chapter bonus

9.9K 299 21
                                    

Sebenernya cerita PYG itu udah tamat dari tanggal 25 mei ya.
Tapi karena ada salah satu readers yang nanya.
Pelaku yang mendorong jesslyn dari tangga itu kok nggak dikasih tau. Jadi author buat cerita ini.
Ya sekalian mau tau aja.
Masih ada yang minat baca ceritanya apa enggak nih.

***************
Jesslyn menatap kedua anaknya dengan perasaan terharu dan bahagia.
Ia tak menyangka kedua anaknya sudah tumbuh menjadi remaja yang cantik dan tampan.

Setelah stev lulus dari oxford university. Mereka sekeluarga memang memutuskan untuk kembali dan menetap di indonesia. Alasannya stev lebih senang bila kedua anaknya dirawat dilingkungan indonesia saja.

Dan untuk urusan perusaan milik papa stev yang berada di inggris. Itu diurus oleh adik papa. Jadilah stev mengurus perusahaan papanya yang ada dijakarta sedangkan papanya lebih memilih menghabiskan masa tua nya dibandung.

" kamu ngeliatin vano dan stevy gitu banget yang. Kenapa?" Tanya stevan memeluk istrinya dari belakang.

Jesslyn ikut menggenggam tangan stev yang melingkar diperutnya. Kemudian menggeleng.

" aku cuma nggak nyangka aja anak kita udah mau masuk SMA" ucap jesslyn dengan pandangan yang masih lurus menatap kedua anaknya yang sedang sibuk dengan gadgetnya masing-masing.

" aku juga nggak nyangka kalau pernikahan kita udah mau 16 tahun aja haha" ucap stevan masih memeluk jesslyn.
Jesslyn hanya menjawab dengan anggukan saja.

'Ting tong ting tong'

" stev lepas deh. Aku mau buka pintu. Kaya nya ada tamu" ucap jesslyn mencoba melepaskan pelukan steven.

" cium dulu" ucap steven manja dengan tangan yang masih memeluk jesslyn.

" manja bener sih. Nggak malu sama umur loh" ucap jesslyn sedikit kesal.

'Ting tong ting tong'

Sementara itu bel kembali berbunyi.

" steven augerio washington. Lepasin pelukannya" ucap jesslyn kesal.

Cup

Steven mencuri ciuman dari bibir istrinya lalu melepaskan pelukannya dan berjalan menuju pintu depan untuk membuka pintu.

Jesslyn memilih berjalan mendekati kedua anaknya.

" asik banget main gadget nya, mami nya datang sampe nggak pada tahu" ucap jesslyn membuat kedua anaknya bangun dari posisi telungkup mereka.

Jesslyn duduk disamping sebelah kanan stevy dan langsung dipeluk oleh stevy.
Tak lama kemudian vano menghampiri jesslyn dan ikut duduk disebelah kiri jesslyn.
Vano pun menyandarkan kepalanya dipundak jesslyn.
Hal itu memang biasa mereka lakukan, walau vano itu cowok namun ia tak pernah malu untuk bermanja manja kepada sang mami.
Jesslyn pun memeluk kedua anaknya.

" kalian ini manja banget deh, padahal udah mau SMA" Ucap jesslyn mengecup kening kedua anaknya.

" mami..vano udah kelas 12 loh mi. Stevy kali yang mau masuk SMA" ucap vano tak terima. Dan hanya dijawab senyuman oleh jesslyn.

Vano memang anak yang pintar, berbeda dengan kembarannya yang memiliki otak pas pasan.
Vano memang mengikuti kelas akselerasi. Tak heran jika ia sudah berada dikelas 12. Sementara kembarannya baru mau masuk ke kelas 10.

" mami, boleh nggak aku nggak satu sekolahan dengan kakak?" Tanya stevy manja.

" memangnya kenapa?" Tanya jesslyn bingung menatap kedua anaknya.

" stevy nggak mau kejadian waktu smp terulang lagi. Stevy nggak mau dititipin banyak barang untuk kakak" ucap stevy sambil mengerucutkan bibirnya.

Jesslyn baru akan menjawab ucapan stevy. Hingga stev datang bersama sang tamu dan membuat jesslyn mengurungkan niatnya.

perawan yang hilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang