Bab 39: Ulang tahun terindah

3K 378 94
                                    

Bab 39: Ulang tahun terindah

Bab 39: Ulang tahun terindah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari pun tiba. Seluruh murid kelas 12 diwajibkan berada di depan api unggun berdasarkan kelas mereka masing-masing. Malam ini di isi dengan berbagai macam acara seperti menyanyi, membaca puisi, bercerita, bersenda gurau, atau bahkan bermain game. Semua kelas diwajibkan 5 orang untuk mengisi acara.

Kini giliran kelas Juan yakni XII IPA 2 yang belum mengisi acara. Ketua kelas lah yang disuruh memilih 5 siswa untuk mengisi acara tersebut.

"Guys, yang aku sebutin untuk ngisi acara ini berdasarkan pendapat dari kalian ya. 5 siswa itu ada Lili, Dena, Yoga, Daffa, dan...... Juan." jelas Shella yang kontan membikin Juan yang sedang santai menoleh seketika.

"Gue gak setuju!" tolak Juan cepat membuat semua siswa menoleh padanya.

"Kamu harus setuju, kan berdasarkan pendapat dari semuanya!" elak Shella.

"Ayolah, Ju, sekali doang!" ucap Matthew yang berada disamping Juan.

Liam pun tak mau kalah. "Lo kan jago main gitar sambil nyanyi! Buat kelas kita ini!"

"Jangan malu-maluin kelas kita lah!" celetuk salah satu cowok.

"Tau tuh!" sambar yang lainnya.

Juan tetap tak menggubris aksi mereka. Ia hanya menatap ke arah api unggun dengan datar.

Aland menepuk bahu Juan membuat sang empunya menoleh. "Sekali doang, paling cuma berapa menit." ujarnya tenang. Juan masih terdiam.

4 siswa sudah mengisi acara dengan berbagai penampilan, itu berarti sisa Juan lah yang belum mengisi acara. Juan pun tetap bergeming ditempatnya.

Juan mendengus kasar tak tahan dengan kicauan murid kelasnya dan juga MC yang menunggu. Cowok itu mengalah lantas bangkit berdiri di tengah lingkaran menghadap ke seluruh murid yang sudah bersorak heboh menatap Juan yang terlihat sangat tampan dengan wajah dinginnya.

Termasuk Hanna yang sudah senyum-senyum memperhatikan Juan. Matanya seolah terkunci oleh cowok itu. Galen berdecak terbakar cemburu kemudian menutup mata Hanna dengan kedua tangannya.

Hanna menyingkirkan paksa tangan Galen. "Apaan sih lo?!"

"Takut mata lo keluar." sahut Galen santai.

Hanna mencibir lalu kembali menatap Juan penuh cinta.

"Tunggu dulu! Kayaknya kalo sendirian ada yang kurang. Gimana kalo ditemenin? Setuju???" kata Hero sang ketua osis yang menjadi MC.

"SETUJUU!" sahut seluruh murid kompak.

Juan memutar bola matanya malas.

"Oke Juan, sekarang lo pilih cewek buat temenin lo nyanyi disini."

"Shella aja!"

"Iya tuh! Cocok sama Juan!"

"Shella! Shella! Shella!"

Fuckgirl Career ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang