steven~i'm sorry

15.4K 503 0
                                    

Steven Pov

Dengan terpaksa aku melangkah memasuki rumah tante linna. Tadi aku sudah duduk tenang dimobil dan berniat ingin tidur saja. Tapi semua gagal karena mama menelponku dan mengancam akan menghapus marga washington dinamaku. Jelas aku tak mau karena itu sama saja aku dikeluarkan dari keluargaku. Dengan berat hati aku melangkahkan kakiku menuju pintu itu.

Ketika aku sudah selangkah memasuki rumah aku mendengar sebuah suara yang amat aku kenal. Suara yang aku rindukan. Suara yang hanya dimiliki oleh wanitaku~jesslyn~.

Aku mengangkat kepalaku untuk melihat seluruh orang yang ada diruangan ini. Dan disana aku melihat wanitaku. Wanita yang aku rindukan selama ini. Iya, disana berdiri jesslyn dengan menggunakan dress berwarna peach dengan perutnya yang buncit. Apakah itu anakku?

Tanpa fikir panjang. Aku langsung berlari menuju jesslyn dan langsung memeluknya erat sekali. Aku rindu wanitaku ini. Aku rindu pelukan ini. Aku rindu aroma tubuh ini.

" kak... akku nggak bissa nhafass" ucap jesslyn didalam pelukanku.
Aku yang tersadar telah memelukknya terlalu erat langsung merenggangkan pelukan kami dan aku memandang wajahnya. Wajah yang selama ini ku rindukan, wajah yang selama ini selalu datang di setiap mimpiku, dan wajah yang selalu membuatku merasa berasalah setiap kali aku mengingat wajahnya.

" apa kamu baik baik saja sayang? Apa kamu kangen kakak? Kamu harus tau kakak kangen banget sama kamu sayang. Dan apakah kamu tengah mengandung sayang? Apa itu anak kita? Jawab kakak sayang jawab kakak " tanyaku beruntun.

Plakkk

Sungguh bukan sebuah tamparan lah yang aku harapkan. Aku berharap jesslyn mau menjawab seluruh pertanyaanku. Bukan malah menamparku.

" jess apa yang kamu-"

Plakkk

" tamparan yang pertama karena kamu sudah membuatku hamil dan meninggalkanku tanpa kabar. Dan tamparan yang kedua untuk dengan lancangnya kamu menyebut anak yang sedang ku kandung adalah anakmu, catat ini baik-baik steven washington ANAK INI ADALAH ANAKKU. BUKAN ANAKMU" setelah mengucapkan kata itu jesslyn langsung berjalan dengan tergesa-gesa menaiki tangga. Dan meninggalkan aku yang sedang merasakan perang dengan batinku sendiri.

Aku merasakan ada yang memegang bahuku pelan.
Ketika aku menengok ternyata papa dengan senyumnya yang menenangkanku.

" kamu laki-laki yang sudah dewasa nak. Belajarlah untuk menyelesaikan masalahmu sendiri. Papa, mama dan tante linna hanya bisa membantumu untuk bertemu dengan jesslyn. dan selanjutnya papa serahkan kepadamu nak. Papa yakin kamu dapat meluluhkan kerasnya jesslyn" ucap papa sambil tersenyum menyemangatiku.

" tapi pa. Apakah jesslyn mau memaafkan steven?" Tanya ku ragu sambil menatap papa.

" berjuanglah nak. Semua ini kamu yang memulainya, kamu yang membuat jesslyn bersikap seperti itu kepadamu. Kamu yang memulai, kamu juga yang harus mengakhirinya" ucap papa seraya menepuk bahuku.

" kejarlah dia stev. Temui dia. Dan jelaskan semuanya, kamar jesslyn pintunya berwarna biru" ucap tante linna seraya tersenyum.

Aku hanya menggangguk dan berjalan menaiki tangga untuk menuju kamar jesslyn.

********************************
Author POV

Setelah steven pergi. Jeste, nica dan linna membicarakan soal pernikahan steven dan jesslyn.

Mengapa mereka sudah merencanakannya padahal jesslyn sedang marah kepada steven? Karena mereka semua yakin steven mampu meluluhkan kerasnya hati jesslyn.

" apakah jesslyn mau menikah dengan stev pah?" Tanya nica ke sang suami.

" papa yakin dia mau mah" ucap jeste menenangkan istrinya.

perawan yang hilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang