13. Ujian

47 22 5
                                    

Hari ini aku masih marah sama Farell. Dan aku anggap itu impas atas semua perbuatannya.

"Zel, gue sebangku sama lo ya." Ucapku sambil berjalan ke bangku Hazel.

"Oke, tumben gak sama Farell?" Tanyanya dengan heran.

"Gue mau cari suasana baru aja." Ucapku dengan senyum kepalsuan.

"Beneran? Gak lagi marahan?" Tanya Hazel lagi.

"Enggaklah, ngapain marahan. Kayak anak kecil aja."

"Oh, yaudah." Ucapnya singkat.

"Gue males pelajaran nih, izinin gue ya. Gue mau ke uks kalau gurunya nanya bilangin gue sakit." Ucapku lalu beranjak dari tempat duduk gue."

"Yeah, tapi kalau lo dapat masalah, gue gak ikut-ikutan loh."

"Beres."

Karena hari ini aku lagi males mengikuti kbm maka aku memutuskan untuk pergi ke uks sekedar tiduran dan aku juga butuh ketenangan.
Saat aku sampai di uks aku langsung tidur di situ.

-,-

"Za, bangun lo." Ucap seorang perempuan yang ku dengar.

Saat aku bangun teryata dia adalah temanku Hazel.

"Jam, berapa nih zel?" Tanyaku pada Hazel.

"Ini udah jam dua. Lo kenapa sih gak ikut pelajaran? Harusnya lo nggak lakuin itu, besuk senin kak udah mau UAS. Seharusnya lo bisa menanfaatkan waktu buat belajar supaya nilai lo bagus." Jawabnya.

"Iya, iya. Gue besuk akan ikut pelajaran. Nggak akan kek gini lagi." Ucapku menyesal.

"Oh ya, tadi Farell nanyain lo"

"Terus lo bilang apa?"

"Gue bilang lo sakit. Terus dia kayak khawatir gitu. Gue tahu lo pasti ada masalahkan sama Farell karena nggak biasanya lo kayak gini." Ucapnya.

"Iya. Lo kok tahu. Padahal gue nggak kasih tahu sama lo?" Tanyaku.

"Gue kan sahabat lo. Ya gue bisa ngertiin lah apa yang terjadi sama lo. Tapi emangnya ada masalah apa sih?" Tanyanya

"Panjang deh ceritanya. Lain kali aja gue ceritain, lagi males bahas itu nih. Mendingan kita pulang aja." Ajakku pada Hazel.

"Gue masih ada urusan, mau kumpul osis dulu. Lo mending pulang duluan." Ucapnya.

"Yaudah, gue duluan ya." Ucapku yang selanjutnya berjalan pergi dari uks.

Hazel memang orangnya sibuk, dia rajin, pinter lagi. Beda jauh sama aku yang tukang bolos, malesan, suka bikin masalah, nakal, keras kepala, dan masih banyak lagi hal yang bikin semua orang muak sama kelakuan aku.
Saat aku mendekati gerbang sekolah aku melihat Farell yang masih disana.

"Kenapa Farell belum pulang ya?" Pikirku.

Akupun mencoba mengabaikannya dan segera mengambil sepedaku dari parkiran dan mengendarainya keluar sekolah.

"Za, lo tadi kemana? Gue rasa lo nggak bener-bener sakit." Ucapnya yang membuatku berhenti mengendarai sepeda.

"Itu bukan urusan lo." Ucapku singkat.

The Endless Journey [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang