Bab 27: Karier

14.2K 1.1K 95
                                    

Bab 27: Karier

Hanna membuka pintu mobil dan turun dari mobilnya, meninggalkan Hanin dibelakangnya yang sudah mengerucutkan bibirnya sebal karena sering sekali ditinggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanna membuka pintu mobil dan turun dari mobilnya, meninggalkan Hanin dibelakangnya yang sudah mengerucutkan bibirnya sebal karena sering sekali ditinggal.

"Hai, cantik!" sapa Liam seraya merangkul Hanin.

Hanin bergidik seraya melepaskan rangkulan Liam, "Aku emang cantik!"

Hanna berjalan cepat untuk mencari seseorang yang saat ini sedang ia cari. Beruntungnya, matanya langsung menemukan seseorang yang baru saja turun dari motor sportnya di parkiran sekolah.

Tak ingin membuang waktu, cewek itu berlari untuk menghampiri Juan dengan tak sabaran. Hanna berdiri dihadapan Juan, menghalangi jalan lelaki tersebut. Matanya menatap Juan yang kini menatapnya dengan pandangan dingin, hatinya terasa nyeri.

"Juan—" belum selesai Hanna berucap, Juan lebih dulu melewati Hanna.

Tersadar, Hanna berbalik dan sedikit berlari untuk menghampiri Juan. Hanna langsung menarik tangan Juan membuat langkah cowok itu berhenti. "Juan!"

Juan menepis tangan Hanna kasar, "Jangan ganggu gue!" bentak Juan kasar dan langsung melangkah pergi.

Hanna memejamkan matanya sesaat menahan rasa sesak didadanya. Juan kembali dengan sifatnya seperti awal mereka bertemu.

Ia memutuskan untuk kembali mengejar Juan. Namun, langkahnya terhenti saat tiba-tiba seseorang menghalangi jalannya.

"Bangsat." umpatnya.

"Pagi, umi!"

Hanna mendelik, "Awas!"

Galen berdecak kagum, "Gila, udah berapa tahun abi gak denger suara emas umi?"

Hanna mengabaikan ucapan Galen, ia menatap punggung Juan yang sudah menghilang dari penglihatannya. "Juan!" teriaknya yang lagi-lagi diacuhkan.

"GALENNNN!!" teriak Hanna sembari menghentak-hentakkan kakinya sebal.

"APA UMIIIII???" balas Galen ikut berteriak.

Hanna mengusap wajahnya frustasi, "Kenapa hidup gue gak pernah terhindar dari makhluk satu ini, Tuhan." gumamnya.

Galen melebarkan senyumnya, ia merangkul Hanna tiba-tiba, "Kata Tuhan, karena kita jodoh."

Hanna langsung melepas paksa rangkulan Galen, "Najis!" ujarnya sebelum akhirnya meninggalkan Galen yang sudah manyun kecewa.

Hanna berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelasnya, ia memutuskan untuk menemui Juan pulang sekolah. Ia berpikir jika pulang sekolah pasti akan lebih mudah untuknya berbicara pada pria itu.

**

Hanna memasuki kelas Juan tanpa memperdulikan gibahan-gibahan yang terdengar karena Hanna yang sering sekali mendatangi kelas Juan. Tepat saat bel pulang sekolah sudah berbunyi, cewek itu langsung bergegas meninggalkan kelasnya untuk menghampiri kelas Juan.

Fuckgirl Career ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang