PART 11

2K 133 0
                                        

Normal pov on

Mereka masih berkelut dengan pikiran masing masing, siapa lagi kalau bukan iqbaal dan nk. (Nk) menatap langit yang biru, ntah kenapa tapi ia sangat hobi memandang langit biru itu. Tak tau dari kapan kebiasaan itu muncul padanya. Yang jelas ketika ia memandang langit biru itu. Hatinya menjadi tenang, ya tenang.

Sama halnya dengan iqbaal, ia juga memandang langit biru. Dengan kepala yang bertopang pada tangannya. Langit biru,yang dihiasi dengan awan awan halus. Bisa di katakan sebagai penghias langit itu. Hingga, seseorang dari mereka berdua tersadar. Kalau mereka tak sendiri, melainkan ada seseorang di samping mereka.

"(nam...), Gue boleh nanya?". Tanya iqbaal yang bermaksud memecahkan keheningan
"Hmm... yah boleh". Jawab (nk). Sambil melirik iqbaal sekilas.
"Kenapa lo mau gue ajak jalan?". Tanya iqbaal seraya terkekeh geli mendengar pertanyaannya.'cihh,gak bermutu bgt pertanyaan gue'. Batinnya.
(Nk), menoleh ke arah iqbaal. Lalu ia berkata." Gak, tau. Mungkin karna aku lagi badmood".

Sadar atau tidaknya, (nk) kembali merubah kosa katanya. Kosa kata yang memang sudah ia pakai selama hidupnya.

"Badmood? Kenapa?". Tanya iqbaal lagi.
"Haruskah kau mengetahuinya?". Tanya (nk) balik.
Iqbaal tersenyum kikuk mendengar ucapan (nk).
"Tidak juga, aku rasa aku tak ingin memaksakanmu untuk memberitahunya". Jawab iqbaal.

Apakah mereka tersadar dengan kosa kata mereka saat ini?. Biarlah, hanya kosakata saja kan? Apa salahnya. Lagi pula,(nk) memang berbicara dengan kosakata seperti itu. Abaikan tentang kosakata.

"Tidak, aku ingin memberitahumu. Dan akan memberitahumu. Tapi, apakah kau bisa berjanji untuk tidak membicarakan ini ke orang lain?". Tanya (nk),
"Apa sepribadi itu yang ingin kau katakan padaku?". Tanya iqbaal ke (nk).
(Nk) hanya mengangguk, kemudian menggeleng. Iqbaal yang melihat itu, mengeryit tak mengerti maksud (nk).
"Menurutku ini tak terlalu pribadi, hanya saja aku tak mau orang lain mengetahui".jawab (nk).
"Kalau kau tidak mau orang lain mengetahuinya, kenapa kau mau menceritakan kepadaku." Tanya iqbaal lagi.
"Ntahlah, aku hanya percaya saja sama insting ku. Yang mengatakan, kalau kamu gak akan mengatakan ini keorang lain. Dan kau akan membantuku". Jawab (nk) yang semakin membuat iqbaal bingung.
"Kau ingat, saat aku baru beberapa hari masuk. Dan saat beberapa hari itu juga banyak yang mebullyku atau mengataiku?" Tanya (nk) pada iqbaal. Iqbaal hanya mengangguk pertanda ia ingat.
"Dan, apa kau masih ingat saat dimana identitas ku terbongkar. Bahwa aku anak pemilik sekolah yang bernama 'RAYMOND TAN?". tanya nk lagi. Dan lagi,iqbaal hanya mengangguk kan kepalanya.
"Apa kau tidak mendengar perkataan ku, bahwa aku kesini untuk mencari ibuku." Ucap (nk) sambil melihat iqbaal yang tampak berpikir. Sesaat kemudian iqbaal mengangguk.
"Aku mendengarnya,jadi apa hubungannya samamu yang lagi badmood?" Tanya iqbaal. Dia masih belum mengerti apa yang di ceritakan oleh (nk).
"Aduh iqbaal, kenapa kau begitu lemot berpikir". Ucap (nk).
Iqbaal hanya nyengir gak jelas.
"Jadi....?" Kata iqbaal.
"Ok, yang buat aku badmood. Ayah ku, aku kesal padanya. Aku cuma minta foto ibu saja dia langsung marah, ya aku tahu dia tidak menampakkannya ke aku. Tapi aku tahu kalau dia sedamg marah. Aku berpikir, apa salahnya aku minta foto ibu. Kadang aku berpikir, kalau ayahlah yang meninggalkan ibu dan mengambil hak asuh ku dari ibu." (Nk) berucap panjang lebar. Tapi yang dia ucapkan berbanding terbalik dari kenyataan. Kalau saja ia tahu yang sebenarnya.
"Kenapa kau seuzon sama ayahmu,? Mungkin saja ada maksud tertentu makanya ayahmu marah saat kau meminta foto ibumu itu". Jelas iqbaal, ia hanya tak mau hubungan antara ayah dan anak ini hancur. (Nk) mengenggeleng, pertanda kalau ia tak setuju dengan pendapat iqbaal.
"Tidak, aku yakin ayah yang meninggalkan ibu. Gak mungkin ibu yang ninggalin ayah.Dan kau" tunjuk (nk) pada iqbaal. Iqbaal sempat tersentak ketika (nk) menunjuk ke arah nya.
"Kau tau apa tentang keluargaku". Sambung (nk).
Iqbaal menghela napas sejenak, ia gak habis pikir kalau (nk) menanggapi ucapannya dengan begitu.
"Ya, aku memang gak tau apa apa tentang keluargamu. Tapi setidaknya, berpikirlah lebih dewasa. Kalau tidak ada maksud tertentu yang ayahmu lakukan, mana mungkin ia marah ketika kau meminta foto ibumu itu". Jelas iqbaal.

(Nk) yang mendengar ucapan iqbaal terus menggeleng, memang benar apa yang dikatakan iqbaal. Mungkin saja ayahnya menyembunyikan sesuatu dari dirinya. Tapi, (nk) gak peduli itu. Yang jelas, dipikirannya bahwa ayahnya jahat. Tanpa sadar, air mata (nk) jatuh. Menyusuri pipinya yang lembut itu. Iqbaal yang melihat (nk) menangis, lansung memeluknya. Dan membiarkan gadis itu menangis dalam pelukannya. Sesekali iqbaal mengusap rambut gadis itu. Sejenak, ia menghela napasnya secara kasar.

"Sudahlah, jangan menangis. Tidak ada gunanya juga kau menangis. Aku minta maaf atas ucapanku tadi, mungkin itu menyakitimu". Ucap iqbaal seraya mengelus rambut gadis itu.
(Nk) menggeleng, ia mempererat pelukannya dengan iqbaal. Tak sadar kah ia bahwa lelaki itu sesak napas dibuatnya?.
"Tidak, kau benar". Jawabnya di sela sela tangisnya yang tidak terdengar. Dia menangis dalam diam, mungkin.
Iqbaal lagi lagi menghela napasnya namun kali ini dengan lembut.
"Hah... baiklah. Aku akan membantumu mencari keberadaan ibumu. Kalau boleh, bisakah kau memberi tahu seperti apa rupa ibumu itu?" Tanya iqbaal.
(Nk) mendongakkan kepalanya, menatap iqbaal yang jauh lebih tinggi darinya.
"Sungguh kau mau membantuku?". Tanya (nk) balik. Iqbaal hanya mengangguk pertanda ia sungguh sungguh dengan ucapannya. Lalu, iqbaal merenganggkan pelukan mereka. Dia memegang bahu gadis itu dan menatapnya.
"Jadi.... mana foto ibumu itu?". Ucapnya.

(Nk) merogoh tas selempangnya, lalu ia mengambil hpnya. Ia menggeser layar hpnya. Lalu, ia menunjukkan pada iqbaal foto ibunya itu.

"Ini". Ucapnya sambil memperlihatkan kepada iqbaal.
Iqbaal tampak berpikir, sepertinya ia mengenal orang itu. Tapi siapa, pikirnya. Iqbaal berusaha mengingat. Dan ya, ia tahu siapa orang itu. 'jangan bilang mereka satu ibu'. Batin iqbaal.




Maaf gantung, aku hanya menginginkan vote.
Ya, aku sangat berharap banyak vote di cerita ini.
Dan terimakasih yang sudah mau mem vote cerita ku, yang abal abalan ini. Ceritaku yang tidak menarik sama sekali.

SIMPLE LOVE STORY- CJRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang