[Two]

200 11 1
                                    

•••

Keesokan harinya, saat Anjani sedang menukar buku pelajarannya, tak sengaja sebuah buku jatuh dan Ia tak menyadarinya. Ia berjalan berlalu begitu saja. Kenzo yang melihatnya langsung mengambil buku tersebut, dan memasukan buku itu kedalam tasnya.

Kenza yang baru datang melihat sahabatnya itu sedang duduk sambil membaca sebuah novel. "Anjani, Kenza datang." serunya, membuat Anjani mendongakkan kepalanya. "Oh hai, pagi Kenza." sapanya sembari tersenyum.

"Pagi juga, Jani." balasnya. "Anterin gue nuker buku yuk, Jan."

Anjani pun mengangguk dan bangkit sambil membawa novel yang sedang dibacanya. Saat Kenza sedang menukar bukunya, tiba-tiba Anjani menitipkan buku novel gadis itu kepada Kenza, membuat Kenza kebingungan.

Ia mau bertanya, tapi Anjani sudah ngacir pergi.

Sedangkan sebelum Anjani pergi, Kenzo membawa setangkai bunga mawar dan memanggil seorang siswa yang cupu.

"Eh, kasiin bunga ini sama cewe yang lagi bawa buku novel itu. Tapi jangan kasih tau kalo bunga ini dari gue." ucap Kenzo. Siswa tersebut pun mengangguk dan menghampiri gadis yang ditunjuk oleh Kenzo.

Akan tetapi, belum siswa itu sampai Anjani sudah keburu ngacir dan menitipkan novel tersebut pada Kenza.

Jadilah siswa itu memberi bunga kepada Kenza, bukan kepada Anjani. Kenza yang mendapat bunga, hanya dapat mengerutkan dahinya bingung. Ia akan bertanya, namun siswa tersebut sudah keburu pergi.

Ia pun hanya mengendikkan bahunya dan berjalan menuju kelas.

•••

Sudah berhari-hari Kenza dikirimi barang, yang entah siapa itu.

Dan kini, ia sedang duduk diatas sofa dikamarnya dan memandangi kotak yang kesekian kalinya Ia dapatkan. Kenza membukanya, dan mendapatkan sebuah buku. Karena penasaran, ia membuka buku tersebut dan melihat sebuah kertas post it .

Kenza pun membaca kertas itu.

Gue suka sama lo, Anjani.

-Kenzo-

Kenza membeku.

Jadi, selama ini Kenzo suka sama Jani? Sahabat gue sendiri?

Ia menarik nafas panjang, karena tiba-tiba dadanya merasa sesak. Kenza menelungkupkan kepalanya ke bantal, dan langsung menangis dalam diam. Sesak rasanya ketika kita mengetahui orang yang kita suka menyukai sahabat kita. Kenza merasakan sesak yang teramat sangat didadanya.

Paginya, saat ia bangun, dunia terasa seperti berputar. Ia langsung mengambil ponselnya, dan menelfon Anjani.

"Halo, Jani.."

"Halo, Kenz. Lo kenapa?!?? "

"Gue sakit. Tolong izinin gue dulu ya."

"Lo sakit apa??? Iya tenang aja, nanti gue izinin kok."

"Gue cuma pusing biasa kok. Udah ya, gue mau istirahat dulu."

kenz ;✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang