Bab 26: Hah?

10.4K 1K 40
                                    

Bab 26: Hah?

Hanna turun dari mobil Aland tanpa mengucapkan apapun saat setibanya dirumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanna turun dari mobil Aland tanpa mengucapkan apapun saat setibanya dirumah. Gadis itu berlari memasuki rumahnya tanpa mengidahkan teriakan Liam dibelakangnya. Melangkahkan kakinya menaiki tangga dengan isak tangisnya yang terus menerus deras.

Hingga sampai di depan kamarnya bersama Hanin. Baru saja Hanna ingin membuka pintu, namun pintu itu lebih dulu terbuka.

Hanin memekik kaget saat melihat Hanna yang datang dengan keadaan berantakan ditambah air mata deras dari matanya, "Hanna?!"

"HUAAAA!!" Hanna langsung memeluk tubuh Hanin erat dan menangis histeris sejadi-jadinya. Setidaknya masih ada seorang sahabat yang menjadi tempat sandarannya saat ini.

"Kamu kenapa, Han?" tanya Hanin membalas pelukan Hanna.

Hanna hanya diam tak menjawab. Namun, isak tangisnya semakin terdengar jelas dan pilu di telinga Hanin. Membuat cewek itu merasa sedang berhadapan dengan Hanna beberapa tahun lalu yang disebabkan oleh ulah Guntur.

"Kita masuk dulu, ya!" Hanin menuntun Hanna masuk ke dalam rumah dan langsung menutup pintu kamarnya kembali.

Keduanya duduk di kasur dengan posisi Hanna yang masih menundukkan wajahnya dan terisak pelan.

"Han, jangan gitu napa. Aku jadi mau nangis juga,"

Hanna mendongak menatap Hanin yang sedang manyun dengan mata yang berkaca-kaca.

Hanna reflek menggigit bibirnya menahan sesuatu. "Anjing, jangan bikin gue ketawa," Sedetik kemudian Hanna kembali menunduk dan terisak, "Hiks... Hiks... Nin."

Hanin menyeka air mata yang tiba-tiba menetes dipipinya, "Kamu sebenernya kenapa, Han? abis bolos sama Juan balik-balik kayak gini. Cerita sama aku!" desaknya sembari menatap Hanna yang terus menangis.

"Gu—gue," Hanna menggantung ucapannya dengan suara bergetar. Lantas, Hanna kembali mendongkakkan wajahnya menatap Hanin. "Juan... Juan bangsat banget." lirihnya.

"Tuhkan! apa aku bilang? kamu gak usah jatuh cinta sama manusia tembok kayak dia!"

"Namanya cinta ya gak bisa dipaksa lah, goblok! Hiks.."

"Tapi dia gak cinta sama kamu!" ujar Hanin cepat.

Hanna kembali menangis histeris, "Nin, please. Gue lagi gak mood buat ngehujat lo sekarang."

"Iya, iya, maaf. Sekarang cerita ke aku apa yang udah si tembok itu lakuin ke kamu?!" desak Hanin.

"Juan udah nerima gue.."

"TERUS KENAPA KAMU NANGIS, ANJING??" sentak Hanin kesal.

"GUE BELOM SELESAI!" pekik Hanna seraya menyeka air mata dipipinya, "Dia udah berubah. Dia bener bener manis banget, tapi... tiba-tiba dia ngatain gue murahan dan ngusir gue dari rumahnya! HUAAAAA!!" jelas Hanna kembali terisak.

Fuckgirl Career ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang