LANJUTAN PART 17

1.9K 118 2
                                    

~~~~ ♡♡♡♡♡♡♡ ~~~~~

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya operasi selesai. Saat, itu juga dokter keluar dan menemui iqbaal.

"Bagaimana keadaannya dok?" Ucap iqbaal cemas.
"Maaf, apa anda keluarganya?" Tanya dokter itu pada iqbaal.
"Tidak, saya hanya temannya. Tapi, apa kah saya boleh mengetahui keadaanya?" Jawab iqbaal.
"Maaf, saya tidak bisa memberitahukannya. Saya harap anda segera menghubungi keluarganya. Tapi, anda bisa menjenguk pasien itu sekarang." Jelas dokter itu.

Tanpa,pikir panjang iqbaal langsung masuk keruang UGD yang terdapat seorang gadis di dalamnya. Wajah, gadis itu sangat pucat. Tapi, itu tidak mengurangi paras cantiknya. Wajah tenang jelas terlihat di wajah gadis itu.

Iqbaal sudah duduk di samping ranjang gadis itu. Ia, menggenggam tangan gadis itu dengan hati hati. Tanpa, sadar air mata lelaki itu kembali mengalir. Menangis? Ya iqbaal menangis saat ini. Untuk, apa menangis lagi. Semua sudah terjadi. Dan, itu pun terjadi karena ego lelaki itu sendiri. Andai, ia mengikuti kata hatinya mungkin ini semua takkan terjadi.

"(Nam)..., ku mohon sadarlah. Aku tak tega melihat mu seperti ini. Aku minta maaf, karna tak menjagamu. Aku, rela melakukan apa saja asal kamu cepat sadar. Aku cinta kamu. I Love You.." ucap iqbaal sambil mengecup tangan gadis itu.

¤¤¤¤¤♡♡♡♡♡♡♡¤¤¤¤¤¤

"Kenapa kau bertindak bodoh,aldi?" Ucap seorang cowok kepada sahabatnya yang bernama aldi itu.
"Apa? Emang itu yang seharusnya ku lakukan" jawab aldi tenang.
"Ck, apa kau tidak memikirkan apa yang terjadi padamu?" Ucap lelaki itu lagi.
"Apa yang harus kutakutkan, dia tidak akan selamat. Aku yakin kalau dia udah MATI!! Jadi kau tak perlu khawatir Ari." Jawab aldi.
"Terserah mu saja. Yang penting aku tidak ada urusan dengan mu. Kalau kau tertangkap jangan menyebut namaku" ucap ari lalu pergi meninggalkan aldi yang masih terduduk di tempat mereka biasa kumpul.

~~ ~~~~♡♡♡♡♡♡♡~~~~~~

Sudah seminggu (namakamu) terbaring di rumah sakit. Dan, selama seminggu juga (namakamu) belum sadar.
Iqbaal, lelaki itu selalu menjaga gadis itu. Ia, tidak memikirkan kondisinya. Yang, dipikirkan hanyalah gadis itu.

"(Nam)..., apa kamu gak cape tidur terus? Ayo, bangun. Aku kangen kamu. Aku kangen suara kamu. Aku kangen semua tentang mu" ucap lelaki itu lirih.

"Memang, aku bodoh. Aku seharusnya melindungimu. Aku gak tau apa yang akan terjadi setelah ini. Tapi, yang pasti. Aku cinta kamu." Ucap nya lagi.

(Namakamu) pov on

ini alam bawah sadar (nk).

Tempat apa ini?

Kenapa, ini sangat indah?

Apa aku bisa selamanya di sini?

Tapi kenapa aku bisa di sini?

Apa yang terjadi?

Tidak, apa aku sudah meninggal?
Baguslah, aku senang. Karna tak ada lagi rasa sakit setelah ini. Aku bosan hidup, semua menyakitkan. Lebih baik di sini, aku tidak akan pernah merasakan sakit.

Ayah? Apa aku sanggup meninggalkan ayah. Tapi, aku lebih senang di sini. Aku bingung haruskah aku tinggalkan ayah?

Iqbaal? Lelaki itu. Dia, pembohong, selingkuh. Aku benci dia.

Aku akan memilih tetap di sini.

Tidak, kau harus kembali.

"Siapa kamu, kenapa aku harus kembali?"

Tak ada alasan untuk kau kembali. Karna itu yang terbaik.

"Tapi disana sangat menyakitkan. Lebih baik di sini. Kalau pun aku harus kembali. Bisakah kau hapus ingatan ku? Aku hanya ingin mengingat ayah ku saja. Apa kau bisa melakukan itu?"

Tentu.

(Namakamu)pov off

¤¤¤¤♡♡♡♡♡♡¤¤¤¤

"Ayo bangun, aku sayang sama kamu" ucap iqbaal sambil mengecup kening (namakamu).

Dan, tanpa di sangka. Pada saat itu juga (namakamu) membuka matanya secara perlahan. Gadis itu masih menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya.
Dan dia masih memperhatikan tempat dimana ia berada.

Rumah sakit?
Iqbaal?
Dia ada di sini. Kenapa aku bisa mengingatnya. Apa aku tidak hilang ingatan?

Gadis, itu terlihat terkejut melihat iqbaal yang berdiri di samping ranjangnya. Apa yang harus ia lakukan. Dia sangat membenci lelaki itu.

"Kamu, sudah sadar?"

Gadis, itu hanya diam. Bukan, karna ia malas menjawab pertanyaan iqbaal. Tapi, ia memang susah ngomong karna alat bantu pernapasan yang ada di mulut nya.

"Tunggu aku panggil dokter dulu"

Iqbaal, langsung berlari keluar ruangan.
Untuk memanggil dokter. Hanya beberapa menit saja iqbaal sudah kembali keruangan gadis itu bersama dokter.

Dokter, langsung mengecek keadaan gadis itu. Dan, mengatakan keadaan (namakamu) pada iqbaal. Iqbaal hanya mengangguk mengerti. Ketika dokter itu hendak pergi. (Namakamu) mencekal tangan dokter itu.

"Bisahkan aku melepas ini?" Tanya (nk) sambil memegang alat bantu pernapasan itu.
"Ya," ucap dokter lalu membantu melepas alat bantu pernapasan itu. Lalu, dokter itu keluar dari ruangan gadis itu.

Terjadi keheningan selama beberapa menit. Kedua insan ini saling diam. Mereka berkelut dengan pikiran masing masing.

"(Nam).., apa kamu tahu. Aku sangat khawatir padamu. Aku sangat takut kehilanganmu. Dan, aku harap ini yang terakhir kalinya" ucap iqbaal sambil menggenggam tangan (namakamu).

(Namakamu), langsung melepas genggaman iqbaal.
"Kuharap begitu, tapi kau bukan siapa siapa ku lagi. Apa kau lupa? Kita sudah putus bukan?" Jawab (nk).

"Tapi, aku tidak mau mengakhiri ini. Iya, memang aku yang salah. Tapi, kita bisa memulainy lagi dari awal" jelas iqbaal.

"Tapi, aku gak bisa. Hatiku sudah hancur. Butuh waktu lama untuk mengambalikan lagi seperti semula. Aku juga gak tahu nama cewek yang kemarin. Lebih baik kamu sama dia aja. Karna aku tahu rasanya di duakan itu sangat sakit. Kalau aku menerima mu. Hal yang buruk pasti selalu menimpaku" jelas (nk) panjang lebar.

"Aku akan berusaha melindungimu. Apapun yang terjadi. Aku janji" ucap iqbaal lirih.

"Tapi, itu semua sudah terlambat. Aku gak butuh itu lagi" jawab (nk) sambil membuang muka kearah lain. Jujur, ia sedari tadi membendung tangis nya agar tidak pecah.

"Apa aku seburuk itu sehingga kamu tak mau mengawali semuanya?" Tanya iqbaal.

"Bukan, aku hanya memikirkan perasaan gadis yang kini jadi ke kasih mu. Aku rasa kalian sudah lama menjalin hubungan. Sampai berani ciuman di depan ku" ucap (nk) mencoba tersenyum.

Iqbaal, yang mendengar itu tertunduk. Ia, menyesali perbuatannya. Kenapa, ia sebodoh itu.

"Dan, kalau boleh. Aku mohon kamu tinggalkan aku sendiri di sini." Ucap (nk)

Iqbaal, hanya mengangguk lalu ia berjalan meninggal kan ruangan gadis itu.
Ketika, iqbaal keluar.
(Namakamu) menangis sejadi jadinya.

"Bego, aku benci kamu, knapa kau ada dalam skenario hidup ku. Apa aku bisa hapus namamu dari cerita hidupku"
Ucap (nk) sembari menangis.

Di sisi lain. Iqbaal terduduk di balik pintu ruangan gadis itu.
Ia, juga menangis. Untuk apa menangis semua sudah terjadi.

"Maaf kan aku" ucap iqbaal lirih.

SIMPLE LOVE STORY- CJRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang