"Daebak, sekarang kita tidak tau kemana perginya Yerin" Jihyun memberikan nada sinis di setiap katanya
****
"Yerin? Sedang apa?" Suara seorang namja membuat Yerin mendongak mencari asal suara itu
"Mwo? Jin-ssi? Bukannya kau katanya ada urusan di Amerika?"
"Ne, itu benar. Tapi hari ini aku sedang berjanji untuk bertemu orang disini"
"Apa dia yeojachingu-mu?"
"Ani dia namja. Eh seharusnya yeoja cantik sepertimu tidak boleh duduk sendirian disini, kau tau di daerah ini kau bisa saja diganggu oleh orang jahat"
"Gwenchana Jin-ssi, tidak perlu cemas. Aku bisa teriak sekencang-kencangnya kalau ada orang jahat mendekat"
"Tapi bagaimana kalau orang jahatnya membekap mulutmu seperti ini?" Tanya Seokjin sambil memberikan contoh dengan tangan kanannya yang tiba-tiba menutup mulut Yerin.
"Hyung?"
"Jungkook-ie?" Seokjin pun melepaskan tangannya dari mulut Yerin
"Siapa dia? Apa kau mau menculiknya?" Tanya Jungkook yang melihat wanita itu dari .
"Menculik? Apa aku sejahat itu? Yeoja ini namanya Yerin dan dia karyawanku. Yerin perkenalkan dia ini adikku namanya Jeon Jungkook"
"Adik? Lalu Seonmin?" Tanya Yerin keheranan lalu menoleh untuk melihat wajah Jungkook itu
"Iya dia kuanggap seperti adikku sendiri dan Seonmin itu hanya adik sepupu jauhku"
"Hyung kau tidak perlu menceritakan semuanya, ada urusan apa hyung memintaku kesini?"
'Wajahnya seperti tidak asing, dia adalah orang yang kutemui di toilet tadi, dan aku yakin dia orang yang sama saat kejadian sepeda itu' batin Yerin
"Tunggu dulu, apa benar kau orangnya?" Celetuk Yerin, dia memotong pembicaraan kakak beradiknya itu
"Apa kau sudah pernah bertemu dengan Jungkook-ie?"
"Ne, hyung dia pernah menabrakku. Kau tau kan luka di lututku waktu itu"
"Ternyata benar kau orangnya, kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku saat di toilet tadi?" Tanya Yerin penasaran
"Chakkaman, toilet? Kalian ini bicara ap-" ucap Jin terpotong oleh Jungkook, dia bingung melihat Yerin dan adiknya beradu mulut di hadapannya
"Aku berniat menjawabnya"
"Niat apanya? Kau hanya mengatakan ne?" Yerin mengomel sambil mempraktikkan gaya Jungkook yang memegang lutut saat di lorong toilet
"Kau kan sibuk berurusan dengan pacarmu itu, makanya kau tak mendengar kalau aku memanggilmu" ucap Jungkook panjang lebar
"Kenapa kalian jadi berkelahi?" Tanya Jin di sela-sela pembicaraan Yerin dan Jungkook
"Pacar kau bilang?" Yerin menghiraukan ucapan Jin. Tangan Yerin sudah bertengger di pinggangnya.
"Ne, partner lomba yang merangkap kekasih"
"Tsk, terserah saja. Aku mau pergi dari sini" Jawab Yerin kesal
****
Yerin bingung kemana dia harus pergi, dia tidak ingin ke coffee shop, kebetulan hari ini dia ijin tidak bekerja karena pengumuman lombanya, jadi lebih baik dia tidak berurusan di coffee shop untuk sementara. Entah kenapa dia kesal dengan Yoongi yang jalan dengan Seonmin. Yerin berhenti di kedai pinggir jalan, dia duduk di situ.
"Permisi, Anda mau pesan apa?"
"Nanti saja"
"Tapi setidaknya Anda harus memesan sesuatu saat menunggu disini"
"Soju"
Yerin termenung, ponselnya barusan dimatikan. Dia tidak ingin ada yang mengganggunya. Betapa bodohnya Yerin, terlalu perhatian dengan Yoongi, dia terbuai dengan kata-kata dan wajah tampan Yoongi. Sehingga dia tampak seperti orang bodoh yang selalu menghubungi dan menunggu Yoongi padahal namja ini menyukai yeoja lain.
Awalnya dia bermaksud baik pada Yoongi, dia mendukung Yoongi kembali menjadi dirinya yang dulu, tapi Yerin mulai menyukainya, bagaimana tidak, setiap malam Yerin selalu mengingat adegan ciuman pertamanya."Seenaknya saja mencium bibir orang dan mempermainkannya" omel Yerin
"Mulai sekarang, aku tidak menyukai Min Yoongi. Aku mau fokus pada kuliahku! Buat apa memikirkan namja yang tidak tulus mencintaiku" lanjut Yerin yang diakhiri dengan meminum segelas soju yang dibeli di kedai itu. Kemudian gelas itu dihentakkan di meja sehingga orang-orang yang asyik makan di sekitarnya menoleh melihat gelagat Yerin.
****
TBC
Terima kasih mau membaca~
XOXO
Vomment juseyo
