kak andra?

14.3K 501 2
                                        

Hai para readers aku kembali lagi. Di part ini ada tokoh baru ya. Ada POV nya juga loh :D

Vote nya ya ojo lali. Hahahaha
Happy reading.

*********************

jesslyn POV

Hari ini adalah hari pernikahan bang aldo. Aku sebenarnya malas ikut. Selain malas tubuhku rasanya lemas. Namun demi kakakku aku akhirnya datang.

Pesta yang diadakan cukup besar dan meriah. Terkadang aku berfikir. Kapan aku dapat menikah dengan pesta yang meriah seperti ini.

" elyn " panggil eyang.

" why eyang?" Tanyaku.

" kamu nggak mau ngasih selamat buat abang kamu?" Tanya eyang.

" iya eyang" ucapku lalu aku berjalan kearah bang aldo dan istrinya -patricia-.

" abang. Happy wedding ya. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah" ucapku seraya memeluk bang aldo.

" haha thanks atas doanya adik kecil. Jaga ponakan abang ya" ucap bang aldo.
Yang aku jawab dengan anggukan.

" kak cia. Happy wedding ya. Jangan lupa kasih aku ponakan dan kasih temen untuk anakku ini" ucapku sambil memeluk kak cia.

" kamu hamil dik?" Tanya kak cia sedikit terkejut.

" hehe iya kak" jawabku sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal sama sekali.

" lalu suami kamu mana?" Tanya kak cia.

" emmm anu kakak tanya bang aldo aja ya. Bye" ucapku sambil berlari pergi meninggalkan kak cia dan bang aldo.

**********

Aku duduk sendirian ditaman samping hotel tempat acara resepsi bang aldo dilaksanakan.

Ketika aku kecil aku berharap pernikahanku nanti akan dilaksanakan secara besar-besaran dengan dekorasi yang serba warna white and gold.
Namun harapan tinggal harapan. Aku hamil tanpa suami. Ini memang bukan murni kesalahan kak stev namun ada andil dari diriku juga karena jika waktu itu aku dapat menolak. ini semua tidak mungkin terjadi. Ditambah berita yang aku dengar kemarin dari sahabatku di indonesia dulu. Bahwa aku hanya dijadikan barang taruhan oleh kak stev, kak dimas, kak rian dan kak evan.

Hatiku sakit.
Aku benci kak stev, bahkan sangat membencinya namun sebenci-bencinya aku sama kak stev aku tidak munafik bahwa aku masih menyimpan rasa untuknya. Ditambah lagi janin yang tumbuh dirahimku adalah darah daging kak stev.

Allah bersikap adil kepadaku. Dia tidak mengizinkan aku untuk bersama kak stev namun allah memberikan izin untuk aku hidup bersama anak dari kak stev.
Aku berjanji akan menjaga, melindungi, dan merawat anak ini. Karena hanya dialah alasan aku untuk bertahan hidup hingga saat ini.

" melamunkan apa cantik?" Tanya sebuah suara, lebih tepatnya suara seorang pria.

Aku menoleh ke samping ketika merasakan ada yang duduk disampingku. Ternyata ada pria tampan yang duduk disampingku. Dia sangat gagah dengan tuxedo hitam dan kemeja putihnya. Ketampanannya bahkan melebihi bang aldo bang aldi dan kak stev.
Ughhh.. kenapa aku harus ingat kak steven terus sih? Kan sebel jadinya.

" hei adik kecil kenapa kamu melamun sendirian disini??" Tanya pria tadi. Dan wait dia tadi panggil aku apa?
Adik kecil.

" hei kak aku bukan adik mu dan juga aku sudah besar bukan anak kecil" ucapku sambil melipat tangan di depan dada dan mengerucutkan bibirku.

" hahahahaha coba lihat wajahmu adik kecil sangat lucu dan menggemaskan. Dan kau tau, kau itu kecil. Tingkahmu saja seperti anak kecil ketika sedang merajuk" ucap pria itu dengan tawanya yang keras.

perawan yang hilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang