setengah setengah [2]

144 18 3
                                    

"Keira kau disini ternyata. Aku bertemu Sano tapi dia sepertinya aneh." Yoonji datang bersama Soya menghampiri ku.

Aku terkejut dan menatap wajah yoonji  dengan mata penuh berkaca - kaca. Alice memandang ke arah wajah ku. Soya hanya terdiam melirik kami bertiga seolah - olah ia tidak mrngerti apa yang kami brrtiga katakan. Kami bertiga saling tatap dan terdiam. Soya tampak gelisa sekali melihat kecangguan ini.

"Oh ayo lah apa harus kita memandang satu sama lain cuma mendengar kata san...."

"DIAM!" serempak kami bertiga memotong pembicaraan Soya. Soya membuat wajah kesal dan membalikkan tubuhnya.

"Yah sudah aku mau makan aja dah." Pergi meninggalkan kami bertiga.

"Dasar orang orang bego." Terdengar bisikan keluh dari Soya. Yoonji merasa seperti bersalah dan menunduk kepalanya. Alice menghelakan nafasnya dan memegang pundak Yoonji.

"Kau tau Yoonji, mendingan kita bertiga ikut Soya saja. Bagaimana Keira kamu mau ikut." Menoleh ke arah Keira.

"Hmm.." keira mengangguk dan berdiri dari kursi yang ia duduki.

~~~~~~

Sano berjalan lemas dengan wajah pucat. Ia masuk ke dalam UKS dan berbaring di sana.

"Siapa disana..." suara pria anggun. Sano hanya terdiam seolah olah tak mendengar orang. Dia terbaring lrmas dan tertidur. Setelah tertidur pulas Sano terbangun dan merasa kehangatan di kening nya. Dia berpikir Keira datang merawatnya. Dia tersenyum mengeluarkan air mata.

"Kau sudah bangun ternyata." Di balik tirai putih itu seseorang sedang menatapnya terbaring.

"Ka kamu siapa. Kamu bukan keira cepat tunjukan dirimu." Tirai itu dibuka perlahan oleh orang itu dan menampakkan wajah sesunggunya.

"Yah ampun teman aku ini temanmu. Seberapa tinggi demam mu sampai lupa aku ini siapa."

"Ternyata itu kau Zon." Sano membalik wajahnya ke arah berlawanan.

"Oh ayolah kawan... aku kan bertugas sebagai penunggu UKS hari ini -_-)"

"Bodo amat aku kan gak tau bego!" Dengan suara agak tinggi.

"Galak amat sih cowo ini lagi PMS apa. Yodah dh aku cabut dulu ada pelajaran kesukaan ku, kamu istirahat saja dahulu biar pulih. Duluan yah..." Dia pergi meninggalkan Sano sendirian.

Sano masih sedih dengan kejadian tadi. Dia berpikir jika Keira tidak akan memaafkan nya soal tadi. Sano menatap jam yang ada di sana. Detik demi detik ia tatap dengan suara alunan petik jam.

~~~~~

"Oh ayolah keira seberapa lama kamu cuma menatap jam di kantin sih -_-)" Soya mengerutu.

"Makananmu dingin entar buat aku aja  dah."

"Ambil saja aku sedang tak selerah makan." Soya mengambil apel keira dan menggigitnya.

"Kamu ini.... kamu tau kan kalo kita tak bisa makan jadi monster nantinya." Alice berbisik namun dengan suara marah. Sayo berhenti menggigit apel ku dan menaruh nya kembali ke nampan ku.

"Hmm tapi aku tak selerah makan." Aku memberi kembali apel itu ke Soya.

"Aku mau pergi saja." Aku berdiri dari kursi itu dan pergi meninggalkan mereka.

"Emang nya apa yang akan terjadi kalau kalian tidak makan." Soya kepo dan menatap Alice. Yoonji menampar pipi nya dengan pelan.

"Kamu ini hahaha ada ada aja." Yoonji tertawa dengan paksaan dan melotot ke arah Soya. Alice menunduk kepalanya malu karna sekitarnya melihat mereka.

Keira berjalan dengan wajah pucat di sekitar lorong. Sekitarnya melihat keira pucat dan memegang keira yang hampir jatuh.

"Kamu tidak apa apa keira." Teman yang menangkap keira (hanya tokoh tambahan).

"Kamu siapa kenapa bisa kenal saya dan aku gak papa juga kok lepaskan." Keira melepaskan diri dan berjalan dengan pelan. Teman yang menangkapnya itu hanya bengong melihatnya dari belakang.

Keira masuk ke arah UKS dan terjatuh begitu saja. Sano yang menatap jam di dinding tiba - tiba terbangun. Ia membuka tirai kamarnya dan melihat keira terjatuh pingsan di bawah lantai. Sano mengangkutnya dan menaruhnya di kamar yang ia baringkan tadi.

"Kamu kenapa selalu ceroboh sih." Gerutu Sano.

"Sano... aku..."

"Kamu kenapa sayang." Keira mencengkram baju di pundak sano dan mendekati leher Sano. Sano terkejut dan terdiam saja.

"Aku lapar..." Bisikan Keira dan seketika menggigit leher Sano.

GIVE ME YOUR BLOOD 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang