dinner yang hancur

15K 507 1
                                    

Steven POV

" Hai bro, lama nunggu?" Sapa gue ke sohib-sohib gue yang gue rasa udah lama nunggu.
" lama bangett stev. Untung tuh crystal cuma bohongan. Kalau tuh crystal beneran, dah beku kali dah kita orang nungguin elo" ucap evan emosi.
" hahaha sorry deh sorry" ucap gue.

"Permisi mas mau pesan apa ya?" Kehadiran waiters yang bernama " asih" ini membuat gue dan sohib-sohib gue bungkam. Biasa jaga image.

" saya pesan steak sama milshake coklat ya mbak" jawab gue.
" ramen sama ocha mbak" jawab dimas.
" gue juga mbak" jawab rian.
" gue pasta sama juice melon" jawab evan.

Setelah mencatat pesanan kita ber-empat. Si mbak waiters pun pergi.

Gue mengalihkan pandangan kepenjuru restaurant. Dan disana gue liat jesslyn dan mmm mungkin pacarnya.

" eh disana ada jesslyn" ucap dimas. Yang membuat evan dan rian nengok ke arah jesslyn.
" buset jesslyn seleranya leh ugha, cakep banget bro. Tajir kayanya, stev aja kalah gantengnya" ucap evan asal.

" lo ngawur van, itu tuh abangnya jesslyn. Namanya bang aldo. Jesslyn itu punya dua abang, yang pertama bang aldo yang ke dua bang aldi. Muka bang aldi mirip sama muka bang aldo, tapi lebih ganteng bang aldo" ucap dimas panjang lebar.

" lo kenal bro sama abangnya jesslyn?" Tanya rian.
" ya kenal, emang kenapa?" Tanya dimas heran.
" kenalin kita-kita dong sekalian modus gitu sama jesslyn" ucap evan asal.

Gue liat dimas jalan kemeja nya jesslyn dan abangnya, entah apa yang dimas omongin ke abangnya jesslyn. Tapi selanjutnya yang terjadi adalah, dimas ngasih kode ke kita bertiga ( gue, evan, rian).
Gue, evan dan rian pun berjalan menuju meja nya jesslyn.
Pas gue sampe sana, gue liat jesslyn tetep cuek dan nggak perduli.
Sombong banget nih cewek. Batin gue dalam hati.

-----------
Jesslyn POV

" bang aldo, apa kabar bang lama ya nggak ketemu" ucap sebuah suara.
Dan mau nggak mau membuat gue ngelirik kearah orang yang barusan ngomong.
Ternyata kak dimas.
" baik mas, kamu sendiri apa kabar?" Balas bang aldo sambil menjabat tangan dimas.

" baik juga kak. Sama jesslyn aja bang? Bang aldi kemana?"

" aldi lagi jalan sama aline, lah kamu sama siapa mas?"

" sama temen bang"

" temennya mana? Ajak sini, gabung aja sama kita, biar rame" ucap bang aldo tanpa rasa bersalah.

Dan itu langsung membuat gue melotot kearah bang aldo.
" bang!" Ucap gue memelas.
" kenapa dek? Nggak papa kan mereka ikut gabung? Setahu kakak dimas kan juga sekolah di LHS, berarti dia kakak kelas kamu" jawab bang aldo tanpa dosa.
" ih abang nggak mau!" Ucap gue manja.
" wah ternyata jesslyn bisa manja ya bang? Dimas kira dingin juga kaya di sekolah" ucap dimas asal.

" haha itulah jesslyn mas. Asal kamu tau jesslyn itu manja banget sama abang abang dan mama papa nya." Ucap bang aldo menggoda gue.

" udah panggil kesini aja temennya" ucap bang aldo ( lagi).

Tak lama dari itu gue ngedenger suara orang jalan kearah meja gue dan bang aldo.

" ini bang temen dimas. Yang baju putih namanya steven, yang baju biru namanya evan, dan yang baju merah namanya rian" ucap dimas.
Dan gue nggak peduli mau mereka siapa kek, pakai baju apa kek. Yang gue mau mereka jauh jauh dari gue dan bang aldo.

" permisi pesanan nya sudah siap" ucap waiters tadi. Sambil membawa pesanan gue dan bang aldo.
Nggak lama dari itu dateng lagi waiters yang rupanya nganterin pesanan empat curut itu.

Gue nggak nafsu makan sumpah. Nafsu makan gue hilang seketika begitu empat curut itu gabung ke meja ini.
Badmood gue.

Gimana nggak badmood coba, mereka si para cowok-cowok malah asik ngobrol tentang basket dan segala macam olahraga pria. Sedangkan gue? Dianggap patung mungkin. Dan lebih parahnya lagi si steven duduk disamping gue.

" kenapa nggak dimakan dek?" Tanya bang aldo lembut.
" nggak nafsu lagi bang" jawab gue.
" tadi pas berangkat semangat bener, kok sekarang jadi gini. Kenapa hmm?" Tanya bang aldo.

" nggak papa"
" abang suapin ya, aaa"
Ucap bang aldo sambil mengarahkan sushi kemulut gue, dan mau nggak mau gue akhirnya membuka mulut.

Kak aldo terus nyuapin gue sampe piring sushi dan mangkuk yang berisi ramen, habis nggak tersisa.
" katanya nggak nafsu makan? Kok abis gitu hmm? Manja ya kamu, bilang aja minta disuapin sama abang" goda bang aldo.

Bhak..bhak..bhak...
Arghhh bang aldoo buat gue malu di depan steven dan temen-temennya.

" bang capek! Cepet bayar terus pulang!" Ucap gue.
" yee ngambek nih ye. Malu ya sama cowok-cowok ganteng yang ada disini" goda bang aldo lagi.

Tanpa memperdulikan bang aldo dan yang lainnya. Gue langsung berdiri dan jalan menuju parkir.
Nggak lama dari itu gue liat bang aldo jalan kearah gue, dan ngebukain pintu mobil untuk gue.

Dan sepanjang perjalanan bang aldo terus ngegoda gue, dan ngebuat gue makin tambah badmood.




Hai, dikit?
Sorry ya, author lagi kehabisan ide nih.
Koment dan vote ya. Supaya tau kekurangannya dimana.

Salam sayang dari author :*
~27-11-15~

perawan yang hilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang