Kekosongan

256 23 0
                                    

Ku berdiri di tengah dengan angin yang kencang membuat riuh suara di pohon - pohon. Ku menatap pohon yang indah dengan warna yang indah. Sepertinya ini akan memasuki musim gugur kembali.

"Oii..... yang di sana ngapain sendirian gitu, merenung di tengah jalan orang pula." Teriak Soya yang jengkel.

"Hmm.. aku anu itu..." Seketika omongan menjadi putus.
"Dasar bodo. Kamu kenapa lagi, ada masalah dengan sano." Soya melihat ku dengan wajah khawatir.

"Ehm... eh enggak enggak. Gak ad masalah sama sekali." Sambil menggeleng - geleng kepalaku. Pembicaraan menjadi canggung. Seketika obrolan menjadi berakhir. Sebenarnya aku berpikir tentang pertanyaan ku yang kemarin. Tapi aku tak ingin membahasnya lagi. Namun kepala ini terus saja berpikir hal yang kemarin. Ahhhh ada apa dengan ku ini. Coba saja perempuan itu tidak ada di hidup ku.

"Ah anu... kau melamun lagi Keira. Kamu kenapa sih." Sambil menggoncang tubuh ku untuk sadar.
"Eh... aku melamun tidak. Aku berpikir ulangan bahasa kemarin. Kira - kira aku dapat berapa yah." Aku mengalihkan pembicaraan.

"Jangan di ingat anjer..." Teriak dan menampar tubuh ku dengan sangat pelan.
"Yah sudah aku pergi dulu yah. Jangan melamun di tengah jalan lagi." Pergi sambil melambaikan tangannya.

Meh.....
Kenapa aku bertanya hal itu. Aku berpikir lagi. Ku melihat kursi yang biasa ku duduki. Aku duduk di sana dan menghembuskan nafas dengan perlahan.

~ flashback ~

"Ehmm aku ingin bertanya padamu Sano..." Ragu ku. Keraguan ku yang masih muncul ini membuat ku masih curiga.

"Kenapa...." Jawab Sano bingung.
"Ettoo....... Apakah kau mencintai ku dengan sesungguhnya." Ku berbicara dengan nada agak pelan.

"Kok tanya begitu padaku." Bertanya kembali dengan wajah kebingungan.
"Enggak aku mau tau saja. Sebenarnya kamu mencintai ku atau enggak." Sambil menunduk wajah.

"Hei..... coba lihat wajah ku. Aku terlihat membohongi mu, kita sudah melakukan hal ini bersama. Mana mungkin aku tidak mencintai gadis imut seperti mu." Sambil mencubit pipi ku dengan lembut. Wajah ku memerah dan sangat malu.

"Kamu tau cewe tadi. Dia yang dekat bersama mu tadi." Aku keceplosan sebenarnya tak ingin membicarakannya.
"Ehhh.. gadis ku cemburu yah. Imut nya....." Dengan wajah me***. Ku menampar wajah nya.

"Maaf aku cuma bercanda kok. Hehehe...." Bangun sambil membuat tangan damai.
"Hu.... siapa yang cemburu. Aku kan bertanya." Dengan wajah agak cemberut.

"Dia itu teman sekelas ku. Tiba - tiba aja datang dan dia anak baru. Tapi anehnya aku merasa kemiripan diantara kalian. Apa itu saudara mu." Menatapku dekat di wajahku.
"Tapi gak mungkin juga yah. Kamu aja bertanya padaku." Aku kebingungan dengan cewe misterius itu. Padahal aku juga merasakan ke anehan dari cewe itu juga.

"Namanya siapa."
"Dia itu Alice, Alicia ...... ah aku lupa nama panjang nya. Kalo gak salah dia tinggal di Inggris."

"Gak kenal aku." Cuek ku dan turun dari tempat tidur uks.
"Kamu udh baikan." Sano khawatir.

"Gak papa kok aku sehat - sehat aja." Sambil meregangkan tubuh menunjukkan bahwa aku sehat.

"Eh.... Keira kamu pernah mencoba darah manusia."
"Aku gak suka. Banyak lemaknya entar gemuk."
"Pantas kamu agak gemuk." Dia tertawa. Ku memukuli wajahnya. Dia terjatuh dan memegang wajahnya yang ku pukuli tadi.

"Kalau darah ku yang kau minum apa kamu mau." Tanya dia lagi.
"Ha.. entahlah aku tak peduli. Aku tak suka darah manusia." Ku berpaling dari wajahnya. Tetapi sesungguhnya aku sangat penasaran rasanya seperti apa.

Hai hai....
Mimin update nya lama banget yah. Maaf mimin banyak tugas. Tugas numpuk gak bisa atur waktu kayak dulu lagi *curhat. Hihihi...

Btw terima kasih yang komentar tadi ( nama tokohnya Soya atau Sora) maaf itu perbaikan keyboard otomatis mungkin mimin sudah mengantuk jadi typo. Sekali lagi maaf yah. Mimin usaha lebih baik lagi *mangat. ^ 3^

GIVE ME YOUR BLOOD 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang