First Drive

113 13 1
                                        

Seperti tidak terjadi apa-apa Yerin menikmati beef tenderloin dengan Jungkook yang duduk berseberangan. Jungkook pun hanya memasang wajah datarnya. Rahangnya terlihat sangat kuat dan tajam, begitu juga tatapan matanya. Sesekali dia memerhatikan Yerin, tapi tidak jarang juga mata mereka saling bertemu sehingga kedua orang ini menjadi salah tingkah.

"Hmm.." Appa Yerin berdehem sehingga menghentikan semua aktivitas masing-masing.

"Kalian semua sudah tau maksud pertemuan kita hari ini, tapi perlu diperjelas kembali untuk Yerin dan Jungkook. Appa dan appa Jungkook ingin meneruskan tali persahabatan halmeoni kalian"

Sontak Yerin membulatkan matanya terhadap appa kesayangannya itu. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya singkat.

"Dulu halmeoni kalian sudah berjanji bahwa cucu mereka akan dijodohkan demi memanjangkan tali persahabatan mereka. Jadi kami akan menjalankan mandat tersebut, Jungkook dan Yerin akan dinikahkan" lanjut appa Yerin, yang diiringi oleh kehebohan eomma masing-masing.

"Buat saja hidupku seperti drama Korea" gumam Yerin seorang

Tetapi gumaman Yerin ternyata terdengar oleh Jungkook, sehingga namja tinggi itu tampak seperti menahan tawa. Karena kesal Yerin menginjak kaki Jungkook, wajah Jungkook pun berubah seketika, tatapan matanya begitu tajam, alis tebalnya kembali berkerut.

"Kau mau mati!" Bisik Yerin tak mau kalah, sambil mengisyaratkan tangan di leher

"Ayo siapa takut!" Teriak Jungkook tanpa disadari semua orang di meja itu menoleh kepadanya.

Ucapan Jungkook mengartikan kesalahpahaman terhadap kedua orang tua yang sibuk ini. Mereka tersenyum lebar, karena ucapan Jungkook barusan dianggap sebagai persetujuan.
****
Di tempat parkir restoran, Yerin dan Jungkook berjalan beriringan.

"Neo paboya?" Ledek Yerin saat di luar restoran, orang tua mereka sudah pulang. Sekarang Jungkook ditugaskan untuk mengantar Yerin pulang, dengan maksud agar mereka lebih dekat.

"Apa kau mau diantar pulang?" Tanya Jungkook mengalihkan pembicaraan

"Cih, lagipula kalau kau tidak mengantarku, aku bisa pulang sendiri"

Yerin pun mendahului Jungkook, tiba-tiba saja ada seseorang pemabuk yang menghampiri Yerin. Sehingga yeoja ini harus memundurkan kakinya karena pemabuk ini semakin mendekatinya.

Tangan kekar Jungkook menarik Yerin dari situasi tersebut. Diajaknya Yerin di depan mobil Terios berwarna putih, dibukanya pintu sebelah kanan, lalu memerintahkan Yerin untuk segera duduk. Dengan cepat Yerin memasang sabuk pengamannya, terlihat dari tatapan tajam Jungkook, sepertinya dia tidak mau diajak bercanda.

"Lain kali jangan bertindak bodoh seperti itu lagi!" Ujar Jungkook lalu memajukan perseneling mobilnya

Ponsel Yerin berdering, tertulis di layar ponselnya 'Yoongi oppa' dengan gambar selca Yerin dan Yoongi pada latarnya. Tapi dia tidak mengangkatnya. Deringnya pun berhenti. Di dalam mobil kembali menjadi hening. Tiba-tiba nama 'Yoongi oppa' muncul lagi di ponsel Yerin, tapi tetap saja tidak diangkatnya.

"Apa kau tidak mau mengangkatnya?" Tanya Jungkook sambil memfokuskan pandangannya terhadap jalan raya

"Kalau dia menelpon lagi, berarti itu memang penting" jawab Yerin pelan

Dan ternyata ponsel Yerin kembali berdering, dan nama penelpon masih 'Yoongi oppa'. Dipandanginya layar ponsel itu dengan lamat. Jungkook pun sempat mencuri-curi pandang untuk melihat siapa nama penelpon yang dari tadi menelpon Yerin.

"Yeo-yeoboseyo?"
"Di jalan"
"Besok?"
"Baiklah"

Yerin menarik napas panjang saat mengakhiri panggilannya. Yoongi mengajaknya untuk kembali bertemu besok malam. Jungkook yang daritadi sibuk menyetir sebenarnya menguping.

"Hmm" deheman Jungkook membuyarkan pikiran Yerin, wajah Yerin begitu lemas, dia menoleh malas pada Jungkook

"Mwo?" Tanya Yerin pelan

"Rumahmu dimana? Aku lupa"

"Ya! Kenapa daritadi tidak tanya!" Seketika Yerin berubah 180 derajat, dia berteriak kepada Jungkook

"Kenapa berteriak? Lagipula daritadi wajahmu sedih kukira kamu mau mati, makanya aku malas bertanya!" Ujar Jungkook

"Apakah aku keliatan seperti itu?"

"Di seluruh tubuhmu tertulis itu semua"

Tiba-tiba Yerin menangis, tapi dia tersenyum. Pundaknya naik turun karena isakkannya. Jungkook yang sedang menyetir pun menepi. Dia menoleh pada Yerin.

"A-aku tak b-bermaksud" ucap Jungkook gugup, dia tidak pernah membuat seorang yeoja menangis di depannya. Ini pertama kalinya.

"Aku bukan menangis karena ucapanmu, tapi aku menangisi hidupku. Karena aku terlalu bodoh"

"Baiklah, aku tidak mengerti yang kau maksud, setiap kita bertemu pasti kau mengatakan bahwa dirimu bodoh. Aku baru mengenalmu sekitar 4 jam saja. Dulu kita pernah berkenalan lewat Seokjin hyung. Hanya sebatas itu saja, jadi maafkan aku karena aku tidak mengerti apa yang kamu lalui sekarang"

****
TBC~
Apa yg terjadi besok?

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang