** Author pov**
Sudah 5 bulan semenjak kejadian dimana (namakamu), membongkar identitasnya yaitu anak pemilik sekolah ini. Hal itu pun terjadi karena mulut salsha yang terlalu heboh, awalnya hanya satu kelas gadis itu yang tahu. Tapi seiring berjalan nya waktu satu sekolah sudah mengetahui hal tersebut. Dan karna hal tersebut (namakamu) jadi disegani murid murid, dan yang pasti orang orang yang membully gadis itu lambat laun mulai berkurang. Hanya tiga orang gadis itu saja yang masih membully (namakamu) dgn omongan2 mereka. Sungguh itu sangat memuakkan bagi (nk), tapi ya sudahlah nanti mereka akan tobat dengan sendirinya.
Lima bulan (nk) berada di indonesia, dan jga sudah lima bulan jga ia bersekolah. Tidak terasa ia sudah melakukan ujian, dan naik ke kelas Xll. Dan yang paling membuat ia senang, ia mendapat juara 1 umum. Bayangkan saja betapa senangnya gadis itu. Karena, sekolah akan mulai libur. Ia akan menggunakan waktu libur itu untuk mencari ibunya. Memang, gadis itu belum mencari keberadaan ibunya semenjak ia tinggal di indonesia. Itu semua karna tugas sekolah yang menumpuk, sehingga tak ada waktu untuk mencari keberadaan ibunya. Maka dari itu di hari libur ini ia akan mencari keberadaan ibunya itu.
**(namakamu)pov**
Akhirnya, sekolah libur. Walaupun hanya beberapa minggu, tapi aku sangat bersyukur. Aku akan menggunakan waktu libur ini untuk mencari ibuku. Tapi, aku gak tau harus mulai dari mana. Apa aku telpon ayah saja. Ya.. lebih baik begitu.
Tut..tut..tut
"Halo ayah, apa kabar?"
"Salam dulu (nam..), kan ayah udah bilang!!"
"Hehe... maaf yah lupa, Assalammualaikum yah.."
"Waalaikumsalam...
Gitu dong, kenapa anak ayah jadi lupa gini ngucap salam hah?""Ya maaf ayah. (Namakamu) kan kangen sama ayah, janji deh (namakamu) gak akan lupa lagi."
"Hmm.. ayah pegang janji kamu. Oh ya, ķamu apa kabar di sana? Gak adakan yang jahatin kamu?"
"Baik kok yah, hmm ... gak ada kok yah. Semuanya pada baik baik sama (nk)."
*Maaf yah aku bohong* batin ku."Baguslah, denger denger kamu udah nerima rapor kan? Dapat juara gk? Awas aja anak ayah gak dapat juara, habis kamu (nk) sama ayah. Masa anak seorang RAYMOND TAN gak dapat juara?"
"Issh... ayah. Ayah jangàn seuzon dulu deh. (Nk) dapat juara kok yah. Juara satu umum, tenang aja yah. (Nk) gk malu maluin ayah kok. Oh ya, ayah gaķ mau ngasih hadiah gitu ke aku?"
"Hmm.... emang kamu mau nya apa? Nanti ayah beliin."
"Beneran yah..!? Makasih ayahku yang paling ganteng sedunia".
"Iya iya.. jadi kamu maunya apa?"
"Hmm.. apa ya? Oh iya, ayah beliin (nk) dress aja deh.. tapi warna biru ya yah."
"Ok ok.. nanti ayah kirimin ya,,"
"Sip yah..
Yah.. (nk) bisa gak minta satu lagi sama ayah?""Bisa, apa pun itu asal anak ayah bahagia. Emang apa yang kamu minta dari ayah?"
"Foto ibu.."
"Hmm.. baiklah nanti ayah kirimkan."
"Ayah marah?"
"Mana bisa ayah marah sama anak semata wayang ayah. Udah dulu ya..
Ayah ada meeting .""Yaudah deh yah.. gak papa. Tapi selesai meeting hubungi (nk) ya. Assalammualaikum ayah.."
"Waàlaikumsalam".
Aku menutup sambungan telepon dàri ayah. Bukan mungkiñ ayah yang menutupnya. Aku tahu ayah marah saat ini, aku tahu ayah bohong sama ku kalau ia tak marah padaku. Aku tahu itu, tapi kalau aku gak minta sama ayah foto mama. Aku gak akan tau gimana wajah mama. Dan itu àkan mempersulitkan ku untuk mencari mama.
Tring..
Hp ku bunyi, aku langsuñg melihat. Dan, ayah ku menepati janjinya ia mengirim foto mama. Dengan tulisan "setelah kamu meñemukan ibumu berjanjilah sama àyah kalau kamu gak akan tinggal sama dia, karna ķamu belum tau sifat sebenarnya ibumu!"
Apà maksud ayah? Apakah mama seburuk itu? Kenapa ayah mengatakan seperti itu?.
Aku gak membalas pesan ayah. Karna aku gak mau balasan yang ku kirim nanti semakin membuat ayah kesal padaku. Suatu saat aku pasti menanyakan kebenarannta pada ayah .