Bab 42: Umi-Abi

3.1K 384 68
                                    

Bab 42: Umi-Abi

Entah sudah yang keberapa kali Juan berjalan mondar-mandir di kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah sudah yang keberapa kali Juan berjalan mondar-mandir di kamarnya. Sesekali ia mengurut dahinya untuk meredakan otaknya yang tidak pernah berhenti memikirkan kejadian di sekolah tadi.

Cara yang diberikan Liam dan Matthew sama sekali tak ada yang berhasil membuat Hanna luluh. Mengingat tadi Hanna langsung pergi tanpa mengucapkan apapun setelah dirinya selesai bernyanyi membuat Juan semakin geram.

Juan tak pernah sekacau ini sebelumnya. Dia bingung cara apa lagi yang ia harus ia lakukan agar Hanna kembali padanya dan memberi kesempatan untuk menjelaskan. Hingga akhirnya Juan bergegas pergi dari kamar itu dengan membawa jaketnya. Mengabaikan keluarganya yang sedang berbincang ria di ruang keluarga.

Juan mengendarai motornya membelah jalan raya dan lampu-lampu jalanan yang cukup remang. Juan mengebut secepat yang ia bisa, ia tak peduli kalau hal ini bisa membuatnya dalam bahaya. Yang ada di pikiran Juan saat ini ia harus menyelesaikan persoalannya dengan Hanna. Harus!

Setibanya di depan gerbang halaman rumah Hanna, dengan beberapa permohonan akhirnya Juan berhasil mendapat izin dari pak satpam dan membukakan gerbang untuknya.

Juan melihat sebuah motor sport sudah terparkir di sana. Juan memperhatikan motor tersebut sebentar karena merasa familiar sebelum melanjutkan langkahnya kembali untuk segera bertemu Hanna. Juan memencet bel rumah Hanna dua kali.

Juan tersenyum sumringah saat pintu langsung terbuka. "Han— Bi Sari?"

"Den Juan? Kok bisa masuk? Bukannya aden masih dilarang buat dateng kesini ya?" ceplos bi Sari kaget.

Juan mengabaikan pertanyaan bi Sari. "Hanna nya ada bi?"

"Non Hanna tadi pamit mau jalan-jalan sama temannya den."

Juan mengernyitkan dahinya bingung. Teman?

"Bibi tau mereka kemana?"

"Jalan kaki sih, mungkin mereka ke taman. Tadi non Hanna sempat bilang mau ngajakkin temannya kesana."

"Makasih bi."

Juan berlalu dari hadapan bi Sari dan berjalan kaki menuju taman yang Juan tahu berada tak jauh dari rumah Hanna. Tapi tunggu, teman Hanna yang Juan tau hanyalah Hanin dan..... Shit. Juan semakin mempercepat langkahnya.

Tak memakan waktu lama untuk Juan tiba di tempat itu. Suara gelak tawa samar-samar mulai terdengar di telinganya. Juan kembali maju beberapa langkah dan sekarang matanya bisa melihat jelas dengan siapa Hanna sekarang.

Di sana Hanna terlihat sedang bercanda gurau bersama Galen sambil memakan Cotton Candy di tangannya, sesekali tawa mereka terdengar saat Galen berhasil mengeluarkan lawakannya yang konyol. Hanna tertawa dan Galen terlihat sangat menikmatinya. Tidak jarang pula tangan Galen mendarat di pucuk kepala Hanna sambil mengelusnya.

Fuckgirl Career ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang