Bab 2: Karier yang sukses

31.1K 1.7K 208
                                    

Bab 2: Karier yang sukses

Hanna yang sedang fokus menonton film di depannya seraya mengunyah cemilan terjengkang kaget saat pintu kamarnya didobrak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanna yang sedang fokus menonton film di depannya seraya mengunyah cemilan terjengkang kaget saat pintu kamarnya didobrak.

Brak!

Ia menatap Hanin yang melempar tasnya ke kasur dengan muka yang tak bersahabat.

Hanna mengelus dadanya kaget seraya menatap Hanin bingung, "Kenapa lo?"

"Aku benci banget sama Radit!" Hanin memasukkan tangannya untuk mengambil cemilan yang berada ditangan Hanna sampai tangannya penuh lalu memakannya dengan rakus.

Hanna melongo, ia mendelik jijik ke arah Hanin yang sedang mengunyah, "Jorok, goblok."

"Bodo amat! bayangin aja ya, aku udah dandan cantik cantik kirain bakal dinner di restoran bintang lima gitu, lah taunya malah dinner di tukang seblak. Bangsat!"

"Uhuk... Uhuk... HAHAHAH ANJING NGAKAK!" Hanna tersedak disusuli dengan tawanya yang sangat tidak anggun itu.

Hanin semakin menekukkan mukanya, "Hanna, ih!"

Hanna berusaha menghentikan tawanya lalu merangkul Hanin, "Udah lah! stok lo masih banyak ini, gak usah galau."

"Galau ndasmu! aku gak galau ya, cuma merasa terhina!"

"Makanya, kaya gue dong, bisa nilai mana cowok kelas atas, mana cowok kelas bawah."

Hanin memutar bola matanya malas, "Kamu mah emang udah Pro kali."

"Terserah apa kata lo deh, dah yuk tidur. Besok kita kerja lagi!" Hanna mematikan TV lalu menarik Hanin menelentangkan dirinya ke kasur.

Hanna memang tinggal bersama dengan Hanin di rumah nya semenjak di tinggal oleh orang tuanya keluar negri karena bisnis saat kelas sepuluh. Hanin pun tak keberatan untuk tinggal bersama sahabatnya itu di karenakan dirinya yang memang tinggal di mansion tante dan om nya sejak orang tuanya meninggal.

Hanin menatap gadis disebelahnya bingung, "Hah? sejak kapan kita kerja? bukan nya kita masih sekolah?"

"Karier kita, goblok! lemot banget sih!" Hanna menjitak kepala sahabatnya itu geram.

"Sakit, asu." Hanin mengelus kepalanya pelan, "Gila, gak nyangka masih SMA gini kita udah punya karier yang sukses." lanjutnya menggelengkan kepala tak percaya.

"Yoi dong, pokok nya karier kita gak boleh hancur!"

***

Hanna keluar kamar saat merasa dirinya sudah siap untuk ke sekolah, ia melihat Hanin sedang duduk di meja makan sambil mengoles roti tawarnya dengan mentega.

"Kenapa gak bangunin gue sih?" Hanna menarik bangku lalu mendudukinya.

Hanin menatap Hanna sinis, "Heh, aku udah bangunin kamu dari jam setengah enam' ya. Emang dasar kamu nya aja tidur kaya orang mati."

Fuckgirl Career ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang