"Pantas saja aku merasa kehadiran sano. Darah sano ada di dalam darahku." Keira berbicara sendiri. Helai rambutnya semakin aneh. Keira melihat ke cermin dan menatap rambutnya yang mulai berubah menjadi aneh sekali. Aku menghembuskan nafas dan menutup mataku.
~~~~~~~~
"Sepertinya ada kejadian seru kak. Antara bangsa vampir dan bangsa wolfer." Sambil memainkan rambut halusnya.
"Adek kecil ku memang jahat ternyata." Kakaknya itu tersenyum bangga dan memegang sehelai rambut adiknya.
"Ka.... aku ingin hati wolfer untuk di jadikan makanan ku." Seketika ia menggerutu.
"Kau adik manis manja. Hati wolfer hanya bisa di ambil oleh vampir dan kita tak bisa mengambilnya karna kita tak bisa melawan vampir dengan muda." Melepas pegangan rambut adiknya dan berdiri membelakangi adiknya.
"Jangan khawatir kak aku punya dua vampir mungil untuk di jadikan umpan dan kakak bisa mengambil hati wolfer perempuan lusu saudaranya Sano." Tertawa kecil dan memegang pundak kakaknya.
"Kau memang adik yang licik. Kalau begitu kita akan mulai beraksi penyihir kecil ku." Mereka berdua tertawa jahat.
~~~
"Ha... jangan..." aku terbangun dari tidur ku.
"Cuma mimpi... tapi terasa nyata bagi ku." Memegang kepala dan berdiri dari kamar kecilnya."Kak.... ayo cepat makan kita udah hampir kesiangan nih." Adik nya keira membangunkannya dari tidur nyenyaknya.
Akhir - akhir ini kejadian aneh mulai meluas dan membuat ku pusing.
"DIK!""Aihhh... kaget kak..." Adikku menggerutu.
"Masa kamu gak ada gen vampir sedikitpun." Menatap tajam."Sejujurnya adik takut menjadi vampir seperti kakak. Aku mau jadi manusia seutuhnya.... tapi.... ah lupakan kakak udah siang nih kakak pergi sendiri aja kalo gini ribet tauuu." Pergi menggandeng tas nya dan pergi.
"Tapi.... dekkk ini hari...." dasar dia lupa kalo hari ini libur. Apa aku biarin aja ya. Kata - katanya membuat ku sedih dan merasa bersalah. Sebenarnya aku juga ingin seperti mu dik. Aku BENCI VAMPIR.Di taman yang sepi dipenuhi dengan mainan anak. Anak - anak yang di ajak keliling atau ingin bermain sering berkumpul di sini. Bahkan orang dewasa kaum remaja banyak berdatangan di sini.
"Kakakkkkk.... gak adil banget sih.."
Suara yang terdengar di atas bukit dekat dengan taman. Aku menghampiri dan mengikuti suara itu. Gersak suara semak - semak membuat ku penasaran."Hahah... kamu berisik sekali dik, kita kedatangan tamu." Aku terkejut tak sempat melihat wajah orang itu dan pergi begitu saja. Aku berlari dari mereka. Aku tau pasti mereka kakak beradik yang anggun dan familiar jika di lihat. Siapa mereka sihir apa itu. Apa yang mereka inginkan disini.
Aku berlari tanpa tujuan apa pun.
BRUK
"Aih sakit tau..." aku menoleh ke atas melihat orang yang ku tabrak."Alice... knp kamu disini."
"Kamu sendiri mengapa kesini."
"Aku.. melihat orang di sana. Tapi ketahuan makanya aku lari."
"Dasar aneh, ayo berdiri sini ku bantu kau berdiri." Alice mengulurkan tangannya dan membantu ku berdiri."Kata mu ada orang disana, aku mau periksa." Dia pergi meninggalkan ku setelah membantu ku berdiri.
"Jangan. ... disana aneh jangan ke sana."
"Ah... palingan ilusi mu kali.. kamu masih belum sembuh juga yah."
"Ahhh beneran kok ada orang aneh disana. Jahat banget sih."
"Wkwkwk bercanda. Yodah dah aku antar kamu ke rumah." Aku tersenyum dan melihat ada banyak perbedaan antara aku dengan Alice. Aku bahagia saat ini sekaligus GELISA.Aku memanggil Alice membuat percakapan. Alice menoleh dan berhenti dari jalan nya dengan penuh seribu pertanyaan.
"Apakah Sano itu kaum Wolfer asli."
"Menurutmu." Ia melanjutkan perjalanannya.
"Menurut ku.... mungkin ia seperti ku."
"Nah kamu tau.." dingin sekali nih anak ia seperti tak ingin membicarakan itu. Aku pun ikut diam dan berpikir."Ah.. keira.." dia menoleh ke arah ku dan berhenti lagi. Aku hanya ikut menoleh dan diam.
"Kaum wolfer jika di gigit vampir maka dia akan menjadi pengikut mu. Kemana pun kamu berada maka lihatlah di atas pohon itu." Ia menunjuk pohon yang ada di belakang ku.
BRAKKK... SCARSSS
"Aduhh.. hebat juga ya vampir kekuatan murni ini bisa tau dimana aku berada." Sano terjatuh di bawah pohon terkejut dan memegang belakang punggunya yang sakit itu. Aku terdiam bahkan tak menyadari hal ini sedikit pun.DEG...
"Menjauhhh lahh... " aku menutup mulutku dan berlari dari nya. Ia tampak bingung dan melirik ke arah Alice."Biarkan saja dia, kan sudah ku bilang jangan menguntit bahkan mengikutiny dari belakang. Betapa bandelnya dirimu apa kamu gak pernah di ajar menurut tuannya." Ia melirik ke arah Alice tajam dengan wajah ingin berkelahi dan menggeleng kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIVE ME YOUR BLOOD 2
VampireGIVE ME YOUR BLOOD 2 merupakan cerita lanjutan dari GIVE ME YOUR BLOOD sebelumnya cerita ini akan mengisahkan Keira sang tokoh utama dari cerita ini sudah SMA. Siapa sangka di balik Vampir ini ada kaum wolfer yang sudah lama hm..... Bagaimana jika...