Saingan

232 22 0
                                    

Kring......
Suara bel sekolah

Huammmmm...... suara ku menguap.

"Keira kamu tidak tidur tadi malam." Tanya Yoonji cemas.
"Ah.. Yoonji selamat pagi." Sambil meregangkan tubuhku.
"Hei ini udah sore tau gak liat aku Udh mau pulang ke rumah nih."

"Ehhh..... aku ketiduran berapa jam, kok gak di bangunin." Cemas dan melirik seluruh kelas.
"Tadi guru bilang jangan bangunin kamu. Eh kamu ngapain sampe ngantuk begini."

"Aku tadi banyak pikiran, gara - gara itu aku jadi susah untuk tidur." Mengerutkan dahi.
"Ya ampun dah. Kamu ada - ada aja. Yuk kita turun." Keluar membopong tas nya. Aku heran biasanya aku gak seperti ini. Kenapa aku jadi seperti ini. Kayaknya ada yang salah ini membuat ku semakin bingung saja.

"Hei cewe yang di sana." Aku kayaknya mengenal suara ini. Ku melirik ke belakang dan melihat perempuan berambut pink. Benar apa yang ku pikirkan ternyata dia Alice.

"Ehh.... dia siapa Keira." Yoonji berbisik di telinga ku.
"Huft aku perkenalkan nama ku Alice Nayomi." Dia meloncat layaknya cewe sanggar. Dia meloncat dari jauh dan turun di pas di depan kami.

"Hah... kamu aku sudah mengenal mu lebih lama. Kamu mau kenapa di sini." Ku mengerutkan dahi ku.

"Hahaha... kamu lucu sekali Keira." Dia mengenal nama ku.
"Eh.. kalian saling kenal. Ah ternyata helikopter ku udah sampe, bye teman." Melirik hp nya dan berlari pergi. Dasar Yoonji yang suka menghindar dari kenyataan.

"Wah... tinggal kita berdua. Tapi sebenarnya aku penasaran di sini, mengapa kau menyukai cowo manis itu." Mendekati ku dan berbicara berbisik di telinga.

"Kau jangan ganggu dia. Sudah lah pergi saja engkau." Ku menghadapi wajahnya dan berteriak.
"Kok aku di usir sih. Pertanyaan ku enggak di jawab, kamu terlalu cuek yah." Dia tertawa kecil tanda mengejek ku. Aku mencium sedikit aroma darah dan melihat setitik darah dekat bibirnya.

"Hu.. kau vampire yang menjijikan. Mau nya kau meminum darah lain." Ku tersenyum dengan licik.

"Emang nya kenapa. Kau yang gak minum darah manusia terlihat lemah sekali. Oh yah aku akan mengincar cowo itu bagaimana pun caranya." Menghilang seketika seakan - akan lenyap.

"Dia siapa sih maunya tingkah seenaknya saja." Aku marah meluap - luap. Aku pikir dia tak meminum darah seperti ku. Tapi dia vampir yang menjijikan yang pernah ku liat.

Aku berjalan di koridor sekolah dan wajah ku agak pucat lagi. Dengungan di telinga ku terdengar lagi seperti ada panggilan. Aku seperti hilang kendali. Aku merasakan hal yang menakjubkan. Hal yang tak pernah ku rasakan ku lakukan. Tanpa sadar aku melihat diriku sedang meminum darah seseorang. Aku menutup wajah dan meninggalkan orang itu tergeletak di koridor. Ku berlari dan merasakan diri ku berlari sangat cepat sekali. Ku berhenti dan bersembunyi di belakang pintu tepat di kelas ku.

"Ha.. lihat lah. Yang bilang ku menjijikan." Ku melihat dia di dekat jendela.
"Ini pasti kelakuan mu. Kamu jahat sekali aku tidak ingin melakukannya." Berdiri dan berteriak.

"Opss ketahuan. Jujur saja yah dari awal melihat mu aku lebih jijik." Dia tersenyum licik membalas kelakuan ku.
"Bisanya kau." Suara dengungan kembali. Cewe itu juga menutup telinganya juga. Aku merasakan ada persamaan di antara kami. Kami berdua pingsan dan aku merasakan bahwa kami di bawah pergi seseorang.

GIVE ME YOUR BLOOD 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang