"Ponselmu"
Suara Yoongi memenuhi ruangan tersebut, Yerin menolehkan kepalanya dan dia melihat Yoongi sudah berada di depannya sambil mengulurkan ponsel di tangannya.
"Oppa"
"Yerin maafkan aku atas apa yang terjadi padamu akhir-akhir ini, kalau yeoja itu datang lagi kau hiraukan saja dia"
"Kenapa Yoongi oppa meminta maaf?"
"A-aku menyukaimu Yoo Yerin, tapi aku tidak pantas mencintaimu, aku telah masuk ke dalam pintu yang gelap. Dan sekarang aku sedang berusaha untuk keluar dari pintu itu, jadi kumohon tunggu aku di depan pintu itu. Karena di saat itulah aku siap menjadi Min Yoongi yang dulu kau kenal"
"Yya! Bagaimana cara oppa melakukannya seorang diri. Tidak semua bisa dikerjakan sendiri"
Yoongi melangkahkan kakinya lebih dekat dengan Yerin, matanya berkaca-kaca, jarak wajah mereka berdua hanya tinggal 5 cm. Lalu Tangan kiri Yoongi menyentuh dagu Yerin, dan bibir Yoongi mencium lembut bibir Yerin. Setelah itu dia menundukkan kepalanya, terdengar isakan dari namja ini. Yerin pun langsung memeluk erat Yoongi.
"Ketika kau mengejar kesempurnaan, kau tidak akan bisa menjadi sempurna" ucap Yerin
Tak lama setelah Yerin berbicara, Yoongi melepaskan pelukannya.
"Mianhae Yerin"
****
"Namjoon sunbae, kemana Hoseok sunbae? Hari ini kan jadwalnya kami latihan" Tanya Yerin
"Dia masih ada urusan di luar Yerin-ah, tunggu saja"
"Baiklah" jawab Yerin sambil memberikan senyumannya
"Ada apa hari ini?" Tanya Namjoon
"Maksud sunbae?"
"Senyummu terlihat berbeda dari biasanya"
"Senyumku ini-ini saja, apa yang beda?"
"Kau punya masalah, dan masalah itu bisa terbawa di emosi kamu saat bermain piano nanti Yerin-ah"
"B-bagaimana sunbae tau?" Tanya Yerin heran
"Apa masalahnya dengan Sug- Yoongi hyung? Atau teman sekelasmu? Atau mungkin di tempat kerjamu?"
"Ne?"
"Bukan waktunya kau heran Yerin-ah, ceritakan apa yang sedang terjadi. Ketika kau berbagi, berat dari masalah itu akan berkurang dengan sendirinya"
"Apa sunbae tau kalau Yoongi oppa akhir-akhir ini berbeda? Aku khawatir akan hal itu. Dan teman-temanku belakangan ini sifatnya sangat berbeda. Apa itu karena pengaruh hormon?"
"Hahaha, hormon, gwiyeom" tawa Namjoon sambil mengusap-usap kepala Yerin yang membuat pipinya langsung memerah
"Memang Sug- eh Yoongi hyung terlihat berbeda akhir-akhir ini, dia lebih suka duduk sendiri saat di kelas, dan dia suka memakai earphone saat tidak ada dosen, seperti menghindari pembicaraan dengan kita. Aku rasa itu karena Mi Nah"
"Mi Nah?"
"Ne, apa kau kenal dengannya?"
"Kemarin dia mendatangiku dan menyebutku gadis murahan"
"Tsk. Sifatnya tidak berubah, aku bingung bagaimana bisa Yoongi hyung terjebak dengan penyihir seperti dia. Dulu Mi Nah sempat sakit parah dari situlah Yoongi hyung jatuh cinta kepadanya, karena semangat besar Mi Nah untuk sembuh dari penyakitnya, dan ternyata setelah dia sembuh Yoongi hyung pun terus dimanfaatkan"
"Oh ya, maksudnya sifat temanmu yang berbeda ini. Apakah dari teman yang seru dan asyik berubah menjadi orang yang lebih serius dan terlalu perhatian padamu?" Lanjut Namjoon
"Matda, terlalu perhatian, terkadang nada suara mereka juga berubah menjadi lebih serius"
"Kau tau terkadang kita tidak bisa berteman dengan lawan jenis karena itu bisa mengubah perasaan menjadi cinta, bukan sekedar teman lagi"
"Tapi kan teman bisa berlangsung lama daripada pasangan, kenapa semuanya begitu rumit sunbae?"
"Ketika dalam pikiranmu sudah terprogram rumit, maka jadinya akan rumit juga Yerin-ah. Jalani dengan sukacita, kau harusnya bersyukur di kelilingi oleh orang yang sayang dan perhatian denganmu. Karena ada orang yang tidak punya siapa-siapa di sekililingnya"
****