Murid baru

418 38 3
                                    

Aku terkejut mendengarnya. Soya dan Yoonji berhenti di depan meja ku. Aku hanya terdiam kaku.
.
.
.
.....
.
.
"Hah siapa yang peduli." Jawab ku sambil melirik ke jendela.

"Ah kamu ini cuek sekali." Jawab Soya sambil menarik tangan ku.

Aku ditarik Soya sangat kuat tapi ia tidak bisa melawan ku. Akhirnya Yoonji ikut menarik ku dengan kuat. Aku pun mengalah.

"Iya iya aku ikut. Apaan sih liat anak baru kayak gitu. Enggak selera." Jawab ku kesal sambil menarik tangan ku yang ditarik mereka.

"Aku sih juga enggak mau ikut melihat nya tapi Soya memaksa ku juga." Sambung Yoonji.

"He he he." Tawa Soya jengkel.

"Ya udah deh aku ikut." Jawab ku sambil menunduk kepala ku.

"Aku melihat keramaian di kelas Sano." Kata batin ku dengan cemas.

"Di kelas Sano anak murid baru itu." Jawab Soya sambil berlari semangat.

"Aaa apa di kelas Sano." Secepatnya aku mengikuti Soya.

"Permisi permisi aku mau lewat." Jawab ku sambil menggeser tubuh di depan ku.

"Oh yah Sano kamu mau ikut dengan ku enggak." Terdengar suara cewek menggodanya.

Deg... suara detak jantung ku.

"Jawab yah dong Sano kamu kita kan sekelas." Rayu cewek itu.

Aku melihat keanehan di cewe itu.

"Iya iya tapi tolong jangan rayu aku." Jawab Sano dengan berteriak.

"Wauuuu kau hebat sekali Sano kamu mendapat cewek cantik ini." Teriak teman nya di belakang.

"Sano kamu...." Aku berteriak dan lari dari kelas itu.

"Keira tunggu...." Teriak Sano.

"Eh siapa dia Sano. Kamu selingkuh sama aku." Jawab cewek itu dengan pede.

"Menyingkir lah." Sano melepaskan tangan cewek itu.

"Eh..." Jawab cewek itu Berteriak.

"Keira tunggu......." Teriak Soya dan Yoonji.

"Jangan ikuti aku teman." Teriak ku sedih sambil mengeluarkan air mata berlari di koridor. Aku melihat jendela terbuka dan orang - orang sepi. Segera aku melompat dan tak merasakan apa - apa.

"Kau pikir kau siapa hah..."  Teriak ku kesal.

Aku duduk di bawah pohon sakura.

Saat aku duduk ditempat yang indah. Ditempat biasanya aku duduk yaitu ditengah dua pohon besar yang kuat di halaman belakang sekolah ku. Aku berpikir kalau kita seperti pohon ini. Aku tak sadarkan diri dan tertidur di pohon ini. Seseorang memanggil ku dari depan untuk bangun. Namun apa yang aku lihat ternyata aku hanya bermimpi anehnya itu terasa nyata dan baunya seperti Sano. Mungkin aku terlalu memikirkan nya. Aku harusnya tidak ingin berpikir hal aneh lagi. Aku berteriak semua melihat ku seakan - akan aku ini aneh. Aku jadi orang aneh setelah ditinggal Sano.

Aku berjalan ke kelas dan seseorang menyapa ku dari jendela. 

Masih ingat kata kata di  ↑.

Haha iya itu spoiler di epilog di cerita Give Me your blood 1.

Lanjut cerita di sabtu besok..... ~~~~

GIVE ME YOUR BLOOD 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang