[Five]

170 11 0
                                    

•••

Gubrak!

Kenza serta Davin langsung menoleh ke arah Aurel dan Karel yang jatuh.

"Rel, bangun woy sakit nih kaki gue." Usir Karel pada Aurel, sedangkan Aurel segera bangun sambil cengengesan menatap Kenza dan Davin yang sudah berada dihadapan mereka sambil memberikan tatapan menyelidik.

Setelah Karel berdiri, langsung saja Davin menjewer telinga Karel, sedangkan Kenza menjewer telinga Aurel.

"Ngintipin kita berdua, udah berani ya," Kata Kenza sambil menatap Aurel jahil. "Mau kita apain nih, Vi?"

Davin pun langsung ikut tersenyum jahil dan saling tatap dengan Kenza seakan mereka bertelepati.

Mau dikasih hukuman apa? - D

Tunggu besok, biar gue yang urus. - K

Oke. - D

"Kali ini kita maafin lo berdua, tapi tetep ada hukumannya. Dan hukumannya liat besok." Kenza menatap keduanya jahil.

"Udah, sekarang Avi sama Karel balik ke rumah kalian." Usir Kenza sambil mengarahkan dagunya untuk keluar.

Setelah Davin dan Karel keluar, Kenza berbalik dan menatap Aurel dengan satu alisnya yang mengangkat. "Ngapain lo masih disini? Udah sana."
Usirnya. Aurel hanya mencebikkan bibirnya kesal.

Keesokan paginya, saat Kenza telah selesai bersiap pergi kesekolah, dirinya kembali tersenyum jahil.

Upload ah foto Aurel sama Karel, hihi.

Pic.

kenza.u Pasangan baru, hihi. @aurelve @karel_a

❤234 likes
10 comment

Setelahnya, ia berjalan menuju tempat motor matic nya terletak.

Usai memasang helm, Kenza melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata.

Ia berfikir, Jemput Jani dulu ga ya? Eh ga usah deh, kan udah ada Kenzo.

Mengingat itu, Kenza kembali tersenyum miris. Beberapa menit telah berlalu, akhirnya Kenza sampai disekolahnya. Saat sedang berjalan menuju kelasnya, Kenza dikejutkan dengan Anjani yang menarik tangannya menuju mading.

"Eh Jani, kenapa?" tanya Kenza melihat Anjani terburu-buru.
"Udah ikut gue aja dulu, Kenz."

Saat mencapai tepat didepan mading yang terdapat banyak siswa siswi, mata keduanya terbelalak.

APA?!! Asrama?! Yang bener aja!

Karena tubuh mereka yang semakin terhimpit, mereka pun akhirnya keluar dari gerombolan tersebut.

"Gila, Kenz! Ini bener-bener gila! Masa kita harus pindah ke asrama?!" tanya Anjani, Kenza hanya mencebikkan bibirnya kesal.

"Iya ih, mana asramanya buat semua kelas lagi." Kata Kenza kesal. "Guru-guru disini kayanya kemasukan deh, Jan." tambahnya.

Anjani hanya menganggukan kepalanya.

Setelah menuju kelas dan duduk dibangku masing-masing, guru pun datang.

"Pagi kelas XII IPS 2, kalian kedatangan murid baru. Masuklah."

Desas desus murid kelas XII IPS 2 mulai terdengar ketika murid baru itu berdiri didepan kelas memasang wajah juteknya.

"Gue Alexis Alindra. Salam kenal." Tak ada senyum atau apapun. Gadis itu mengucapkannya datar, tanpa intonasi.

"Baiklah kamu boleh duduk disebelah Joneth." ucap guru tersebut, anak baru atau yang dikenal namanya sebagai Alexis langsung duduk ditempat yang ditunjukkan.

kenz ;✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang