5. Van Hendrik

119 35 10
                                    

Waktu aku tiba di rumah teryata mommy dan daddy sudah ada di rumah. Padahal ini baru pukul 03:00 P.M

"Assalamualaikum mom, dad." Ucapku dengan menjabat tangan mereka secara bergantian.

"Walaikumsalam." Ucap mom dan dad secara bersamaan.

"Tumben jam segini udah pulang? Biasanya juga malam-malam baru pulang." Ucapku pada mom dan dad sambil melihat ke jam tanganku.

"Iya, soalnya mom dan dad besuk bakalan ke luar negeri ada urusan pekerjaan." Ucap mom kepadaku.

"Hah? Luar negeri? Tumben, kok acaranya mendadak banget?" Ucapku dengan heran.

"Iya. Makanya mom dan dad hari ini pulang cepat. Soalnya kan mom dan dad belum packing." Ucap mom kepadaku.

"Ohh, ya. Mom udah beli persedianan makanan untuk kamu, jadi kamu gak perlu beli lagi." Ucap mom dengan pergi meninggalkanku.

"Mom, mau dibantuin packing?" Ucapku sambil berjalan mengikuti mom.

"gak usah, kamu kan capek abis sekolah. Mendingan kamu mandi sana, bau banget nih." Ucap mom sambil menutup hidungnya.

"Apaan sih mom, orang aku wangi." Ucapku sambil menghirup aroma bajuku.

Mom hanya tertawa kecil sambil menuju kamarnya. Aku pun segera menaiki tangga dan ingin menuju ke kamarku. Tapi saat aku baru menaiki tangga dad memanggilku.

"Ellza." Ucap dad kepadaku.

"Iya, dad." Ucapku sambil menoleh ke asal suara.

"Tadi dad udah transfer uang ke rekening kamu, untuk kebutuhan kamu sehari-hari. Selama mom dan dad ada di luar negeri kamu harus hemat, jangan terlalu sering shoping." Ucap dad.

"Siap laksanakan." Ucapku dengan hormat kepada dad seolah-olah seperti seorang tentara.

"Dan ini kartu member dan voucher dad dan mom, kalau kamu mau pergi ke tempat ini." Ucap dad sambil memberikan kartu member dan voucher.

"Ok, kalau gitu aku pergi ke kamar dulu." Ucapku sambil menaiki tangga dengan melihat-lihat semua kartu member.

Teryata mom dan dad punya banyak kartu member, kenapa selama ini aku gak tahu. Kalau aku tahu dari dulu pasti setiap mau shoping
aku pinjam kartu member mereka.

-,-

Kenapa aku hari ini dapat banyak masalah? Kenapa masalah selalu datang bertubi-tubi? Dan mulai besuk aku dirumah sendirian. Aku paling gak suka dirumah sendirian, apalagi aku orangnya penakut walaupun di rumah sendiri.

Terdengar alunan nada Taylor swift- you belong with me, aku segera melihat layar ponselku tertulis Farell. Aku segera mengangkat teleponnya.

"Hai za, gimana keadaan lo?" Ucap Farell di seberang sana.

"Gue gak papa, sehat-sehat aja." Ucapku pada Farell.

"Lo kok gak peka banget sih, seharusnya lo tuh yang tanya ke gue gimana keadaannya gue. Tadikan gue sakit." Ucap Farell

"Sorry rell, gue lupa kalau lo sakit." Ucapku enteng.

"Yaudah deh, terserah lo aja. Bye the way gimana kalau besuk gue jemput?" Ucap Farell.

"Gue besuk berangkat sendiri aja. Lo gak usah jemput gue. Gue nggak mau lo kenapa-kenapa lagi cuma gara-gara gue." Ucapku pada Farell.

The Endless Journey [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang