Vier

120K 11.3K 279
                                    

Ata bersandar di depan pintu UKS sambil memijit pelipisnya yang sedari tadi berdenyut nyeri.

Bayangan Revo yang sempat hilang saat Ata sedang menangani Reva kembali terlintas.

'Kenapa Revo bisa ada disana sama si Reva? Mereka punya hubungan apa?' Ata menunduk sembari mengulum bibir bawahnya, dadanya tiba-tiba terasa sesak mengingat kejadian tadi, dimana Revo menggenggam erat tangan Reva, dan menemani Reva di UKS sehingga gadis itu benar-benar pulih.

"Ata!"

Ata yang dipanggil pun langsung mendongak kearah sumber suara. Dan Ata mendapati Inara tengah berjalan mendekatinya.

"Ara." Lirih Ata yang kemudian meluru pada Inara dan memeluk Inara dengan erat.

"Ata, lo kenapa?" Tanya Inara sembari mengelus punggung Ata, dengan tujuan menenangkan Ata.

"Revo. Gue ngga tau maksud dia itu apa, Ra." Keluh Ata dengan bahu yang bergetar, menandakan turunnya air mata yang telah mati-matian ia tahan sedari tadi.

"Maksud lo apa sih, Ta? Lo beneran putus sama Revo?"

Mendengar pertanyaan itu, air mata Ata jatuh semakin deras. Ata kemudian menghentakkan kakinya sebal. "Inara! Lo ngga peka banget sih!!"

"Ac-"

"Jangan gangguin gue!! Gue ngga mau denger suara jelek lo!!" Sergah Ata pada Regha yang baru saja akan menyapanya.

Regha menelan salivanya susah payah sambil mengelus dadanya yang terkejut menerima sergahan Ata yang secara tiba-tiba. "Buset."

******************

"Ta, lo pulang sama siapa?" Tanya Inara sembari membereskan peralatan tulis menulisnya yang berserakan diatas mejanya.

"Gue tunggu jemputan Bang Lintang." Jawab Ata yang sudah melampirkan tas ransel Navy nya diatas pundak. Mereka sengaja pulang setelah setengah jam bell berbunyi, karna harus menyelesaikan catatan Bahasa Inggris dan itu artinya hanya Ata dan Inara yang tertinggal di dalam kelas.

"Gue penasaran sama Bang Lintang. Ganteng ngga?"

"Ganteng lah, adeknya aja cantik. Masa abangnya jelek." Kekeh Ata seakan melupakan kepiluan yang ia rasakan beberapa waktu tadi.

"Sak karep mu ae lah." Dengus Inara yang sekarang sudah selesai membereskan peralatan tulis menulisnya.
"Lo mau gue temenin ngga?" Tanya Inara lagi.

"Ngga usah deh," Tolak Ata halus.

"Oh, yaudah kalau gitu. Gue duluan ya?" Pamit Inara yang kemudian hanya dibalas dengan anggukan kecil.

Sepeninggalan Inara, Ata mengeluarkan ponselnya dari kantong seragamnya lalu mencari nama Lintang di kontak ponselnya.

To : BangTang
Bang, jemput dong.

Sent.

Setelah melihat laporan pengiriman di ponselnya, Ata pun kembali meletakkan ponselnya ke dalam kantong seragamnya.

Kaki Ata pun mulai menapak keluar kelas.
Suasana di koridor kelas sudah benar-benar sepi, membuat Ata bebas melambat-lambatkan jalannya.

Saat sampai di depan gerbang, Ata tersentak kaget ketika melihat Revo dan Reva sedang duduk berdua di halte yang disediakan pihak sekolah untuk memudahkan siswa yang menunggu jemputan.

Matahari Di Atas Samudera ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang