16. Bali

28 13 7
                                    

Sebenarnya aku belum terlalu jenuh untuk menunggu Farell. Tapi saat melihat kedua temanku yang wajahnya mulai bosan dan lelah akhirnya aku memutuskan untuk mengajak meraka pulang. Aku menyuruh Victoria untuk balik duluan karena aku masih mau membangunkan kak Adam yang kebo ini. Selain menjengkelkan kak Adam teryata juga kebo. Dari tadi aku bangunin dia tapi dia nggak bangun-bangun. Akhirnya aku mengambil air dan menyiramkannya ke mukanya.

"Pergi anjing" Ucap kak Adam.

"Apaan sih lo, itu air." Ucapku dengan tertawa.

"Gue kira, gue dijilati sama anjing."

"Yuk pulang, Victoria udah gue suruh pulang duluan."

Aku dan kak Adam pun pulang ke rumah. Saat ini aku memang memikirkan apakah Farell benar-benar marah padaku.

Ngapain juga aku pikirin, kurang kerjaan banget. Lama-lama dia pasti nggak betah jauh-jauh dari aku.

"Lo, masih mau di sini lama-lama?" Tanya kak Adam

Aku hanya reflek menoleh.

"Udah sampai tuh, liat tuh disana ada siapa." Ujar kak Adam lagi sambil menunjuk dengan dagunya.

Aku langsung menoleh mengikuti arah yang ditunjuk oleh kak Adam. Aku bener-bener nggak nyangka kalau dia ada di sini, senekat ini sampai dia berani ada disini. Tanpa basa-basi aku langsung turun untuk menghampirinya dan sepertinya kak Adam juga mengikutiku.

"Farell," Teriakku sambil berlari ke arahnya dan langsung memeluknya. "Maafin gue ya, gue egois sama lo. Gue salah paham sama lo. Maafin gue ya? Lo maafin gue kan?" Tanyaku dengan memelas.

"Bawel lo."

"Udah deh pelukannya, kalian bukan teletubis." Ucap kak Adam.

"Sorry, gue nggak bisa datang ke rumah pohon." Ucapnya dengan bersalah.

"Gara-gara nungguin lo, gue sama Ellza jadi pulang jam segini," ketus kak adam.

"Maaf in gue ya za, gue nggak bermaksud buat bikin lo nunggu lama-lama." Ucap Farell dengan bersalah.

"Iya nggak papa kok. Gue kan udah biasa nunggu." Ucapku dengan tertawa.

"Oh ya, gue ada sesuatu buat lo," Ucap Farell sambil menunjukkan benda yang akan di berikan. "Nih," Ucapnya lagi.

"Oh ya, gie juga beliin pizza buat lo," ucapnya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh ya, gie juga beliin pizza buat lo," ucapnya lagi.

"lo nyogok gue," ucapku dengan tertawa.

"Lo kan suka coklat jadi gue beliin deh." Ucapnya.

"Masuk dulu yuk." Ajak ku pada Farell dan kak Adam.

"Nggak usah, lo tahu sendiri tante lo nggak suka sama gue." Tolaknya.

"Yaudah gue masuk dulu, kalian hati-hati ya." Ucapku dengan melambaikan tangan pada mereka.

Waktu aku akan masuk ke dalam rumah ku, aku tidak mendengar suara mobil dan motor pergi dari rumahku. Lalu aku memutuskan untuk mengecek apakah Farell dan kak Adam sudah pulang.

The Endless Journey [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang