Happy reading guys😚
Jan lupa vote, like, dan kasuh komentar kalian.
Supaya bisa lebih baik
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Akupun menaruh tas kuliahku di meja.
Selesai ganti pakaian kuliah aku mencoba mendekatinya yg sedang terlelap dan terlihat begitu nyenyak. Ku pandangi inci demi inci wajahnya. "Ia sangat tampan, walaupun sedang tidur" ucapku lirih sambil menyentuh hidubg nya yang sangat mancung bagaikan perosotan anak TK 😁
*Aahh hidung ini begitu mancung. Kau gunakan utk mencium apa saja Justin* gumamku dlm hati. Lalu tanganku menuju ke matanya *aah bulu matamu sangat lentik dan panjang. Bahkan mengalahkan bulu mata wanita* gumamku lagi sambil tersnyun. Kulepaskan sentuhan ku itu. Kulihat lagi wajah nya, bibirnya begitu indah. Ingin rasanya ku melumatnya.
Akupun beranjak dari kasur ku, dan ku melihat jam dinding ku. Ternyata sudah siang. Knpa dia tak kunjung bangun. Sedangkan perutku telah membunyikan suara horor nya. Pertanda aku membutuhkan beberapa makanan. Kurasa sebaiknya aku mencari makan saja, dan membelikannya makan. Pasti di saat dia terbangun dia sangat lapar.
"Aahh semoga Justin baik baik saja. Justin aku pergi mencari makan buat mu dlu ya."
Ucapku lirih sambil melangkahkan kaki keluar apartemen ku. Ku kunci rapat apartemen ku agar paparazzi tidak menemukan keberadaan Justin.
Akupun keluar. Aku memesan beberapa roti, sandwich, salad, kentang, dan seafood. Aku tdk tau apa kesukaannya. Dan aku pergi ke super market utk membelikannya buah buahan dan softdrink utk nya.
Selesai membeli semua, aku kembali ke apartemen ku. Ku buka pintu secara perlahan. Aku takut mengganggu nya.
Kreekkk
"Aah ternyata dia masi tertidur. Sebaiknya aku makan dluan aja. Aku sudah tak tahan dengan lapar ini." Ucapku sambil mengelus elus perut ku. Akupun memakan makanan yg aku beli. Selesai makan. Aku menaruh makanan yg ku beli utk Justin di meja.
Aku pergi ke kamar utk membangun kannya. Aku berdiri di sampingnya dan menyentuhnya "Justin, bangun Justin" ucapku lirih sambil mengguncang2kan badannya sedikit demi sedikit. Tiba tiba dia menarik tanganku, dan aku terjatuh di atas dadanya yg bidang itu. "Aww" kataku."Hey namamu siapa?" Ucapnya yg dengan mata terpejam. *aah kayanya Justin mengigau deh* gumamku dlm hati ku. Aku yg berada di atas dada langsung berdiri. Namun lagi lagi dia menarikku. "Hey, aku bertanya padamu shawty, mengapa kau tak menjawabnya" ucap Justin lagi lagi memejamkan matanya. "Aa..aah iya Justin namaku Veronica." Jawabku terbata bata. "Oohh bagus juga namamu."puji Justin.
"Apakah kau tak mau mandi? Makan? Aku sudah siapkan utk mu di meja. Kau bisa memakannya Justin. Lepaskan aku" ucapku lirih sambil sedikit memberontak. Diapun membuka matanya dan melepaskan ku. Akupun berdiri, dan dia meninggalkan ku di kamar. Akupun mencium kasur yg habis di tidurinya. "Ah walaupun kau belum mandi, badanmu masih harum just" Ucapku sambil menciumi bantal dan kasur bekasnya tidur.
Lalu aku bangun dan merapikan kasur ku.
Selesai mandi Justin keluar dan dia hanya menggunakan handuk se pinggangnya.
"Ve, apa kau punya baju yg pas utk ku?" Tanya Justin. Aku yg membereskan kasur langsung kaget dan menoleh padanya yg ada di belakang ku "baju?" Tanyaku.
Dia hanya mengangkat sebelah alisnya.
*baju apa ya?* gumamku dalam hti. "Ada gak ve? Kalo gaada aku bisa pakai bajuku yg tadi" lanjutnya. "Ada just, ini hem sama celana training. Aku gapunya baju cowok lagi." Jawabku sambil memberikan padanya. Dia mengambilnya dengan kasar.
*Sungguh segar sekali melihatnya tanpa busana ini,* hati ku berkata dan mataku tak ada hentinya melihatnya. Dia pun memakainya. Tampan sekali dia menggunakan kemeja itu. Kemeja berwarna merah dan biru itu. Keluar dari kamar mandi "hey ve, kamu knpa menatapku seperti itu, Apakah kau terpesona dengan ku?" Ucapnya ketus sambil menaikkan alisnya sebelah. "Kau Justin tampan sekali" ucapku sambil mengangah. Tangan Justin menutup mulut ku yg mengangah "sudahlah ve,kau selalu saja mengangah. Nnti kau pasti akan terbiasa melihatku. Dan jika sudah terbiasa kau pasti bosan melihatku" ucapnya sambil tersenyum meledek. "Aku takkan pernah bosan melihat wajahmu sedekat ini just" ucapku lagi. "Yaudah ikut aku makan" sambil menarik tangan ku ke meja makan.
"Justin?"
"Eem?" Jawabnya yg sambil mengunyah makanan
"Maafkan aku, aku tidak tau makanan kesukaan mu. Jadi aku belikan ini. Semoga kau suka" kataku sambil memasang wajah sedikit tak nyaman pdanya.
"Eemm gapapa ve, makasih bgt yaa." Jawabnya. Aku biarkan dia memakannya sampai selesai makan. Kita baru membuka pembicaraan. "Kau tau ve? 1 orng beliebers tersakiti oleh kelakuan ku. Rasanya aku tak bisa memafkan diriku sendiri, dan aku merasa aku telah menyakiti beribu Beliebers." Jelas justin padaku. "Oh ya just?" "Iya ve, bagiku beliebers itu segalanya. Mereka adalah hidup ku. Oksigenku. Aku tak bisa hiduo tanpa mereka" jelasnya lagi. Akupun menghidupkan televisiku supaya suasana sedikit ramai.
"Terus tadi kenapa kau terburu buru?" Tanyaku. "Oh yaa, aku belum menceritakannya padamu. Jadi aku kabur dari rumahku ve." Jawabnya sambil mengunyah makan dimulutku
"Hah? Kenapa kau lakukan hal ini just?" Tanyaku kaget dengan mata sedikit membelalakkan mataku padanya.
"Iya karena aku akan di jodohkan dengan wanita yg sama sekali tidak ku kenal, dan aku tidak mencintainya." Katanya
"Mengapa kau tak katakan saja pada orang tuamu bahwa kau tak mau menerima perjodohan ini" kataku
"Tidak ve, mereka memaksaku. Dan malam ini mereka mengundang wanita itu utk makan malam di rumah ku. Ah shit, ini benar benar membuatku bosan." Katanya
"Oohh, terus sampai kapan kau akan kabur?" Tanya ku lagi
"Sampai aku menemukan pasangan hidupku sendiri. Aku sudah dewasa ve, tentunya aku bisa memilih teman hiduoku sendiri. Ya kan?" Jawabnya sambil menakan stick kentang. Pandangannya masih kedepan televisi.
"Ve, kita jalan yuk. Aku bosan" pintanya sambil menarik tanganku.
"Kemana? Apa paparazzi tak akan menemukan mu jika kita keluar?" Tanya ku.
"Tak mungkin mereka mencariku di malam seperti ini. Dan kalau iya mereka mencari aku. Akan ku hajar mereka semua, haha" jawabnya sombong
"Ah lo bisa aja just, Mau jalan kapan?" "Jam 8 malam. Okay?" Katanya sambil mengedipkan mata sebelahnya padaku.
Jam pun telah menunjukkan bahwa aku dan Justin akan pergi. Aku menggunakan baju yg cocok utk ku. Dan sedikit make up yg sederhana. "Kita naik apa just?" Tanya ku. "Naik mobil ku lah. Aku sudah menyuruh asistent ku utk membawakan mobil utk ku. Kau sudah siap?" Katanya.
"Sudah just," jawabku. Akupun keluar menemui Justin yg duduk di sofa depan.
"Oh kau cantik dan sexy sekali ve" gumam Justin sambil memandang ku.
"Thanks Justin." Jawabku dengan sedikit senyum. Justin beranjak dari duduknya dan menggandeng pinggangku dari belakang. Aku kaget. Sumpah aku cuma fans nya tapi dia memperlakukan ku seperti kekasihnya. Bagaimana setiap wanita tak menyukainya. Perlakuannya kepada wanita begitu membuat wanita leleh. Gumamku dlm hati*back to story
Selama di perjalanan, kita menikmati alunan musik yg indah, pamandangan yang nyaman. Dia sangat fokus pada jalan. Tiba tiba dia berhenti di taman kota. Dan terdapat danau disana. Dia memarkirkan mobilnya. "Tunggu ve, aku bukakan pintu utk mu" katanya. Ah perhatiannya dia. Diapun membukakan pintu utk ku. Akuoun turun bak putri raja yg disambut oleh pangerannya. Dia menggandeng tangan ku. Dia membawa ku ke tengah taman, di bawah pohon. Dia tidur di bawah pohon itu dab berkata padaku "apa yg kau suka dari benda langit ini?" Tanyanya. Akupun mulai membaringkan tubuhku juga "aku menyukai bulan just, kamu?" Jawabku seraya balik tanya. "Aku lebih menyukai bintang ve. Dia tampak indah dengan sinarnya. Walaupun sinar yg ia dapatkan dari matahari" jelas justin sambil menatap langit. Ku pandangi wajahnya dengan senyumnya. "Iya just, benar."
"Dan bulan itu tak hanya ada di langit ve. dia ada di samping ku, menemaniku, perhatian padaku." Ucap Justin sambil menatap langit.
Tapi kenapa aku ngerasa kalo itu aku. Di samping cuma ada aku.
Aahh sudahlah mungkin Justin hanya sekedar bercanda. Gumamku dalam hati ku.***
Akhirnya kita memutuskan utk pulang. Sesampai di apartemen ku jam 9.39 malam, dia memarkirkan mobilnya. Dan aku langsung masuk ke apartemenku. Aku membaringkan badanku di atas kasurku. Aku tak sempat mengganti pakaian ku. Aku terlalu lelah utk hari ini. Besok aku harus kuliah. Dan akhirnya selesai memarkirkan mobilnya, Justin juga masuk ke apartemen ku. Dia menuju kekamarku, dan melihatku tertidur dengan posisi kaki masih dibawah.
Dia menaikkan kaki ku ke atas kasur. Dan menyelimutiku. Lalu ia tidur di samping ku.***
Pagi menjelang. Matahari mulai menampakkan dirinya malu - malu. aku terbangun lebih dlu dripada Justin. Aku kaget, ternyata dia tidur di sampingku. Baru kali ini aku tidur seranjang bersamanya. Masih jam 6 pagi ternyata. Aku pergi ke sofa menghidupkan televisi. Ternyata sudah tersebar berita Justin kabur dari rumahnya. Dan paparazzi mencarinya namun sampai hari ini tak menemukannya. Dan beberapa paparazzi mendatangi rumah Justin utk menemui mom pattie "apakah Justin bersama dengan mu?" Tanya papazzi itu.
"Aku tidak tau dia berada dimana sekarang" jawab mom pattie. *bagaimana mereka bisa tau. Justin saja sedang lagi tidur di kamarku sekarang. Ucapku sambol tersenyum licik pada televisiku*. Gumam batinku. "Ah sebaiknya aku beritau ini pada Justin"
Aku menuju ke kamar dan membangunkan Justin. "Justin, berita kau kabur sudah tersebar di televisi. Sebaiknya kau kembali pulang saja. Aku takut mereka mencari mu sampa menemukan mu disini bersama ku. Lagi pula, wanita yg akan menjadi istri mu itu juga cantik" ucapku sambil mengguncang badannya. Justin pun terbangun dan terduduk "ah aku masih mengantuk ve" jawabnya. Aku merasa tak nyaman telah mengganggu tidurnya.Sepertinya dia tidak mendengarkan perkataanku tadi.
"Bangunlah Justin, lihatlah televisi sekarang. Ada berita tentang mu" ucapku sambil menyentuh dagunya.
"Ah baiklah, dasar paparazzi bisanya dua mengganggu tidur ku ini. Aku sangat lelah." Gerutu Justin sambil bangun dari tidurnya dan berjalan dengan mata terpejam. Jalannya pun seperti orang ingin terjatuh jatuh. Dan akupun memapahnya. 😅Sampai sini dulu,
Jangan lupa vote, komentar, dan like nya 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
BAILEY VERONICA JOORDAN
RomanceWanita berkulit putih, bermata biru dan memliki rambut sepunggung. Tak lama lagi dia akan mewujudkan impiannya untuk kuliah. Canada, adalah salah satu negara yang di pilihnya untuk menuntut ilmu disana. Tak hanya menuntut ilmu, dia berharap bisa men...