Bab 37: Bayang-bayang

4.7K 374 9
                                    

Bab 37: Bayang-bayang

"HANNA PULANGGG!" teriak Hanna heboh berjalan ke arah ruang keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HANNA PULANGGG!" teriak Hanna heboh berjalan ke arah ruang keluarga.

Terlihat kedua orang tuanya bersama Hanin sedang menonton TV namun pandangan mereka sekarang ini tepat pada Hanna. Dengan semangat Hanna menghampiri mereka lantas duduk diantara mami dan papinya dengan senyum yang tak hilang sedetikpun dari bibirnya.

Hanin yang sedang memakan cemilannya pun melongo. "Han, kamu waras, kan?" tanyanya.

"Anak mami akhir-akhir ini kayaknya lagi bahagia, ya?" Megan mengusap pucuk kepala Hanna sayang.

"Bukan bahagia lagi, tapi tak terhingga!" jawab Hanna.

Steve tersenyum dibuatnya. "Pasti karena besok, kan?"

Hanna mengerjapkan matanya. "Hah?"

"Han, kamu lupa? besok kan hari ulang tahun kamu!" Hanin berucap semangat.

"Iya, mami papi udah siapin pesta ulang tahun kamu untuk besok." ujar Megan menjelaskan.

"Gak mau!" tolak Hanna cepat.

"Loh?"

"Mi, pi, kali ini Hanna gak mau dirayain. Hanna pengen ulang tahun Hanna beda dari yang sebelumnya."

"Maksud kamu apa, sayang?"

"Hanna pengen rayain ulang tahun Hanna sama seseorang yang spesial! Aaaa!" jerit Hanna heboh. Hanin memicing curiga mendengar kata 'Seseorang yang spesial' dari mulut Hanna.

Steve ikut gembira melihatnya. "Oke, karena kamu sebahagia ini, papi bakal batalin pesta ulang tahun kamu. Kamu bebas besok mau rayain kayak gimana."

Hanna tersenyum sumringah, ia memeluk papinya erat.

"Tapi pi, undangannya kan udah disebar." perkataan Megan refleks membuat Hanna melepas pelukannya.

"Apa? Udah disebar? Han..." ujar Hanin memandang Hanna kesal.

Hanna menekuk wajahnya sedih. Hancur sudah rencananya.

"Kamu jangan khawatir, soal itu biar papi yang urus. Lanjutin apa yang pengen kamu lakuin besok, kebahagiaan kamu itu nomor satu bagi papi." Hanna menjerit bahagia kembali memeluk Steve.

"Tapi om, gimana kalo nanti—"

"Percaya sama om." potong Steve tersenyum ke arah Hanin.

Fuckgirl Career ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang