Twenty?

11.2K 208 27
                                    


Heiii yoww~
Aku hadir lagi! Bagii kaliann yang membaca ini semoga menikmati !

Happy Reading!!

Hari ini adalah hari yang membahagiakan. Daisy melihat banyak orang mengantri. Ia sebenarnya tidak tahu antrian apa itu yang membentuk antrian sepanjang ini. Instingnya mengatakan bahwa ia juga harus ikut mengantri.

Dave yang menemani Daisy merasa sangat jengkel. Ia tidak pernah mengantri sepanjang ini. Dave akhirnya menyingkirkan orang-orang di depannya dengan bantuan Deyes. Ia tersenyum puas ketika mereka berhasil berada di depan stan.

Dan...

ternyata...

Orang-orang itu mengantri untuk

Sebuah formulir pendaftaran kelas menulis.

Caca  : "Ayo gabung bersama The Adventures of Writing! Kelas menulis ini bisa menjadi tempat kalian semua yang merasa ingin menulis tapi takut atau merasa belum bisa menuangkan ide ke dalam tulisan. Ada 5 mentor yang sebagian tulisannya sudah naik cetak./aminn"

Dave  : "Apaan sih ? Engga ngerti."

Daisy : "Kenapa bisa dia dijadiin tokoh CEO? Kelas menulis gini aja ga tau."

Dave  : "Untung sayang." /ngelus dada.

Caca  : "Bersisik kalian!"

D&D  : "Berisik, ndoro."

Caca  : "Iya iya, bagi kaliann yang sedang membaca ini dan berminat gabung atau sekedar ingin tahu  dengan kelas menulis ini bisa kepoin langsung instagramnya @tao.writing, oke? Aku tunggu loh!"

Dave  : Batin Dave, 'Harus bantuin promosi nih. Biar dapet scene modus terus.' "Oke! Kalian harus gabung! Kalo engga gabung jangan harap aku baik."

Daisy  : "Bodo amat, Dave. Pulang sana."

Caca. : "Dave dan Daisy closing cepetan!"

D&D  : "Iya, ndoro. Jangan lupa gabung ya! Ramaikan kelas menulisnya! Diusahain ga bakalan nyesel deh!"

Daisy : "Oh iya, chapter selanjutnya bakalan banyak itu loh. Jangan lupa di tungguin ya."

Dave  : "Caca, Daisy bocorin chapter selanjutnya!"

Caca  : "Udah, bubar sana bubar."

Sekian drama dari kami! Mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan. Dont forget to join @tao.writing.

My Man is RichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang