[Thirteen]

142 9 1
                                    

We Don't Talk Anymore - Charlie Puth ft. Selena Gomez

•••

Paginya, Kenza dan Davin tak lagi saling bersapa.

Saat Davin lewat didepan Kenza, gadis itu hanya diam dan memandang datar. Davin merasa aneh dengan hatinya.

Ia merasa... Kosong?

Davin buru-buru menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin jika ia menyukai Kenza. Ini hanya sebuah rekayasa semata, ia hanya membantu Anjani—sepupunya—membalaskan dendam ke Kenza.

Saat Davin sedang melewati mading, langkah kakinya terhenti. Ia menengok ke mading.

Pensi?

Pentas Seni yang akan diselenggarakan disekolahnya bisa bertema apa saja. Dan sekarang temanya adalah... Cinta?

Yang benar saja.

Lagi lagi fikiran Davin melayang ke arah Kenza yang sedang tersenyum manis.

Davin segera menepuk-nepuk kepalanya, mencoba menghilangkan bayangan wajah Kenza yang sedang tersenyum.

Lagi-lagi, ia tidak bisa.

Ada apa sih sama gue?

Tanya dirinya dalam hati.

Kenza saat ini sedang melamun sambil berdiam diri menatap ke arah luar lewat kaca jendela kamar asramanya yang terbuka. Rasa cintanya terhadap Davin masih membekas, namun Davin sendirilah yang mengubah sebagian rasa cintanya itu menjadi benci.

Drrt!

Kenza terlonjak, gadis itu merogoh saku seragamnya dan langsung membuka pesan yang dikirim Bundanya.

From: Bunda

Sayang? Katanya kamu mau ngenalin seseorang sama Bunda. Bunda udah ditaman nih.

Kenza buru-buru menepuk keningnya.

“ASTAGA!! GUE LUPA!!” Gadis itu langsung beranjak bangkit dan berlari menuju kamar asrama yang ditempati oleh adiknya—Aurel—.

Ia langsung masuk tanpa mengetuk terlebih dahulu, sontak empat orang penghuni tersebut mengalihkan pandangan mereka ke arah Kenza yang sedang ngos-ngosan.

“Lo ngapain, Kak?” Tanya Aurel. Kenza langsung masuk dan menarik tangan Aurel.

“GUE PINJEM YA AURELNYA!!!” Teriak Kenza tanpa tahu malu. Gadis itu menarik tangan Aurel ke taman perbatasan. Ia mengedarkan kepalanya dan mendapatkan Bundanya sedang duduk disalah satu bangku.

“Bunda.” Sapa Kenza begitu ia dan Aurel sampai. Kening Aurel berkerut bingung.

Bunda Kenza hanya tersenyum.

“Bunda, ini Aurel. Aurel, ini Bunda, orang tua kandung gue.” Jelas Kenza. Aurel hanya tersenyum canggung ke arah Bunda Kenza.

“Ga usah canggung kali Rel, anggep aja Bunda kaya ibu kamu sendiri ya.” Ucap Bunda Kenza lembut seraya mengusap-usap rambut Aurel.

kenz ;✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang