"Ampun hantu, jangan sakiti aku. Aku masih mau hidup. Jangan ganguin aku. Hantu yang baik kamu bisa ambil semua barang yang ada disini sesuka hati kamu, tapi aku mohon jangan sakiti aku. Hantu udah ya jangan singgah-singgah di rumah ini, cukup sekali ini aja hantu singgah disini." Ucapku dengan memejamkan mata dan gemetar.
"Ellza, kamu tuh bicara apa. Ngelantur aja, pasti ini efek kebanyakan nonton film horor."
"Hantu kok tahu nama aku? Hantu jangan sakiti aku. Mendingan hantu sakiti yang lain aja atau nggak hantu ke rumah Farell aja jangan ke sini. Dia orangnya jail terus gak percaya sama hantu." Ucapku yang masih memejamkan mata.
"Ellza !!! "
Aneh banget sama hantu yang satu ini hantunya galak banget. Suaranya cempreng lagi. Aku yang tadinya gak berani buat buka mata akhirnya aku memberanikan diri buat buka mata.
"Aaaaaaaaa" Ucapku dengan memejamkan mata kembali.
"Ellza !!! "
Hantu ini benar-benar hantu yang memiliki suara cempreng. Aku mencoba lagi buat membuka mataku dan aku harap kali ini hantunya udah gak ada.
"Tante !!! " Ucapku dengan nada dinaikkan 3 oktaf.
"Kamu kurang ajar ya, sama orang tua. Beraninya ngatain tante hantu." Ucap tante dengan menjewer telinga kananku.
"Aw, aw sakit tante." Ucapku dengan mengelus telinga kananku. "Abisnya sih tante datang gak bilang-bilang. Terus tiba-tiba nongol di rumah ini." Ucapku lagi.
"Soalnya tante itu diminta sama orang tua kamu buat jagain kamu, jadi tante tinggal disi-" Ucap tante terpotong.
"Apa, tante tinggal disini? " Ucapku dengan membulatkan kedua mataku.
"kamu gak seneng tante ada disini? " Ucap tante dengan tatapan tajam.
Hal yang paling gak aku sukai kalau tante Kate berada di rumahku apalagi sampai tinggal di rumahku. Tante Kate adalah tanteku yang paling rempong, selalu banyak aturan, galak banget, dan suaranya cempreng.
"Eng-enggak.Eh, Maksud aku seneng banget tante bisa ada disini. Aku kangen banget sama tante." Ucapku berbohong sambil memeluk tanteku.
Yang dibalas pelukan dari tante."Oh ya, tante kok bisa masuk ke rumahku? " Tanyaku dengan melepaskan pelukanku pada tante.
"Tante di kasih kunci duplikat sama orangtua kamu." Ucap tante dengan memegang kunci di tangannya. "oh ya, kamu tadi ngapain bisa panggil tante hantu" Ucap tante dengan berkaca pinggang.
"Ya soalnya tante cocok buat jadi pemain di film-film gitu." Ucapku dengan menahan tawa.
"Wah, beneran? Muka tante dari dulu emang cantik. Ya udah jelas kalau tante cocok buat jadi pemain di film-film." Ucap tante dengan memegang wajahnya.
"Iya, kan muka tante lebih serem dari hantu-hantu yang ada di film-film." Ucapku sambil tertawa.
"Apa kamu bilang? " Ucap tante dengan nada 4 oktaf dan menatapku tajam.
"Muka tante lebih serem dari hantu." Ucapku sambil berlari menuju kamar.
Rasanya puas banget bisa bikin tante marah-marah, apalagi bisa ngatain tante rempong. Sebenarnya kalau tante ada disini ada enaknya ada juga gak enaknya. Kalau enaknya aku ada yang masakin plus ada yang nemenin aku di rumah tapi kalau gak enaknya tante itu bawel banget dan tante itu selalu perhitungan dalam segala hal.
-,-
"Pagi tan." Ucapku sambil duduk di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Endless Journey [HIATUS]
Teen FictionDisaat Tuhan memberikanku sosok terindah didalam hidupku, aku sangat bahagia, aku pikir tuhan berikan yang terindah di hidupku. Tapi aku salah, sosok indah itu kini hilang. Mengapa tuhan berikan sosok orang yang menyakitiku? Apakah tuhan menguji ima...