[[Repost-karena suatu dan lain hal]]
Senin. Satu kata yang cukup menyeramkan bagi beberapa siswa yang sangat anti dengan upacara atau apel rutinitas yang dilakukan pada setiap hari Senin.
Niat membolos pun tersemat dibenak beberapa siswa yang memang anti pada hari Senin.
Namun, niat tinggal niat.
Tak satupun dari mereka berani membolos upacara Senin, dikarnakan beberapa guru killer yang ditugaskan untuk meronda dan memeriksa setiap ruangan yang ada dipenjuru sekolah.
Upacara berlangsung selama 1jam. Namun, walaupun hanya 1jam, itu cukup menguras energi. Anggota PMR yang bertugas pun sampai kewalahan menangani beberapa siswi yang ambruk saat upacara berlangsung.
"Ta, kumpul bentar ya? Ada info penting." Ujar Fajar setelah menahan lengan Ata yang baru saja selesai membopong seorang siswi ke UKS.
"Hm?" Ata bergumam dengan sorot kebingungan, membuat Fajar terkekeh.
"Kumpul bentar." Ulang Fajar.
Ata mengerling jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya, lalu mengangguk cepat.
••••
Revo berdiri tegak dihadapan kelas XI-Bahasa 1 dengan kedua tangan yang berada didalam kantong celananya. Sesekali Revo menghela nafas ketika yang ditunggu tak kunjung datang.
Revo melirik arloji yang melilit di pergelangan tangan kirinya. '08:35,' bisik hati kecil Revo.
Sesekali Revo membenarkan posisi kaca mata yang melorot dari pangkal hidungnya.
"Lo nyari siapa?" Tanya Regha yang baru saja selesai melaksanakan piket hariannya.
Revo sempat terkedu ketika Regha tiba-tiba keluar dari kelas dan bertanya padanya. "Gue nyari Ata."
"Ata?"
Revo mengangguk mengiyakan.
"Paling, masih di UKS." Kata Regha dengan lugasnya.
"UKS?"
"Yups."
"Biasanya dia balik ke kelas, jam berapa? Gue boleh nunggu ngga?" Tanya Revo.
"Palingan lima atau sepuluh menit lagi dia datang. Terserah lo mau nunggu atau ngga. Gue masuk dulu." Kata Regha sambil menepuk pundak Revo dan kembali masuk ke dalam kelas.
Revo terdiam dengan tatapan yang tak lepas dari punggung Regha yang mulai menghilang di balik pintu kelas.
Bertepatan dengan masuknya Regha, Ata pun datang dengan sebotol minyak kayu putih ditangannya. Senyum yang menghiasi bibir Ata selama perjalanan memudar ketika ia mendapati Revo sedang berdiri di depan kelasnya.
Kaki Ata terasa lemas, seakan tak berpenyangga. Namun dengan sedaya upaya, Ata tetap berjalan menuju pintu kelasnya dengan tatapan tak acuhnya, berpura-pura tak melihat keberadaan Revo disana.
"Ata." Revo mencekal tangan Ata yang akan melewatinya.
Ata membuang muka ketika Revo menyerukan namanya.
"Aku mau ngomong sama kamu." Kata Revo pelan.
"Tapi aku ngga mau ngomong sama kamu." Balas Ata ketus.
"Bentar aja, Ata." Pinta Revo dengan wajah memelasnya.
Ata menarik nafasnya dalam-dalam, lalu ia hembuskan dengan cepat. Tak lama, Ata mengangguk.
"Kamu masih ingatkan, besok ini aku ulang tahun?"
Ata mengangguk.
"Aku harap kamu mau datang ke acara ulang tahun aku besok. Acaranya di rumah aku, jam delapan malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Di Atas Samudera ✔
Teen Fiction🌻SUDAH DITERBITKAN & CHAPTER MASIH LENGKAP🌻 [[ NGGA TERIMA PROMOTE DI KOLOM KOMENTAR ]] "Apa sih arti gue buat lo?" Tanya gadis bermata hazel itu dengan tangan yang sudah mengepal geram, siap melayangkan tinju pada pemuda yang sedang berdiri dihad...