Austine, fanca, michael, linna, veno dan veronica hanya bisa diam melihat pemandangan di hadapannya ini. Pemandangan yang sangat memilukan, bahkan mereka tidak pernah membayangkan ini terjadi. Dimana jesslyn dan steven sama-sama terbaring dengan selang infus dan peralatan medis lainnya ditubuh keduanya.
" ma, mama makan dulu ya. Austine perhatikan mama belum makan dari tadi pagi" ucap austine kepada veronica ( sang mama).
" mama mau nungguin steven tin, mama mau jagain dia dan jesslyn" ucap veronica menolak saat disuruh makan.
" mama harus makan. Mama dari tadi belum makan, steven dan jesslyn pasti sedih kalau tau mama belum makan. Lebih baik mama, papa, om dan tante makan lalu istirahat. Biar nanti austine, dan fanca saja yang jagain steven dan jesslyn" ucap austine.
" apa nggak merepotkan kamu nantinya tin?" Tanya linna.
" tidak tante. Lebih baik kalian pulang dan istirahat, nanti kalau ada apa apa pasti kita kabarin. Dan ma, austine titip fathin ya. Austine nggak mau dia ikut tidur dirumah sakit. Dia masih kecil" ucap austine kepada sang mama.
Setelah itu linna, veronica, veno, michael dan fathin pergi meninggalkan ruang rawat jesslyn dan steven.
Austine mendaratkan bokongnya disofa rumah sakit, disebelah sang istri fanca.
" yang, muka kamu lesu banget deh" ucap fanca sambil mengelus wajah austine sang suaminya.
" hemm aku capek yang belum dapet vitamin hari ini" ucap austine seraya memejamkan matanya menikmati sentuhan tangan sang istri diwajahnya.
" loh bukannya vitamin kamu selalu aku taruh di nakas ya yang? Apa kamu nggak pernah minum vitaminnya yang?" Tanya fanca bingung.
" ih bukan yang itu yang," jawab austine sambil menegakkan kembali tubuhnya.
" terus vitamin apa? Yang kasian ya jesslyn dan steven selalu aja ada masalah yang dateng dihidup mereka berdua" ucap fanca seraya menatap adik ipar dan istrinya secara bergantian.
" iya, hubungan mereka diuji terus" ucap austine yang ikut menatap kearah adiknya.
" untungnya kita nggak kaya gitu ya yang," ucap fanca seraya menyandarkan punggungnya didada austine.
" iya, udah ah ngomongnya. Aku mau minta vitamin aku yang" ucap austine seraya menatap fanca lekat.
" vitamin apa? Aku nggak bawa vitamin yang" ucap fanca tambah bingung.
" hust diem" ucap austine lalu makin menatap lekat wajah sang istri.
" nggak je-" ucapan fanca terhenti ketika bibir austine melumat bibirnya dengan sangat lembut. Sehingga membuat fanca terbuai dan membalas setiap lumatan yang diberikan oleh austine.
Austine dan fanca saling melumat satu sama lain hingga lupa akan posisi mereka dimana saat ini.
'Cklek'
Suara pintu ruangan yang dibuka membuat austine dan fanca melepaskan tautan bibir mereka dan melihat kearah pintu.
Ternyata disana ada gerry dan vinno, teman sekampus steven. Hal itu langsung membuat wajah fanca memerah, takut takut gerry dan vino mengetahui tindakannya dan austine barusan.
" ehem kak austine, dirumah sakit nih kak. Kalau mau ngasih dedek buat fathin mending dirumah aja, jangan disini haha" gerry menggoda austine. Dan itu sontak membuat fanca menyembunyikan wajahnya di dada bidang austine.
" eh lo berdua ini ya, jangan godain istri gue bisa kali. Nggak liat tuh wajahnya udah kaya kepiting rebus," ucap austine.
" ya maaf kak," jawab gerry lalu dia berjalan kearah ranjang steven. Dan duduk disisi tempat tidur steven, disusul oleh vinno.
![](https://img.wattpad.com/cover/55520906-288-k15439.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
perawan yang hilang
Narrativa generaleJesslyn Angela Peterson adalah wanita yang cantik, sexy dan berprestasi. tetapi dia memiliki sifat dingin dan cuek tetapi tidak pada keluarganya. Steven Washington adalah playboy kelas kakap yang sangat berbahaya, karena korban yang telah tersebar d...