Bab 11: Penolakan

17.5K 1.1K 65
                                    

Bab 11: Penolakan

Hanna turun dari mobil disusuli dengan Hanin, hari ini Hanna memang memutuskan untuk berangkat dengan mobil pribadinya dengan alasan sedang malas berurusan dengan mainannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanna turun dari mobil disusuli dengan Hanin, hari ini Hanna memang memutuskan untuk berangkat dengan mobil pribadinya dengan alasan sedang malas berurusan dengan mainannya.

Hanin semakin curiga melihat perubahan Hanna yang semakin aneh, semenjak kemarin, saat gadis itu mengatakan ingin meluluhkan Juan.

Melihat Hanna dan Hanin keluar dari mobil mewah membuat seluruh penghuni SMA Tirtanusa menatap keduanya tak percaya, karena ini untuk yang pertama kalinya kedua gadis itu berangkat bersama dengan mobil, biasanya mereka akan berangkat dengan lelaki yang berbeda.

Kedua gadis itu memang tak pernah memamerkan kekayaan mereka, maka tak heran jika seluruh sekolah langsung gempar membicarakan mereka yang tiba tiba berangkat dengan mobil mewah.

Hanna dan Hanin mulai menyusuri koridor sekolah dengan santai. Berbagai gibahan mulai terdengar ditelinganya.

"Itu beneran cewek Fuckgirl itu? tumben banget gak sama cowok, tobat kali ya?"

"Kepentok mungkin."

"Tapi liat deh, mobilnya mewah banget."

"Paling hasil jual diri."

Sontak Hanna menghentikan langkahnya tak terima mendengar salah satu gibahan yang terdengar sangat tak elit itu. Ia melangkahkan kakinya untuk menghampiri cewek yang menggibahinya. Hanin yang melihat itu segera mengikuti sahabatnya dari belakang.

"Lo bilang apa?" tanyanya tajam.

Cewek itu menatap Hanna berani, "Gue bilang, lo jual diri."

PLAK!

"Argh! Apa apaan lo?!" ringis cewek itu memegang pipinya.

Hanna menatap tangannya yang barusaja ia gunakan untuk menampar, "Ups! Sorry, tapi kayanya tangan gue gak bisa dikontrol karena denger gosip murahan lo." katanya dengan ekspresi merasa bersalah yang dibuat buat.

"Dasar murahan!" umpat salah satu teman dari cewek itu.

"Makasih, gue emang cantik." Hanna mengibaskan rambutnya.

"Gue bilang lo murahan, bukan cantik, bego!" umpatnya lagi.

"Hah? gue terlalu cantik? astaga, maaf ya. Mungkin gue emang terlahir untuk jadi orang tercantik, lo jangan tersinggung, oke?" balas Hanna ngawur.

"Naj—"

"Apa? lo mau tukeran muka? ih, gak mau! mending lo oplas sana, tapi hati hati, nanti hasilnya malah kaya Lucinta Luna kan gak lucu." Hanna tersenyum kecut. "Kalo gitu gue pergi dulu ya, dadah... bitch." lanjutnya menarik Hanin yang sedari tadi menahan tawanya untuk berlalu.

"MUKA LO KAYA BABI!" pekik cewek itu tiba tiba.

Hanna menghentikan langkahnya kembali, ia menoleh ke belakang, "DARIPADA LO KAYA TEPUNG KANJI! RATAIN SONO, MUKA LO KEDEMPULAN!" balas Hanna teriak mengundang tawa dari sekitarnya yang sedari tadi menyaksikan.

Fuckgirl Career ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang