12

682 104 2
                                    

"I.. Iqbaal?"

Iqbaal memperbaiki posisinya yang tadi hampir terjatuh ketika menabrak gadis dihadapannya, cowok itu berusaha menahan senyumannya sebisa mungkin. "Udah lama ga ketemu. Lo apa kabar?"

"Gu.. Gue? Gue baik.. Iya baikk. Lo sendiri gimana?"Iqbaal menggaruk lehernya yang tak gatal itu.

"Gue baik. Gue kangen banget tau sama lo. Bisa ngomong?"Ucap gadis cantik itu sambil tersenyum lebar, tangan kanannya diulur untuk memegang tangan Iqbaal. "Bukannya gabisa. Tapi gue lagi nonton film. Ntar deh, selesai nonton gimana?"

Cewek itu tersenyum, kemudian mengangguk antusias. "Oke, gue tunggu di sono noh."Tunjuknya ke arah tempat duduk di salah satu meja yang sepi.

"Siip. Kira-kira setengah jam lagi."

"Gue tahan kalau disuruh nunggu lo."Katanya sambil tersenyum lagi. Iqbaal ikutan tersenyum menatap cewek dihadapannya itu, kemudian mengalihkan matanya ke dalam toilet wanita. Iqbaal membulatkan matanya ketika menatap seorang gadis muncul dari sana. Sebisa mungkin Iqbaal berusaha untuk pura pura tidak melihat gadis itu dan berpura-pura berbicara kepada gadis dihadapannya. Hingga akhirnya gadis itu melewati mereka.

"Yaudah kalau gitu, gue masuk dulu."Kata Iqbaal kemudian membalikkan tubuhnya ketika cewek dihadapannya itu mengangguk.

*

"Sumpah serem banget dahhh."Pekik (Namakamu) sambil memukul bahu Aldi ketika mereka berdua hendak keluar dari teater. Aldi menatap (Namakamu) gak suka kemudian menoyor kening (Namakamu), "Jangan gitu donggg, sakit nih bahu gue."

"(Nam..) (Nam..), lihat dahhh, Iqbaal sama cewe lain tuh."Ucap Aldi sambil menunjuk ke arah Iqbaal yang sedang duduk bersama cewek di meja yang sudah disediakan oleh pihak bioskop.

(Namakamu) menatap mereka berdua sambil memajukan bibirnya tanda bahwa dia ga suka.

Karena gak ada respon dari (Namakamu), Aldi menolehkan kepalanya untuk menatap (Namakamu). Sedikit tersenyum mengejek ketika melihat raut wajah (Namakamu) yang ga biasa gitu. "Wehh nyett, lo cemburu yaaaa?"

(Namakamu) tersentak, cewek itu menatap Aldi dengan masih mempertahankan raut wajahnya itu, dan buru-buru menyela, "Engga ah, buat apa coba cemburu."

"Lah terus, kenapa tuh muka ga senang banget liatnya, bibir lo monyong monyong lagi."

"Gue ga suka aja lo ngomongin dia. Buat apa coba. Ada kursi kosong lagi ga disana? Gue haus banget nih, gue traktir dahh."Kata (Namakamu) kemudian berjalan lebih dulu meninggalkan Aldi yang sedang menatap punggungnya dengan tatapan aneh.

"Eh (Nam...), kenapa harus minum disini sih? Ke resto bawah aja yukkk."Kata Aldi ketika dia sudah tiba ditempat (Namakamu), menatap gadis itu yang sudah duduk di salah satu bangku. (Namakamu) memutar kedua bola matanya, sedikit mencibirkan bibirnya lalu berkata "Wehh gila. Keburu dehidrasi gue dijalan, haus nihhh. Pesen gihhh."

"Gue minuman apa aja deh, sama makanannya terserah. Nih duit! Cukup kaga? Kalau kurang tambahin aja."Ucap (Namakamu) dengan cepat sambil menyerahkan beberapa lembar uang warna biru. Aldi mendengus dan pergi dari tempatnya berdiri setelah menepuk kening (Namakamu).

(Namakamu) sama sekali tidak perduli atas perlakuan Aldi padanya, yang jelas matanya menatap lurus ke depan sana, menatap dua insan berbeda jenis yang sedang berbicara. (Namakamu) berdecih ketika melihat mereka berdua tertawa, kemudian mengalihkan matanya ketika melihat cewek itu menarik pipi Iqbaal atau ketika Iqbaal mengacak lembut rambut cewek itu.

Tau ga, duduk ditempat ini hanya alasan (Namakamu) agar dapat mengawasi mereka berdua. Tapi niat untuk mengawasi mereka hanya membuat hati (Namakamu) sakit. (Namakamu) menghela nafasnya dan mengambil ponselnya yang ada di meja. Daripada lihat Iqbaal sama cewek mending mainin hape. Tapi lihat hape pun percuma karna mata (Namakamu) selalu gatal untuk terus melihat apa yang dilakukan mereka.

LieHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin