Dave mengendarai mobilnya santai ke sebuah restoran mahal yang berada di pusat kota. Ia sebenarnya ingin langsung pulang ke mansion. Memeluk gadisnya bergelung di atas ranjang dengan selimut tebal. Namun, ia tahan karena yang akan diingat gadisnya adalah Dave mengajaknya keluar.
Ia tiba di restoran bergaya Italia yang terlihat mewah. Dave melihat gadisnya yang masih dalam pengaruh hipnotis. Perlahan tangannya membelai pipi Daisy yang lembut. Entah apa yang ia rasakan sekarang. Niatnya melindungi gadis ini semakin membuncah, tapi ia tidak mengerti kenapa ia harus bersusah payah melindungi gadis yang baru ia kenal ?
Dave memejamkan matanya lama. Ia tidak pernah merasakan hal ini pada siapapun kecuali ibu dan kakaknya. Tidak mau terlalu memikirkan ini, ia hanya akan menikmatinya saja sekarang. Mungkin ia akan bosan dengan sendirinya. Dave menarik tangannya dari pipi Daisy dan
Clap!
Tepukan tangan itu membuat mata Daisy terbuka perlahan dan mencoba menetralkan pandangannya.
"Bangunlah. Kita sudah tiba." ucap Dave sambil melihati Daisy yang berusaha mengumpulkan kesadarannya.
"Ayo, aku tunggu di luar." Dave keluar dari mobilnya terlebih dahulu. Perlahan Daisy keluar dan merapikan sedikit pakaiannya.
Dave menggandeng lengan Daisy. Mereka melenggang masuk ke dalam restoran Italia yang terlihat untuk orang kelas atas saja.
"Dave," panggil Daisy berbisik. Para pelayan membungkuk ketika Dave masuk. Dave adalah orang yang cukup berpengaruh. Setiap orang yang mengenalnya akan langsung merasa segan dengannya. Bukan hanya itu tatapan mata Dave yang tajam dan mengintimidasi membuat orang akan takut memandangnya.
"Kenapa harus makan di sini?" bisik Daisy sangat pelan, tapi masih bisa tertangkap di pendengaran Dave. Dave tidak menjawab pertanyaan dari Daisy dan terus berjalan mengikuti pelayan yang sedang mengantarnya ke sebuah meja kosong.
"Di sini, tuan. Silakan."ucap sang pelayan memberikan intruksi untuk duduk. Dave segera menarikkan kursi untuk Daisy, sedangkan Daisy mengernyitkan dahinya kesal dan marah karena Dave yang berlagak seakan ia adalah gentleman. Padahal saat di mobil Dave bahkan tidak ada niatan sedikit membukakan pintunya.
Dave duduk di hadapan Daisy. Saat itu juga pelayan memberikan sebuah menu pada kedua manusia tersebut. Daisy bingung ketika melihat menu makanan. Ia tidak tahu makan apa yang disajikan. Daisy sedikit mengintip Dave berusaha membuat lelaki itu menerima kodenya.
"Special Dinner untuk dua orang." ucap Dave pada pelayan yang membuat Daisy segera mencari kata yang sama. Daisy menemukannya! Special Dinner makanan tersebut sudah sepaket dengan makanan pembuka hingga makanan penutup. Harganya membuat Daisy kaget. Dave kembali membuang uangnya.
Makanan yang di pesan Dave seharga 500€, jika dijadikan dolar 616.7325$! Itu makan malam yang mahal hanya untuk dua orang. Daisy menutup menu makanan dan memberikannya pada pelayan. Setelah itu barulah pelayan benar-benar pergi.
"Kau seharusnya membawaku makan ke tempat yang lebih manusiawi Dave." protes Daisy kesal dengan tempat pilihan Dave.
"Kau harus banyak makan-makanan bergizi." ucapan Dave malah semakin membuat Daisy kesal. Dalam otak terus memaki Dave yang secara tidak langsung mengatakannya kekurangan gizi.
"Dave," panggil Daisy. Ia merasakan ada yang berbeda dengan Dave saat ia terbangun tadi. Entah apa yang berbeda? Ia tidak tahu. Namun, ia merasakan sesuatu yang membuatnya tidak terlalu nyaman dan itu berasal dari Dave.
"Hm," jawab Dave dengan deheman. Lelaki itu tengah sibuk memainkan gawainya dan tidak berniat memandang Daisy.
"Ada apa?" tanya Daisy yang mulai semakin tidak nyaman. Sebenarnya apa yang terjadi ketika dia tertidur?

KAMU SEDANG MEMBACA
My Man is Rich
Любовные романыDia sangat berbeda. Dari sikap hingga wajah yang mulus, mata yang menghipnotisku, badan yang montok, dan yang palingku suka! Bibir sexy yang tebal miliknya! Susah sangat susah menyingkirkannya dari pikiranku, sepertinya aku terobsesi dengan gadis i...