Bab 44: Keputusan

3K 353 160
                                    

Bab 44: Keputusan

jangan lupa vote dan komen yaa!

jangan lupa vote dan komen yaa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 hari kemudian . . .

Semenjak kejadian di taman waktu itu, hubungan Hanna dan Juan benar-benar semakin renggang. Keduanya sama-sama tidak ada yang mau bertegur sapa lebih dulu dan tidak pernah menatap satu sama lain. Baik Hanna dan Juan sama-sama seperti orang yang saling tidak mengenal.

Seperti biasa, pulang sekolah adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa dan guru sekalipun. Tapi berbeda dengan Hanna, gadis itu merasa sangat sedih saat kakinya terus melangkah menyusuri koridor. Ia sama sekali tidak mengidahkan ocehan-ocehan dari dua manusia disampingnya yang tak lain dan tak bukan adalah Hanin dan Galen.

Tepat di depan koridor sekolah, mereka berpas-pasan dengan Juan dan tiga saudaranya. Liam mengerlingkan matanya ke arah Hanin yang dibalas tatapan tajam dari cewek itu. Sedangkan Matthew menatap Hanna dan Juan bergantian. Namun dengan wajah datarnya Juan melenggang pergi begitu saja menuju parkiran.

"Gue duluan, Han." pamit Matthew menarik tangan Liam dan Aland untuk menyusul Juan.

Hati Hanna terasa perih saat melihat tatapan Juan tadi. Jika ini memang jalannya, Hanna harus rela berpisah dengan Juan. Jalan satu-satunya, ia harus pergi meninggalkan Juan agar bisa melupakan Juan dengan mudah meskipun Hanna tahu, itu tak semudah yang ia pikirkan. Namun Hanna tetap harus mencobanya.

"Umi, lo gak papa?" tanya Galen hati-hati.

Lamunan Hanna buyar seketika. "Gak papa." jawabnya singkat.

Hanin memegang kedua bahu sahabatnya, "Kamu harus bisa lupain cowok bajingan itu." kata Hanin menatap kepergian Juan nyalang. Ia sudah tahu apa yang terjadi dengan keduanya, dan Hanin merasa sangat marah. Bisa-bisanya Juan tega mengatakan hal sejahat itu pada Hanna.

Hanna hanya tersenyum kecut, ia kembali melangkah menuju parkiran dan bergegas pulang.

Senin depan adalah hari diadakannya Ujian Akhir Semester ganjil kelas XII, murid-murid mulai sibuk mempersiapkan semuanya. Mulai dari belajar di sekolah, belajar kelompok, atau bahkan sampai dengan memanggil guru ke rumah. Semuanya dilakukan demi mendapatkan nilai yang bagus saat Ujian nanti.

Namun semua itu tak berlaku bagi Hanna dan Hanin yang notabene nya sangat membenci belajar. Karena mereka bisa menyontek dengan Galen nanti, walau kelakuan cowok itu sedikit gila tapi ia cukup pintar dalam mengerjakan soal. Hanna dan Hanin merasa bersyukur akan hal itu.

***

Hari ini adalah hari terakhir dilaksanakannya Ujian Akhir Semester ganjil tingkat SMA dan itu berarti hari libur menyambut tahun baru telah tiba. Hanna yakin seluruh siswa saat ini sedang merayakan hari terakhir mereka ataupun kegiatan seru lainnya. Berbeda dengan Hanna yang justru sudah pulang lebih dulu. Dia tidak mengizinkan Hanin ikut dengannya karena Hanna tahu bahwa Hanin juga pasti ingin merayakan hari ini juga.

Fuckgirl Career ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang