Author pov
(Namakamu) dan para pembantu nya makan dengan lahap, tak jarang terdengar gelak tawa diantara mereka. Sungguh kalau kalian yg ikut diantara mereka pasti akan tahu bagaimana rasanya, dan itulah yang di harapkan seorang gadis cantik yg di kenal dgn nama (namakamu). Gadis itu gk pernah memandang derajat seseorang, ya seperti ini, dia selalu menganggap pembantunya itu Keluarga. Sungguh gadis yg berhati mulia bukan? * kembali ke cerita*
Sekarang (namakamu) bersiap siap berangkat ke sekolah, tak lupa ia juga membawa jaket iqbaal yg semalam terbawa oleh nya. (Namakamu) sudah ada di dalam mobil, ia duduk bukan di kursi penumpang,melainkan di samping pengemudi. Mau tau alasannya, ya karna (namakamu) kamu kalau mang ujang nya di sebut supir nya. Cukup orang terdekatnya saja yg tau itu, seperti teman sekolah nya. Tapi bukankah mang ujang emang supirnya?. Ntahlah hanya gadis itu yg tau.
Tak perlu butuh waktu yang lama, (namakamu) udah sampai di sekolah. Ia segera turun dari mobil dan tak lupa memberi salam kepada supir nya. Supir nya sempat menolak (namakamu) mencium tangannya. Tapi (namakamu) memaksa dan berkata 'tak apa mang, aku gk nganggap mang ujang itu sopir aku,tapi keluarga ku' setidaknya itu lah yg di katakan (namakamu) kepada sopir nya itu.
Jadi tak heran kalau (namakamu ) melakukan hal itu.
*back to story*
(Namakamu) berjalan menyusuri koridor sekolah untuk sampai kekelasnya, oh ya, satu hal yg perlu kalian ingat walaupun gadis ini punya banyak masalah tapi ia gk pernah menampakkan hal ini saat berada di sekolah nya, ia hanya tak ingin teman temannya merasa iba kepadanya. Satu hal yang di lakukan gadis ini agar temannya tidak curiga padanya ..
Tersenyum.
*back to story*
Akhirnya ia sampai jga ke kelas nya tersebut. Kelas yg baru sehari ia tempati,
Tpi sungguh ia sudah sangat nyaman berada di kelas ini. Dengan segera gadis itu menghempaskan bokong nya ke tempat ia duduk, karna merasa lelah mungkin. Banyangkan saja kelas nya berada di lantai paling atas. Otomatis dong dia jalan melalui tangga jga. Demi menuntut ilmu ia rela ..sungguh perjuangan yg sangat hebat*lebay(Namakamu)pov on
Akhirnya, aku sampai jga di kelas tercinta. Tanpa basa basi aku langsung melenggang ke kursi ku. untuk duduk pastinya. Sesaat aku memejam kan mataku, rasanya sangàt nyaman begini. Tpi tunggu dulu seperti ada yg ganjil. Tpi apa ya? Oh ya, aku baru ingat. Aku kan mau mengembalikan jaket iqbaal yg semalam lupa ku kembalikan.
Tapi kemana anak itu, kok blum datang ya? Udah tau bentar lagi bel.
Dri pada aku mati penasaran mending nanya steffi aja deh..
"Pagi steff.."sapa ku basa basi dulu.
"Pagi too (nam..). Kirain lo udah gk nganggap gue lagi yg duduk di samping lo"jawab steffi sinis.
Maklum lah dri tdi aku ngacangin dia..
"Hehehe sorry steff....
Eh btw iqbaal blum datang ya steff??"tanyaku.
"Blum kayak nya soalnya gue blum lihat dia dri tadi.. emang napa?"tanya dia balik.
"Gk . Gk ada cma mau ngembaliin jaketnya aja."jawabku.Steffi hanya ber oh ria.
Kemana ya tu anak. Kok blum datang datang sih. Telat kali ya...
Eh itu dia...
Tanpa babibubebo langsung aja tuh aku nyamperin dia.."Iqbaal..."panggil ku..
"Ya.?"tanyanya
"Ni jaket mu, semalam lupa ngembaliin. Kamu nya sih gk minta"jawabku sambil memberi jaket nya.
"Oh hehehe gue juga lupa .."katanya sambil terkekeh.
"Eh btw lo bisa gk ngomong gk usah pake *aku kamu* kesannya kyak gimana gitu.
Pake *lo gue * aja napa"sambungnya.
"Hmmm.. nanti aku usahain deh."sahut ku..
"Semoga berhasil"katanya sambil mengacak rambut ku gemas.Sumpah demi apa tdi iqbaal buat kayk gitu ke aku..
Aaaaaaa..... ayah aku senang banģet.Normal pov