Bab 14: Meninggalkan karier?

14.1K 1K 43
                                    

Bab 14: Meninggalkan karier?

Motor Juan berhenti didepan rumah Hanna dengan sempurna tepat pada pukul tujuh malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Motor Juan berhenti didepan rumah Hanna dengan sempurna tepat pada pukul tujuh malam.

Setelah makan di warung pinggir jalan, Hanna memang mencari berbagai alasan agar bisa tetap bersama dengan Juan, salah satunya, ia kebelet kencing dan mau tak mau Juan mencari kamar mandi umum. Namun, yang membuat Juan semakin kesal adalah ia harus memutari jalan mencari kamar mandi yang bersih dengan alasan Hanna tak ingin kamar mandi umum yang kotor.

Hanna menurunkan dirinya dari motor sport Juan, tak lupa ia memberi kembali jaket Juan yang dipakai untuk menutupi pahanya tadi.

Hanna tersenyum manis, "Makasih, Juan!" ucapnya antusias.

Melihat Juan hanya mengangguk membuat Hanna memanyunkan bibirnya sebal, "Gak ada niat buat ucapin 'Good night' gitu?"

Brummm!

"Juan!" tahan Hanna saat Juan ingin meninggalkan rumahnya membuat Juan langsung berhenti.

Hanna berlari kecil menghampiri Juan, "Boleh lo buka dulu helm lo?" pinta Hanna.

Juan mengerutkan dahinya, ia terdiam, pikiran negatif mulai memasuki otaknya.

Hanna yang melihat Juan hanya diam terkekeh, "Tenang aja, gue gak akan nahan helm lo kaya saat itu kok!" ujarnya.

Juan membuka helm nya perlahan dan disaat helm Juan telah lepas, Hanna menggigit bibirnya tak kuat melihat ketampanan Juan yang terlihat sangat tidak santai itu.

"Gue cuma mau bilang..." Hanna menggantung ucapannya dan maju untuk mendekat pada Juan, "Good night, Juan. Have a nice dream. Gue sayang sama lo," bisiknya tepat ditelinga Juan.

Cup!

Tubuh Juan menegang seketika, ia mengepalkan tangannya terdiam bersama debaran kencang dijantungnya membuat Juan semakin bingung dengan perasaan yang sudah bercampur aduk.

"Gue kenapa?" gumamnya memegang dadanya yang terus berdegup kencang. Ia tak pernah merasakan ini sebelumnya.

"Shit!" umpatnya bersamaan dengan suara mesin motornya yang mulai melaju meninggalkan pekarangan rumah Hanna.

Sedangkan Hanna sudah berlari memasuki rumah dengan senyum bahagia yang terus menghiasi bibirnya. Hanna tahu Juan pasti akan marah saat ia lagi lagi mencium pipi Juan, dan Hanna tak peduli itu. Dia merasa jika tujuannya yang hanya ingin meluluhkan Juan mulai terganti dengan tujuan . . .

Meluluhkan Juan dan saling mencintai.

Hanna masuk kedalam kamar dan menutup pintu. Dia menyenderkan dirinya pada dinding pintu, Hanna berkali kali menutup dan membuka wajahnya dengan kedua tangannya.

"AAAAAA!!"

"AAAAAANJIR!"

Raut wajah Hanna berubah datar seketika saat mendengar teriakkan seseorang setelah ia berteriak, dia menatap heran ke arah cewek yang sedang jongkok bersender dijendela dengan tatapan terkejut.

Fuckgirl Career ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang