Malam Kelabu

157 8 2
                                    

Aku penyihir putih adiknya penyihir hitam. Aku yang baik hati selalu di selimuti kejahatan di antara kakakku. Penyihir hitam putih merupakan perpaduan dari penyihir kelabu malam. Penyihir bangsawan selalu hidup mewah dengan gaya korea. Hidup abadi dan lama. Mati di umur sekita lima ratusan tahun mungkin ada yang kurang dari itu atau lebih dari itu. Pada masa penjajahan jepang di korea aku dan kakakku masih hidup bersama orang tuaku. Orang jepang membakar rumah kami bahkan menghabiskan lahan pertanian yang ku buat bersama orangtuaku. Orangtua ku mengutuk beberapa orang yang telah merusak hubungan kami para penyihir dan membuat sebagian menjadi monster. Kaum Wolfer dan kaum vampir bersatu melawan kami yang dulunya pengikut kami. Mereka bersama berkhianat. Akhirnya mereka juga mengutuknya. Orangtua ku pergi dan aku hanya berlari bersama kakak di tumpukan salju yang tebal dipenuhi kemerahan. Satu abad kemudian kaum vampir dan kaum wolfer saling bermusuhan sesuai kutukan orangtua ku.

(LIHAT LAH NANTI KALIAN YANG BERSATU PASTI AKAN TERPISAH DAN TAK AKAN KEMBALI SEBELUM KAMI MENGALAHKAN KALIAN).

Aku merasa ini adalah takdir. Namun setelah lamanya berjalannya waktu aku bersama kakak memasuki sekolah dimana seorang gadis kecil bernama keira ternyata vampir dan kekasihnya sendiri adalah Sano setengah wolfer. Membuat suasana hatiku menjadi penuh dendam.

~ ~ ~ Back To.. ~ ~ ~

"Sepertinya kau akan melemah..." Yoonji tersenyum. Aku dan Soya menatap ke arah Yoonji.

"Apa maksudmu yoon.." aku penasaran.
"Haa.. apanya.. aku kan bilang kalau kau semakin hari semakin lemah." Yoonji mengganti perkataannya. Aku yakin dia bilang aku akan semakin melemah, tapi aku malah membiarkan hal itu tanpa ragu.

"Nah.. itu aku bilang kan kau semakin pucat saja apa tak apa - apa kamu saat ini begini."
"Ah... palingan ini hanya pengaruh dingin saja. Aku gak papa kok sungguh." Aku tersenyum manis dengan menutupi kebohongan. Aku hanya cemas dengan Yoonji semakin aneh saja. Kurasa hanya perasaanku saja.

~ ~ ~ ~ ~

Musim dingin pun hampir tiba. Badai salju mulai mendekat dan membuat sekolah bahkan orang yang bekerja di liburkan. Aku hanya menikmati hangatnya darah yang diberikan oleh ibuku.

"Oh yah ki..." ibu menatap cemas. Lagi - lagi ibu membuat wajah cemas sekali.

"Iya bu kenapa."
"Apa kau sakit sekali sehabis meminum darah manusia." Aku terdiam dan melihat secangkir merah.
"Jika kamu tak ingin menceritanya lagi juga tak apa ki..." Ibu melanjutkan perkataannya. Aku menggenggam genggaman cangkir itu dan melihat wajah ku di merahnya air itu. Ibu membalikkan tubuhnya ke arah lain. Aku menaruh cangkir itu di meja depan televisi dan menarik baju ibu.

"Emm ibu bisa kita berbicara di kamarku." Ibu tersenyum dan memegang tanganku ke kamar. Bahkan tangan ibu lebih dingin dari tangan ku seperti memegang es. Biasanya ibu memegangku dengan adikku dengan sarung tangan yang dia biasa pakai untuk dapur. Aku dan ibu ku duduk di tempat tidur ku. Ibu mengunci pintu kamar ku menatapku dengan mata berkaca - kaca.

"Penyihir.... kakek tidak menjelaskan penyihir."
"Yang terpenting siapa yang kamu gigit saat ini." Aku ingin mengatakannya akan tetapi aku bimbang sekali di tambah lagi rasa penasaran ku saat ini tentang kaum wolfer dan penyihir ini. Dunia ini telah menjadi - jadi sekali.

"Hmm keira... kaku melamun kah... ibu penasaran nih siapa yang kamu gigit." Ibu menatap ke arah ku dengan wajah gelisah.

"Jika manusia yang ku gigit memangnya kenapa."
"Ibu takut mereka akan mengasingkan kita seperti kejadian 2 abad lalu atau 1 abad lalu".

"Berapa lama ibu hidup sih..."
"Kamu selalu mengalihkan pertanyaan ibu sekarang jawab ibu."

"Aku menggigit Sano bu."
"Sano pacar kamu kah..."
"Iya bu..."
"Lah kirain siapa haha... sudah ah buat habis waktu ibu saja." Ibu melangka ke arah pintu dan membukanya.
"Di kaum wolfer... bu..." ibu berhenti memegang ganggang pintu. Ibu berhenti seperti patung. Ia menoleh ke arahku dan memegang tanganku.
"Kamu tidak bohong..."
"Tidak.." ibu memegang tanganku dan menatapku.

HAI HAI NIH MIMIN MAU LANJUTIN CERITANYA TAPI SEBELUMNYA SETELAH 550 VOTE LEBIH MOGA MIMIN LANJUTIN NIH.....

HAPPY READ

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GIVE ME YOUR BLOOD 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang