.

"Ada apa dengan tanganmu heh?" Tanyaku malas-malasan melihatnya masih kesusahan.

"Bantu aku memakainya tanganku keram kau genggam terus. " jawabnya. Jadi dia menyalahkanku?! Aku menggigit bibir dalamku menahan amarahku. Tenang Daisy..

"Kemari." Suruhku menarik kerahnya kemejanya ke depan wajahku dan mengikatkan topengnya.

"Kau cantik dilihat dari dekat." godanya. Aku melihat wajahnya yang tersenyum mesum. Sialan. Aku memutar mata dan mendorong badannya menjauh dengan sedikit keras. Sedangkan dia terkekeh melihatku. Sintingg!

Dia menggandengku keluar dari restoran ini dan ke ballroom yang lebih ramai dan terdengar sangat berisik.

Aku melihat para wanita di sana menggunakan pakaian yang luar biasa mewah dan pastinya dari desaigner ternama. Aku merasa tidak pantas sekali disini.

Para pembisnis yang mengetahui Dave disini menghampiri kami dan berbincang. Aku hanya diam dan bosan dengan acara ini.

Ternyata pesta seperti ini sangat membosankan. Semuanya membicarakan bisnis dan juga pamer barang mahal milik mereka. Aku melihat sekitar dan menemukan pasangan yang sangat kukenal tengah berdansa di lantai dansa.

Gabriel dan Olivia.

Aku menunduk menahan perasaan remuk di hatiku. Sakit sekali melihat Gabriel bersama dengan wanita lain. Wanita lain itu lebih cantik, kaya, dan baik. Aku tak ada apa-apanya di bandingkan dengan wanita-wanita Gabriel.

Aku hanya anak yang orang tuanya tak jelas dimana. Nama belakangku adalah nama belakang pemilik Panti asuhan dimana aku tinggal dulu. Dia dengan senang hati mau merawatku seperti anaknya dan memberikanku nama belakangnya.

Gabriel mencium pipi Olivia dengan sayang. Di saat itu juga air mataku jatuh. Kau hanya sahabatnya jangan berharap lebih Daisy. Aku semakin menunduk dan menghapus air yang menggenang di mataku dengan pelan.

My Man is RichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang